Jalani Pemeriksaan di Bawaslu, Ini Jawaban Rudi Mas'ud Soal Dugaan Keterlibatan ASN dan Politik Uang

Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Golkar, Rudi Mas'ud menjalani pemeriksaan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kaltim.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO
Rudi Mas'ud (kiri) 

TRIBUNKALTIM.CO - Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Golkar, Rudi Masud menjalani pemeriksaan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kaltim.

Ia mulai diperiksa pukul 17.00 wita sampai 19.30 wita, di Sekretariat Bawaslu Kaltim Jl MT Haryono, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (18/3/2019) kemarin. 

Pemeriksaan yang dilakukan Bawaslu Kaltim kepada Rudi Mas'ud dalam rangka klarifikasi keterlibatan dirinya pada kegiatan tanggal 2 Maret silam dengan agenda Bimbingan Teknis Saksi Pemantau sebanyak 1500 orang.

Lahan 7 Warga Belum Terima Ganti Rugi di Polder Air Hitam, Dinas Pertanahan Kesulitan Ukur Lokasi  

Inilah Hasil Drawing Fase 8 Besar Piala Presiden 2019; Ada Derby Jawa Timur

Batal Konser di Jakarta, Penggemar Beri Dukungan untuk Seungri, Knetz Beri Komentar tak Senonoh

Rudi yang didampingi tim kuasa hukumnya Agus Amri, diperiksa terkait dugaan money politic (politik uang) dan keterlibatan ASN atas nama Muliadi yang diduga ikut melakukan kampanye. Pemerikzaan sempat ditunda untuk menunaikan solat Magrib.

Usai diperiksa, Rudi Mas'ud tampak santai dan menjelaskan klarifikasi dengan disodorkan belasan pertanyaan oleh penyidik pegawai negeri sipil Bawaslu, Agus dan Jabaruddin.

"Wah gak ngitung tadi pertanyaannya. Karena berdekatan dengan maghrib. Mungkin 10 sampai 15 pertanyaan. Yang ditanyakan sekitar kegiatan 2 Maret itu," kata Rudi Mas'ud di Bawaslu Kaltim.

Rudi memberikan klarifikasi terkait keterlibatan Muliadi yang dituding ikut mengkampanyekan dirinya pada kegiatan 2 Maret silam di Dojang Taekwondo Polder Air Hitam, Samarinda.

"Jadi beliau (Mulyadi) datang berkaitan dengan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu berbakti kepada masyarakat dan memberikan pelatihan yang sesuai kapabilitasnya. Intinya beliau memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ungkap Rudi.

Jadi Sorotan Gara-gara Nama Bayinya Syahreina Luna Barack, Sang IBu Minta Maaf dan Beri Penjelasan 

Menhub Sebut Tuntutan Pengemudi Ojol Tarif Rp 3.000 per Kilometer, Beratkan Pengguna

Ia menampik kedekatan dengan Muliadi. Menurutnya ia bertemu Mulyadi saat kegiatan tersebut digelar.

"Karena kami ketemunya di tempat yang tidak dijanjikan. Beliau hanya sebagai pemateri yang berkaitan dengan kegiatan," katanya.

Rudi juga menegaskan, tidak sebagai caleg yang mengorganisir kegiatan tanggal 2 Maret. Ia mengaku datang hanya sebagai undangan. Bahkan ia mengatakan tak mengikuti acara hingga tuntas.

"Saya tidak selesai mengikuti agenda saat itu. Saya datang, baru turun dari pesawat langsung ke TKP tidak lebih dari 10-15 menit, setelah itu saya cabut, (tinggalkan acara)" ujar Rudi.

Terkait ketidakhadirannya pada pemanggilan pertama yang dilakukan Bawaslu, Rudi punya alasan tersendiri. Menurut Rudi ia tak menerima surat resmi pemanggilan dari Bawaslu. Surat yang ia terima hanya dalam bentuk pesam elektronik Whatsapp (WA).

"Panggilan pertama, saya tidak datang karena saya belum dapat surat panggilan. Kalau cuma lewat WA, negara kita bukan negara WA. Nanti saya balasnya lewat WA juga kan repot," jawab Rudi.

Ia baru mendapatkan surat resmi pada Jumat lalu. Sehingga ia memutuskan hadir pada Senin ini (18/3) untuk menjalani pemeriksaan Bawaslu.

"Saya baru dapatkan surat pemanggilan setelah sholat Jumat. Jadi Senin saya datang sebagai caleg yang baik dari Kaltim untuk Indonesia," tambahnya. 

Bawaslu Samarinda Gandeng 30 Komunitas di Medsos Awasi Pileg dan Pilpres 2019

Terpisah, Ketua Bawaslu Kaltim, Saipul Bachtiar menegaskan, pemeriksaan awal terkait kterlibatan ASN. Namun tidak menutup kemungkinan, bakal mendalami dugaan money politic terkait pembagian uang transport.

"Kalau awal pemeriksaan soal ASN. Ini bisa menjadi awal yang bisa dikembangkan ke dugaan money politic. Jadi tidak menutup kemungkinan, mendalami dugaan money politic untuk klarifikasi berikutnya," tambah Saipul. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved