Tak Sengaja Tersangkut Jaring, Nelayan di Manggar Lepaskan Seekor Penyu Lekang Kembali ke Laut
Seekor penyu lekang dilepaskan oleh seorang nelayan di Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur kembali ke laut
Tak Sengaja Tersangkut Jaring, Nelayan di Manggar Lepaskan Seekor Penyu Lekang Kembali ke Laut
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seekor penyu lekang dilepaskan oleh seorang nelayan di Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur kembali ke laut, Minggu (10/2/2019) sekitar pukul 17:00 Wita.
Pelepasan penyu tersebut dilepaskan sekitar 20 mil dari darat tepatnya di pesisir Sungai Manggar, Kampung Trans, RT. 32, Manggar Baru.
Saat ditemukan dan dilepaskan kembali ke laut, penyu tersebut dalam kondisi sehat.
Penyu lekang tersebut diketahui berjenis kelamin betina, memiliki panjang 61 cm lebar 50 cm dan berbobot 25 kg.
Baca: Satwa Dilindungi Penyu Lekang Olive Ridley Turtle Terjaring Nelayan Manggar, Begini Nasibnya

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunkaltim.co, Yanto, seorang nelayan di Manggar tak sengaja menemukan seekor penyu yang diketahui jenis penyu lekang tersebut tersangkut di alat tangkap ikan miliknya saat sedang mencari ikan di tengah laut pada Minggu (10/2/2019) siang.
Penyu yang memiliki nama latin Lepidochelys olivacea merupakan jenis penyu yang terancam punah dan masuk ke dalam kategori satwa yang dilindungi.
Setelah menemukan penyu, nelayan tersebut langsung melapor ke Purwanto, pemerhati lingkungan yang juga warga RT 41, Manggar Baru yang kemudian melanjutkan laporan info penemuan tersebut ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan.
Setelah didata, penyu tersebut langsung dilepaskan kembali ke laut.
Baca: Polres Berau Tegaskan, Pemburu Penyu Terancam Hukuman 5 Tahun atau Denda Rp 100 Juta
"Tadi kebetulan menemani Purwanto pulang dari kebun. Dan di rumahnya ada nelayan Manggar Baru, sekaligus tetangganya melapor bahwa ada penyu yang tidak sengaja menabrak renggek-nya (alat tangkap nelayan) ketika melaut di daerah sepinggan. Sekitar 20 mil dari bibir pantai. Langsung Purwanto bergegas menyelamatkan penyu tersebut. Diukur panjang dan lebarnya. Kemudian dilepas di Sungai Manggar," ujar Alfiansyah warga RT 02, Manggar Baru.
Pelepasan penyu sore itu disaksikan oleh anak-anak nelayan yang kebetulan sedang bermain di perahu nelayan.
Sebelumnya, terdapat pula penemuan penyu lekang yang tak sengaja terjaring di alat tangkap nelayan pada tanggal 16 Januari 2019.
Penemuan Penyu Lekang
Hery Saputro, Koordinator Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Manggar Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Balikpapan menyatakan, nelayan Manggar bernama Yanto tidak sengaja menjaring penyu yang masuk ketegori satwa yang dilindungi dan dianggap rawan punah.
"Yang ketangkap penyu jenis Lekang. Kena jaring ikan milik nelayan Yanto. Diserahkan ke kami ketika menepi," kata Hery Saputro, Kamis (17/1/2019) di Manggar, Balikpapan Timur.
Keberadaan Penyu Lekang atau yang bernama lain Olive Ridley Turtle yang berbahasa latin Lepidochelys Olivacea merupakan satwa yang berkategori langka, jenis penyu yang masuk dilindungi oleh aturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Baca: Wabup Berau Agus Tantomo Borong Aksesori Sisik Penyu dari Pulau Derawan, untuk Apa?
Pihak tim TPI Manggar Balikpapan melakukan identifikasi atas penempuan Penyu Lekang tersebut, terungkap fisik penyu ini berjenis kelamin betina, memiliki panjang tubuh 72 centimeter, lebar tubuh 60 centimeter dan tubuhnya berbobot 21,5 kilogram.
"Waktu kena jaring ikan, si penyu dalam kondisi sehat dan normal, tidak ada kejanggalan apa pun. Tidak cacat atau luka sesuatu," ujar Hery, yang aktif juga sebagai penyelam profesional asal Balikpapan ini.
Tidak berlangsung lama, ungkap Hery, tepat pada 16 Januari 2019 sore, dilakukan pelepasliaran kembali ke alamnya, dilepaskan ke muara Sungai Manggar saat kondisi air sedang pasang dan dalam kondisi air jernih.

"Saya bersama tim disaksikan langsung sama Ipung, dari aktivis konservasi bird lover. Sudah resmi kami lepasliarkan seekor Penyu Lekang," ungkapnya.
Dia menyatakan, seringkali nelayan Manggar secara sengaja mendapatkan satwa-satwa liar yang dilindungi dan terancam punah.
Namun nelayan telah diimbau serta diberi edukasi untuk selalu sadar dan peduli terhadap kelestarian bumi, mendukung terciptanya keseimbangan alam perairan laut dan sungai.
"Selalu memberitahukan ke nelayan-nelayan kalau menangkap secara tidak sengaja marine life yang dilindungi oleh negara, untuk segera melaporkan ke kami atau petugas perikanan untuk kemudian diambil datanya dan diselematkan lalu dilepasliarkan,” tegas Hery.
(Tribunkaltim.co/kay)