Puisi Neno Warisman

Soal Puisi Neno Warisman, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Anggap Konteksnya Tidak Tepat

Sama halnya doa talbiyah manasik haji, doanya bagus, tapi menjadi tidak tepat ketika dibaca di agenda yang lain.

Instagram/@nenowarismanofficial
Neno Warisman 

Rasullullah Muhammad SAW dengan keimanannya bahwa Allah SWT akan menolongnya. Dia terus berdoa sampai-sampai selendangnya terjatuh.

Rasulullah Muhammad SAW berdoa agar memenangkan umat Islam dalam perang Badar. Jika umat Islam kalah, maka dia khawatir tidak akan lagi yang menyembah Allah SWT.

Tokoh penggerak #2019GantiPresiden Neno Warisman saat berada di dalam pesawat dari Pekanbaru menuju Jakarta usai dihadang sekelompok massa di gerbang Bandara SSK II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018).(Kompas.com/Idon Tanjung)
Tokoh penggerak #2019GantiPresiden Neno Warisman saat berada di dalam pesawat dari Pekanbaru menuju Jakarta usai dihadang sekelompok massa di gerbang Bandara SSK II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018).(Kompas.com/Idon Tanjung) ()

"Perang itu dilakukan di tahun kedua Hijriah, jadi umat Islam itu masih sangat sedikit. Maka wajat jika Rasulullah berdoa demikian. Dalam kontek sekarang tentu berbeda," ujarnya.

Saat ini, konteksnya adalah pemilihan presiden atau Pilpres 2019, yakni mencai pemimpin terbaik di antara yang baik.

"Di ini ada ulama, di sana juga ada ulama. Di sini ada pengusaha di sana, juga ada pengusaha. Jangan membuat frame seolah-olah perang Badar, satu menang mengambil semua, dan yang kalah kiamat," ujarnya.

Menurutnya, dalam doa perlu ada niat baik, ketulusan, agar hasilnya menjadi baik.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorum Ni'am, dalam wawancara di program siaran berita sore TvOne menilai isi doa tersebut tidak salah tapi konteksnya tidak tepat.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorum Ni'am, dalam wawancara di program siaran berita sore TvOne menilai isi doa tersebut tidak salah tapi konteksnya tidak tepat. (capture Tvone)

Doa Rasululah dalam Perang Badar

Belakangan viral Puisi Neno Warisman

Neno Warisman dalam acara malam Munajat 212, Kamis lalu, membacakan puisi yang sebagian isinya meminta kemenangan dalam Pilpres 2019.

Penggalan doa dalam puisi itu;

"...Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu..."

Dalam Islam, di antara adab berdoa adalah dengan sungguh-sungguh, dan tidak dianjurkan berdoa setengah-setengah atau tidak yakin atas kekuasaan Allah bahwa doa akan dikabulkan.

Berdoa harus sungguh-sungguh itu didasarkan pada hadis Rasulullah Muhammad SAW.

"Janganlah sekali-kali seseorang dari kalian mengatakan; 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau! Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau mau! ' Berdoalah kamu dengan sungguh-sungguh, karena Allah akan berbuat menurut kehendak-Nya tanpa ada yang dapat memaksa-Nya.'"

7 Link Live Streaming SBS Inkigayo, Tayang Hari Ini Pukul 13.50 WIB, Ada ITZY hingga LOONA

Tapi apakah doa bernada 'ancaman kepada Allah' seperti dalam doa 'jika tidak dikabulkan, maka kami khawatir tidak ada yang menyembahmu,' adalah seuatu yang wajar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved