Puisi Neno Warisman

Soal Puisi Neno Warisman, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Anggap Konteksnya Tidak Tepat

Sama halnya doa talbiyah manasik haji, doanya bagus, tapi menjadi tidak tepat ketika dibaca di agenda yang lain.

Instagram/@nenowarismanofficial
Neno Warisman 

Ustaz Abdul Wahab Ahmad, peneliti di Aswaja NU Center Jatim, dalam tulisannya di laman nu.or.id, mengatakan, Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan, termasuk dalam doa.

Maka, dalam doa seperti dalam redaksi yang dibacakan Neno Warisman, bermasalah dalam dua sisi, berlebihan dan menganggap hanya kelompok yang berdoa itu saja yang menyembah Allah.

Dia menguti penjelasan Imam Ibnu Abidin yang menyatakan haram berdoa meminta sesuatu yang secara adat kebiasaan tak mungkin terjadi.

"Termasuk hal yang haram adalah meminta sesuatu yang mustahil secara kebiasaan sedangkan orangnya bukan Nabi atau Waliyullah di saat itu. Misalnya berdoa meminta tak butuh bernafas dengan udara sehingga aman dari kekurangan udara atau berdoa bebas dari sakit seumur hidup sehingga bisa memanfaatkan kekuatan dan indranya selamanya, karena secara adat kebiasaan hal itu tak mungkin terjadi... maka semuanya haram." (Ibnu Abidin, Radd al-Mikhtar, IV, 121)

Ustadz Abdul Wahab Ahmad, mengatakan, redaksi yang mirip doa Neno Warisman, pernah diucapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam perang Badar.

Perang Badar adalah pertempuran Badar (bahasa Arab: غزوة بدر, ghazwāt badr), adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang Badar adalah perang di mana Allah ingin menunjukan eksisteni umat Islam di kalangan kaum Arab dan dunia. Perang ini terjadi pada 13 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah.

"Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada lagi orang yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim)

Namun, menurutnya, konteks doa yang dipanjatkan Rasulullah Muhammad SAW sangat berbeda dengan keadaan saat ini, ketika umat Islam Indonesia menjadi umat terbesar kedua di dunia.

Pada zaman Rasulullah Muhammad SAW, kaum Muslimin jumlahnya sangat sedikit dibandingkan kaum musyikin yang jumlahnya banyak.

Sehingga wajar Rasulullah bedoa demikian. Konteks tersebut, menurutnya, tidak tepat dengan kondisi sekarang.(*) 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Heboh Puisi 'Doa Mengancam Allah' Neno Warisman, MUI Jelaskan Perang Badar dan Doa yang Benarhttp://jabar.tribunnews.com/2019/02/23/heboh-puisi-doa-mengancam-allah-neno-warisman-mui-jelaskan-perang-badar-dan-doa-yang-benar?page=all

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved