Pencurian Kotak Amal Masjid yang Dilakukan Ibu dan Anak Terungkap, Ini Keputusan Usai Mediasi
Ibu dan anak yang diduga kerap melakukan aksi pencurian di masjid, akhirnya diamankan kepolisian.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Dk merupakan anak bungsunya, yang rela "membantu" ibunya menjalankan perbuatan tidak terpuji itu.
Baca juga:
Save Our Soccer Sebut Piala Presiden 2019 Melanggar Statuta PSSI, Ini Titik Krusialnya
Beda Pandangan TKN dan BPN Sikapi Viral Video Jokowi Hilangkan Angka Dua saat Hitung Mundur
Viral Video Bocah Tersetrum di Tiang Lampu Area Kolam Renang, Begini Kondisi Terkini Putu Elang
VIDEO - Pasca Insiden Wembley, Ini Penyelamatan Penting Kepa yang Bantu Amankan Poin Penuh Chelsea
Unggah Foto Hasil MRI, Sutopo BNPB: Pantesan Tubuh Saya Makin Miring
Dahnil Anzar Unggah Video Viral Pasien Ditandu ke Puskesmas, Begini Respons Bupati Pandeglang
"Tidak setiap hari seperti ini. Saya buka gembok kotak amal masjid menggunakan besi biasa saja. Untuk makan saja uangnya," ujarnya.
"Malu saya, biar saja saya yang tanggung dosanya. Kayak apa lagi, dia (suami) tidak tanggung jawab."
Sedikitnya lima kali ibu dan anak itu telah beraksi di sejumlah masjid, di antaranya masjid di Kehewanan, Jalan Sentosa, dan Sempaja.
Tidak hanya beraksi dengan mengambil uang di kotak amal masjid, namun dirinya juga membawa kabur mukena yang ada di masjid, lalu menjual mukena tersebut seharga Rp 50 ribu.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana membenarkan, pihaknya telah mengamankan yang bersangkutan.
Bahkan pihaknya juga memanggil pengurus masjid tempat pelaku menjalankan aksinya.
Karena kerugian yang dialami hanya berkisar ratusan ribu rupiah, pihaknya melakukan mediasi antara kedua belah pihak, dan hanya melakukan pembinaan kepada ibu dan anak tersebut.
"Mediasi kedua belah pihak, karena kerugian hanya ratusan ribu. Anggota juga mengecek langsung ke rumah pelaku, memang karena perekonomian yang membuat ibu ini melakukan perbuatan itu," jelasnya.
"Jadi benar, tidak hanya uang yang diambil, tapi juga mukena. Lalu dijual kembali untuk makan sehari-hari," pungkasnya. (*)