Doa di Puisi Munajat 212 jadi Kontroversi, Neno Warisman : Doa itu Sering Menemani Saya Sehari-hari
Neno Warisman akhirnya memberikan komentar terkait puisi yang dibacakannya di Malam Munajat 212.
Penulis: Januar Alamijaya |
"Nahnu nahkumu bil dzawahir, wallaah yahkumu bil bawathin".
Kita boleh menyikapi scr lahir, tapi Allah yg menentukan maqbul atau tidaknya.
Kita tak bs melarang orng mau berdoa apa pun," demikian pernyataan dari Mahfud MD.
Komentar Mahfud MD ini pun menuai tanggapan beragam dari netter.
• Jika Kepa Arrizabalaga Bersedia Diganti, Chelsea Juara Piala Carabao Cup?
• Dinas ESDM Kaltim Janji Bakal Segera Investigasi Tambang Di Eks Lokalisasi Bayur
• Mia and The White Lion Tayang Hari Ini, Cek Jadwal Tayang di Bioskop Balikpapan dan Samarinda
Satu di antaranya yang tidak setuju dengan pendapat pria asal Sampang, Madura tersebut.
Meski ada yang tidak setuju, Mahfud MD menganggap hal tersebut bukanlah masalah.
Tanggapan Jusuf Kalla: Itu Kampanye Keliru
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menyebut puisi yang dilantangkan Neno Warisman dalam acara Munajat 212 adalah bentuk kampanye yang keliru.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla setelah menghadiri acara Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/2/2019).
Pada awak media, Jusuf Kalla mengatakan, lebih baik menggunakan metode kampanye yang benar, terlebih puisi Neno Warisman berisi cukup keras dan menyinggung masalah agama.
"Saya rasa keliru. Ya namanya kampanye, tapi kampanye yang keliru," kata Jusuf Kalla.

Tanggapan Luhut Binsar
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menganggap puisi yang dibacakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman, saat Munajat 212 di Monas bentuk ancaman kepada Tuhan.
"Saya pikir tidak benarlah berdoa mengancam Tuhan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.
Puisi yang dibacakan Neno Wariswan pada Kamis (21/2/2019) silam itu memang menyedot perhatian banyak orang.