Usai Halmahera, Gempa 5 SR Kembali Guncang Sarmi Papua Hari Ini 7 Februari, Dirasakan (MMI) I - II

BMKG mencatat terjadi rentetan gempa di sejumlah wilayah Indonesia. Setelah Halmahera di Maluku Utara kini giliran Papua yang diguncang gempa.

Editor: Doan Pardede
GOOGLE MAPS
Pesawat ATR 42 milik Trigana Air hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Sentani (Jayapura) ke Oksibil, Minggu (16/8/2015). 

Usai Halmahera, Gempa 5 SR Kembali Guncang Sarmi Papua Hari Ini 7 Februari, Dirasakan (MMI) I - II

TRIBUNNEWS.COM - Kamis (7/2/2019) hari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi rentetan gempa di sejumlah wilayah Indonesia.

Setelah Halmahera di Maluku Utara kini giliran Papua yang diguncang gempa.

Pusat gempa berada 51 km barat laut Sarmi, Papua dengan kedalaman 20 km.

Tepatnya pada koordinat ada pada 2,05 Lintang Selatan (LS) dan 139,00 Bujur Timur (BT).

Kebakaran Merembet hingga ke Gedung SD, Murid yang Sedang Belajar Berlarian Menyelamatkan Diri

Dua TK2D di Pemkab Kutim Ditangkap Polisi, Diduga Sudah 3 Tahun Jadi Pengguna dan Pengedar

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

 

 

"#Gempa Mag:5.0, 07-Feb-19 17:11:08 WIB, Lok:2.05 LS,139.00 BT (51 km BaratLaut SARMI-PAPUA), Kedlmn:20 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG."

 

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Ajang Musik Magnumotion di Tenggarong Akan Hadirkan Grup Legendaris Edane, Catat Jadwalnya!

Dilarang Suami Main FB Diduga jadi Penyebab Istri di Penajam Gantung Diri, Titip Anak di Status WA

Apa yang dimaksud MMI dalam keterangan tersebut?

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.

BMKG membagi skala MMI dalam angka I hingga XII, dikutip dari @TribunBatam.id.

Setiap tingkatan memiliki arti tersendiri.

I MMI

Getaran tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

V MMI

Getaran dirsakan oleh hampir semua pednuduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua pednuduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari kelaur, plester dinding jatuh dancerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang kelaur rumah. kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobing asap pecah. terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

kerusakan ringan pada bangunan dengankonstruksi kuat.

Retak-retak pada bangunna dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat elpas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah, el melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

benda-benda terlempar ke udara.

Gempa bumi dapat terjadi di mana dan kapan saja, maka dari itu kita harus selalu waspada dan antisipasi.

Berikut Tribunnews rangkumkan dari laman resmi BMKG, bmkg.go.id, antisipasi sebelum, sesaat dan setelah gempa bumi.

A. Sebelum terjadi gempa bumi

1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi

- Kunci utama adalah mengenali apa yang disebut gempa bumi.

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll);

- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja

- Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;

- Belajar melakukan P3K;

- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal

- Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah

- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).

5. Alat yang harus ada di setiap tempat

- Kotak P3K;

- Senter/lampu baterai;

- Radio;

- Makanan suplemen dan air.

B. Saat terjadi gempa bumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

- Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll;

- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;

- Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

- Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

3. Jika Anda sedang mengendarai mobil

- Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;

- Lakukan point 2.

4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

- Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

C. Setelah terjadi gempa bumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

- Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;

- Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;

- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

- Periksa apabila terjadi kebakaran.

- Periksa apabila terjadi kebocoran gas.

- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.

- Periksa aliran dan pipa air.

- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mendengarkan informasi

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS! Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved