Berikut Tarif dan Rute Penerbangan Perintis di Kalimantan Utara, Ada Tarakan - Maratua Rp 412 Ribu
Pesawat dengan tarif tiket subsidi penerbangan perintis yang baru dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN secara tarif resmi berlaku.
Pemerintah (pusat) dan Pemprov Kalimantan Utara diharapkan perlu segera mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengantisipasi jeda penerbangan bersubsidi ke sejumlah daerah perbatasan di awal tahun 2019.
Sebagaimana diketahui, kontrak kerja penerbangan bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah dan Pemprov Kalimantan Utara akan berakhir pada bulan Desember 2018 ini.
Anggota DPRD Kalimantan Utara yang juga Ketua Fraksi Demokrat Albert Pangeran mengatakan, program subsidi ongkus angkut (SOA) harus kembali berjalan bulan Januari 2019.
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, selalu muncul jeda setelah akhir tahun. Penerbangan subsidi biasa baru mulai jalan lagi bulan Maret atau April," kata Albert Pangeran, Minggu (16/12/2018).
Ia mengharapkan pemerintah dan pemerintah daerah cepat melaksanakan tahapan pelelangan program SOA penerbangan perintis ini.
Selain itu, maskapai penyedia jasa penerbangan diharapkan menambah frekuensi penerbangan sejak Desember ini.
"Karena banyak masyarakat kita yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung, utamanya di perbatasan. Jadi frekuensi kita harap ditambah," katanya.
Baca juga:
Kurnia Meiga Akhirnya Muncul, Arema FC Tetap Datangkan Kiper Baru untuk Musim Depan?
Fadli Zon Desak Pemerintah RI 'Bersuara' Membela Muslim Uighur
Ini Dana yang Harus Disiapkan Persib Bandung Jika Serius Datangkan Wesley Sneijder
TNI pada OPM: ''Jangan Cengeng, Baru Dapat Isu Bom Koar-koar Minta Bantuan Seolah Teraniaya''
Bukan Bagian Skuat Persija Jakarta, Stefano Lilipaly Justru Muncul di Tengah Pawai Gelar Juara
Albert mengatakan, sejak tahun lalu telah mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan program SOA penerbangan perintis ini dengan pola multiyears atau tahun jamak. Dengan begitu, kekosongan penerbangan di awal tahun akibat masih berlangsungnya proses pelelangan, bisa diatasi.
"Selain itu, alternatifnya adalah menggenjot penyelesaian pembangunan atau peningkatan ruas jalan di perbatasan agar bisa dilalui. Karena kasihan, misalnya, kalau tidak ada jadwal penerbangan ke beberapa daerah di perbatasan, masyarakat terpaksa naik pesawat ke Tawau kemudian naik darat masuk ke wilayah perbatasan kita," tuturnya.