Ternyata Sebutan Imlek untuk Tahun Baru China Hanya ada di Indonesia, Begini Sejarahnya
Imlek selalu dirayakan dengan semarak oleh mayoritas kalangan Tionghoa di Indonesia. Lantas, mengapa perayaan ini disebut “ imlek”?
Mitor-mitos tersebut bahkan ada yang sudah mendarah daging.
Beberapa mitos tersebut mungkin sudah sering didengar, namun mungkin ada juga mitos-mitos yang belum pernah kamu dengar sebelumnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, ada orang-orang Tionghoa yang masih memegang erat mitos tersebut, namun ada juga yang sudah menganggapnya sebagai satu tradisi kebudayaan.
UPDATE Lowongan Kerja BUMN PT Brabtas Abipraya (Persero) Pendaftaran hingga 14 Februari 2019
Nikmatnya Soto Balikpapan, Perpaduan Multikultur di Kota Minyak yang Dituangkan Dalam Bentuk Soto
Menyayat Hati, Tepat di Hari Ultah, David Temukan Istrinya Tewas Saat Menginap dengan Selingkuhan
Tribun Travel merangkum 8 mitos dari orang Tionghoa yang dipercaya secara turun-temurun yang perlu kamu ketahui.
1. Makan Onde Sejumlah Umur Plus Satu
Orang Tionghoa sering sekali membuat onde-onde ketika hari ibu pada setiap 22 Desember.
Makan onde-ondenya harus sesuai dengan jumlah umur kita dan ditambah sebutir onde karena dipercaya hidup kita akan mengalami hoki terus dan umur kita bertambah setahun.
Namun saat ini, tradisi ini sudah tidak dilakukan oleh para orang tua.
2. Jangan Pakai Aksesoris Warna Putih di Kepala
Bagi orang Tionghoa memakai aksesoris berwarna putih dianggap sebagai tindakan menyumpahi orangtua agar cepat meninggal.
Sehingga, biasanya ikat putih di kepala hanya dipakai saat menghadiri pemakanan orangtua yang meninggal.
3. Jangan Jadi Pengapit Pernikahan Lebih dari Tiga Kali
Pengapit pernikahan adalah orang yang membantu segala kebutuhan pengantin ketika hari pernikahan.
Pada umumnya, para pengapit pernikahan ini akan didandani dengan jas dan dress ala pengantin juga.
Namun, katanya menjadi pengapit pernikahan tidak boleh dilakukan lebih dari tiga kai karena dipercaya akan mengalami berat jodoh.