Butuh Rp 40 Juta dan 150 Drum untuk Angkat Kapal yang Karam Akibat Meledaknya KM Amelia
Kapal yang karam ini biasanya digunakan mengangkut semen, pupuk dan barang kebutuhan pokok ke kawasan Mahakam Ulu, Belayan serta Wahau.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Doan Pardede
Butuh Rp 40 Juta dan 150 Drum untuk Angkat Kapal yang Karam Akibat Meledaknya KM Amelia
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kapal yang tenggelam di sungai Mahakam akibat terjadinya ledakan di KM Amelia akan segera diangkat ke permukaan.
Kapal yang akan diangkat yakni KM Tanjung Mas 04 yang saat kejadian sandar di sebelah kiri KM Amelia.
Kapal lain yang terkena dampak, yakni KM Tanjung Mas 01 yang sandar di sebelah kiri KM Tanjung Mas 04 berhasil diselamatkan.
KM Tanjung Mas 04 sendiri merupakan kapal barang yang biasanya digunakan mengangkut semen, pupuk dan barang kebutuhan pokok ke kawasan Mahakam Ulu, Belayan serta Wahau.
Rencana semula, KM Tanjung Mas 04 akan kembali berangkat mengangkut barang ke Mahakam Ulu dalam waktu dua hari kedepan.
Ekonomi Kaltara Tumbuh 4,61 Persen, Usaha Konstruksi dan Irau di Malinau Disebut Punya Peran Penting
Julukannya Kota Minyak Tapi Antrean di SPBU Terus Terjadi, Komisi III Geram Sekaligus Prihatin
"Kondisi saat tenggelam memang masih kosong, tapi rencananya dua hari lagi mau isi barang untuk dibawa ke Ulu. Saat kejadian ada satu ABK kita, tapi berhasil selamat," ucap pemilik KM Tanjung Mas 04 dan KM Tanjung Mas 01, Dharmansyah (42), Rabu (6/2/2019).
Akibat kejadian itu, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 250 juta untuk dua kapal.
"Satu tenggelam, tapi masih utuh, hanya bocor saja. Satu kapal lagi juga terkena dampak walau tidak tenggelam," jelasnya.
Terkait dengan rencana pengangkatan KM Tanjung Mas 04, dirinya mengaku masih menunggu semua korban yang diduga terjebak di puing-puing kapal berhasil ditemukan.
Jelang Pemilu, Wabup Berau Sampaikan Pesan Khusus untuk Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat
Sederet Fakta Murid SMP jadi Budak Nafsu Ayah Kandung, Ada Ancaman dan Awal Kasus Terkuak
KM Tanjung Mas 04 sendiri tetap harus diangkat, pasalnya jika tidak diangkat, aktivitas bongkar muat maupun kapal yang hendak menggunakan dermaga SI Mahakam dapat terhambat.
"Tetap harus diangkat, karena dermaga ini masih dipakai. Kalau tidak diangkat, bisa terkena kapal lainnya saat kondisi air sedang surut. Kami menunggu korban ditemukan dulu," ucap Dharmansyah.
Lanjut dia menjelaskan, agar dapat mengangkat KM Tanjung Mas 04, dirinya harus mengeluarkan uang senilai Rp 40 juta sebagai biaya angkat kepada penyelam tradisional.
Selain sebagai jasa angkat kapal, uang itu juga digunakan untuk mempersiapkan drum yang digunakan untuk mengangkat kapal.
Meski Baru 22 Tahun, Kisah Hidup dan Kesuksesan Putri Tanjung Ini Cocok Jadi Inspirasi Kaum Muda
Dede Satria, Pacar Anak Sule Putri Delina Katanya Mirip Yunhyeong ‘iKON, Lihat Foto-fotonya
Sekitar 150 drum harus disiapkanuntuk mengangkat kapal tersebut.
"Jadi drum diisi air dahulu, lalu ditenggelamkan ditaruh di bawah kapal, setelah itu didorong airnya menggunakan angin, jadi terisi angin drumnya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat menggelegar disekitar kawasan Sungai Kunjang, sekitar pukul 21.00 Wita, Selasa (5/2/2019).
Ledakan tersebut terdengar hingga radius 5 Km lebih, yang membuat warga sekitar panik.
Ledakan itu sendiri berasal dari KM Amelia yang sandar di dermaga SI Mahakam, jalan KH Mas Mansyur yang membawa ratusan tabung gas elpiji dan sembako, yang akan dikirim menuju Biduk biduk, Berau.
Akibat kejadian itu, diduga masih terdapat dua korban lagi yang belum ditemukan, yakni Arman (25) dan Jamaluddin (50).
Sementara korban yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, yakni Muchtar (20) dan Yordan Ardan Ali (20), serta korban meninggal dunia atas nama Ramadhan (20), yang sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. (*)