Badai Matahari Hari Ini Menerjang Bumi, Bagaimana Dampaknya kata LAPAN?
Fenomena badai matahari ini, disebabkan oleh lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari yang menghadap bumi.
Penulis: Januar Alamijaya |
Namun di tweet selanjutnya LAPAN menjelaskan jika badai matahari yang terjadi di tahun 2019 ini paparannya tidak terlalu signifikan atau punya intensitas cukup rendah.
Dampak Terparah Terjadi 2700 Tahun Silam
Sebelumnya melansir dari Tribun Jambi Fenomena badai matahari atau ledakan besar sinar kosmik dari matahari menuju bumi diprediksi bakal terjadi.
Peringatan mengenai fenomena badai matahari ini pernah diumumkan oleh para ilmuwan.
Berdasarkan keterangan dari laman express.co.uk, yang dikutip TribunJabar.id, Kamis (14/3/2019), fenomena badai matahari itu, diprediksi oleh peneliti di laman Space Weather, akan terjadi pada 15 Maret 2019.
Sesuai laporan, kedatangan badai matahari itu bertepatan dengan pembentukan 'celah equinox' di medan magnet Bumi, yang diyakini para ahli terbentuk di sekitar titik balik pada 20 Maret dan 23 September setiap tahun.
Baca juga :
AHY Sambangi Prabowo di Rumah Kartanegara, Jubir BPN: Koordinasi Terkait Pilpres
Viral, Warga Kompak Tangkap Maling Motor yang Mau Melarikan Diri, Blokir Jalan dan Siapkan Pentungan
Badai geomagnetik adalah gangguan sementara dari medan magnet Bumi yang disebabkan oleh radiasi dan aliran partikel bermuatan dari Matahari.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengatakan dalam sebuah pernyataan,
"Sebuah arloji geomagnetik minor sekarang berlaku untuk 14 dan 15 Maret 2018. Aurora mungkin terlihat di garis lintang tinggi."
Di masa lalu, peristiwa geomagnetik skala besar telah mengganggu satelit komunikasi dan mematikan pasokan listrik.
Badai geomagnetik dinilai pada skala G1 hingga G5, dengan yang terakhir menjadi yang paling ekstrem.
Acara Carrington pada tahun 1859 dianggap sebagai badai geomagnetik terkuat yang pernah tercatat.
Express mengutip dari Met Office yang merupakan lembaga layanan cuaca Inggris memberikan peringatan jika Jumat, 15 Maret 2019, akan terjadi ledakan besar sinar kosmik dari Matahari menuju Bumi.
Akibatnya, badai Matahari itu dapat melumpuhkan GPS, sinyal ponsel dan TV digital.
