Pilpres 2019
Fakta dan Daftar Perusahaan Prabowo Subianto di Kalimantan Timur dan Aceh
Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com dari Walhi Aceh, bukan hanya perusahaan Prabowo saja yang menguasai lahan di Aceh.
3. PT Gunung Medang Raya Utama
4. PT Rimba Penyangga Utama
5. PT Rimba Timur Sentosa
6. PT Rimba Wawasan Permai
7. PT Tusam Hutani Lestari
8. PT Rencong Pulp and Paper.(*)
Perusahaan Prabowo di Kaltim dan Aceh
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto bergerak di bidang perkebunan, tambang, batu bara, dan kelapa sawit. Sebagaimana dikutip dari situs prabowosubianto.info yang dikelola tim komunikasi Partai Gerindra saat Pilpres 2014, Nusantara Energy didirikan Prabowo Subianto pada November 2001.
Perusahaan itu didirikan bersama Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto sebagai holding company untuk mengonsolidasikan berbagai sumber daya yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda.
Dari situs tersebut terdapat 17 perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto. Sementara itu, ada satu perusahaan yang didirikan di Aceh dan lima perusahaan di Kalimantan Timur.
Berikut daftar perusahaan Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur, dikutip dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Mengintip Bisnis Prabowo Subianto di Aceh dan Kaltim" :
1). PT Tusam Hutani Lestari Tusam Hutani Lestari berada di Nanggroe Aceh Darussalam. Areanya meliputi kawasan pegunungan di Aceh Tengah yang dikelilingi pohon Pinus mercusii. Pinus ini menjadi bahan baku utama kertas gelondongan. Konsesi berlaku hingga 2042 untuk area seluas 97.300 hektar.
2). PT Tanjung Redeb Hutani Perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Adapun luas area perkebunan 180.330 hektar. Perizinan dan hak pengelolaan perusahaan berlaku hingga 2035.
3). PT Kiani Lestari Perusahaan pengolahan kertas dan bubur kertas ini berlokasi di Kalimantan Timur. Luas area industri ini 223.500 hektar. Sementara hak pengelolaan berlaku hingga 2010.
Sebelumnya Kiani milik pengusaha Bob Hasan. Kemudian Prabowo Subianto membeli perusahaan itu dan mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.