Oknum Guru di Penajam Diduga Berbuat Amoral Pada Murid, Begini Sekarang Nasibnya
Guru di SD Islam Terpadu yang ada di Penajam diduga berbuat amoral pada murid. Ini sudah diketahui Orang Tua murid sekolah. Pihak yayasan pun sesali
Penulis: Samir | Editor: Budi Susilo
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sejumlah murid di salah satu SD Islam Terpadu di Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi korban pelecehan yang dilakukan seorang oknum guru mengaji di sekolah ini.
Selain murid sekolah tersebut, anak wanita di sekitar sekolah juga menjadi korban.
Menurut informasi yang diterima Tribunkaltim.co, Selasa (26/2/2019), pelecehan yang dilakukan oknum guru berinisial Di, ini dilakukan saat jam pelajaran.
Pipi Hamsiah Basah Buliran Air Mata, Haru Mendapat Bedah Rumah di Lamaru
O2SN Tingkat Kecamatan Dimulai, Balikpapan Timur Tandingkan 170 Atlet di Lima Cabor
Pengurangan Kuota Produksi Barubara Kaltara, Ini Sikap Perusahaan dan Langkah Gubernur
Tidak hanya itu aksinya juga dilakukan di luar sekolah, di luar jam mata pelajaran.
Modusnya, rata-rata para korban dipegang pada bagian vital si korban dan sekujur tubuh diraba-raba.
Salah seorang korban, yang merupakan warga sekitar sekolah, menuturkan, waktu itu sore hari dipanggil pelaku untuk masuk di sekolah.
TMMD Bangun Jalan 4,7 Km di Sepaku, Mampu Pangkas Jarak 20 Km
Laga Pamungkas Final AFF U22, Timnas Thailand Turunkan Pemain Andalan Yang Cedera
Saat itu, korban bermain ayunan di sekolah. Dan kesempatan itu pelaku datang.
Awalnya pelaku mengajak masuk di salah satu kelas, namun si korban menolak.
"Tapi saya diraba-raba mulai punggung sampai paha," kata si saksi yang enggan disebutkan namanya.
Tapi melihat gelahat itu, dirinya mengindar, pergi menjauh dari si pelaku.
"Saya langsung lari, " tuturnya.
Sementara itu, satu di antara pengurus yayasan sekolahan ini, Asniar Basra, mengaku kaget.
Aksi yang memalukan dan menjijikan ini merupakan kejadian yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan pada Sabtu, berbicara kepada sejumlah wali murid, menyampaikan bila anak mereka jadi korban pelecehan seksual.
Pendaftaran PPPK atau P3K di Kota Balikpapan Mau Dibuka, Simak 8 Persyaratan Ini
Ia mengungkapkan, jumlah wali murid yang menyampaikan di bawah 10 orang.
"Saya tidak tahu kalau jumlahnya bertambah," ujarnya.
Tapi yang jelas, mereka sampaikan bahwa akan melaporkan ke polisi.
"Kami persilakan untuk melapor, " ujarnya.
Pada Sabtu malam sekitar pukul 24.00 Wita, Polres PPU menangkap pelaku di Taman Rozaline Penajam, setelah sempat mendatangi sekolah.
Karena, pelaku biasa menginap di asrama sekolah tersebut.
Ia juga mengaku tak menyangka ada kejadian seperti ini.
Dan sangat berharap ini kejadian yang terakhir kalinya, tidak ada lagi kejadian yang serupa.
Ia mengatakan pelaku ini merupakan guru yang baru mengajar November lalu.
Apalagi si pelaku mengajar di kelas satu dan dua dan juga kelas tiga.
Namun korban dari murid kelas dua dan tiga.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihak yayasan juga akan mendatangkan psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap para korban.
Pendaftaran PPPK Kota Balikpapan Ada Peluang Buat Honorer Kategori Dua, Ini Bidangnya
Umuh Muchtar Sebut Persib Bandung Masih Butuh Pemain Belakang, Sinyal Fabiano Beltrame Bakal Gabung?
Gaun Kendall Jenner Curi Perhatian di After Party, Caitlyn Jenner Yakin Anaknya Bisa Menang Oscar
"Kami juga akan melakukan tes kejiwaan setiap ada penerimaan tenaga pengajar.Yang jelas kami dari yayasan menyerahkan sepenuhnya untuk diproses secara hukum, " katanya.
Asniar menambahkan, selasa pagi sejumlah orangtua murid datang ke sekolah sekadar memberikan saran maupun memberikan semangat kepada para tenaga pengajar atas kejadian ini.
Sementara itu, Kapolres AKBP Sabil Umar, mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Pihaknya juga telah menahan pelaku dan memanggil wali murid yang anaknya menjadi korban.
"Insya Allah besok akan kami release secara resmk mengenai kasus ini, " ujarnya. ( )