Pilpres 2019
Ditanya Apakah Ingin Bergabung jika Prabowo Menang Pilpres 2019, Begini Jawaban Ali Ngabalin
Awalnya pembawa acara Wahyu Muryadi atau akrab disapa Om Way menanyakan kepada Ali Ngabalin adakah keinginan bergabung jika Prabowo-Sandiaga menang.
"Kayaknya dia agak ketakutan dia," sindir Om Way yang membuat penonton studio dan Ali Ngabalin tertawa.
Tak hanya ditanyai mengenai Prabowo jika menjadi presiden, Om Way juga mempertanyakan posisi yang diinginkan Ali Ngabalin jika Jokowi kembali memenangkan pilpres.
"Tadi kan aku sudah bilang sama Om Way, pokoknya menjadi orang baik itu jangan meminta, menjadi orang baik itu jangan meminta, tapi menurut Al-Quran itu, 'bekerjalah kamu, berbuatlah kamu, beramalah kamu, nanti Allah dan Rasulnya Allah, dan orang-orang beriman'," ujar Ali Ngabalin yang membuat penonton bertepuk tangan.
Tanggapi Polemik Pembebasan Abu Bakar Baasyir, Ali Ngabalin: Ini Itu Dijadikan Bahan Gorengan

Sebelumnya, Ali Ngabalin juga ditanyakan mengenai perubahan dukungan yang ia lakukan.
Lantaran sebelumnya, pada Pilpres 2014, Ali Ngabalin dengan keras mendukung kubu Prabowo yang saat itu maju bersama Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kini pada pilpres 2019, ia membela kubu no urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin melawan Prabowo-Sandiaga.
Ali Ngabalin pun langsung paham dan menjawab ia tak pernah bermain-main dengan keputusannya.
"Saya di beberapa media internasional BBC, maupun Voice Amerika, mereka menanyakan hal yang sama dan saya bilang bahwa saya tidak pernah bercanda ketika saya mengambil keputusan untuk berada di A atau B, selalu saya all out, gas pol," ujarnya.
"Enggak pernah saya bercanda, karena jejak digital selalu mereka bilang, no problem, jejak digital adalah catatan mengenai informasi kebenaran. Sosok Ali Mochtar Ngabalin, kami menyiarkan anda menilai, gitu kan," jelasnya.
Detik-detik Ali Mochtar Ngabalin Lepas Sorban hingga Garuk-garuk Kepala di ILC tvOne
Asistant pembawa acara kemudian menyinggung mengenai video Ali Ngabalin yang saat membela Prabowo mengatakan Jokowi kekurangan gizi.
Saat itu Ali Ngabalin menjadi tim sukses Prabowo di Pilpres 2014.
"Pada waktu itu orang memberikan penilaian, sejak Jokowi walikota masuk menjadi gubernur DKI, orang belum lihat ketajaman dan cara berfikir (Jokowi) mengambil keputusan, waktu itu, sampai dengan Ibu Mega (Megawati-red) memberikan kata kerempeng (kurus) tapi ternyata kurus itu memberikan isyarat dia lihai dalam mengurus kepentingan bangsa dan negara."
"Setelah saya ada di dalam dan, ooh ini makanya maksud Tuhan membuat Pak De (Jokowi) ini tidak gemuk-gemuk," jelas Ali Ngabalin.
"Artinya orang salah menilai termasuk saya pun, tadi ceking itu," tambahnya.
Natalius Pigai Ungkap Fakta soal KKB di Papua, Ali Mochtar Ngabalin Minta Masyarakat Percaya Kapolri
Ali Ngabalin Melihat Video Debatnya yang Berapi-api