Hasil Survei Terbaru CSIS, 7 Parpol tak Lolos ke Parlemen, 3 Diantaranya Partai Lama

Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) melakukan survei terhadap elektabilitas Parpol peserta Pemilu

Penulis: Januar Alamijaya |
Instagram/kpu_ri
Simulasi penghitungan suara di lingkungan KPU RI untuk Pemilu 2019, Selasa (12/3/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang bergulirnya Pemilihan Legislatif atau Pileg 2019, Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) melakukan survei terhadap elektabilitas Parpol peserta Pemilu.

Survei ini dilakukan untuk menguji Parpol mana saja yang tak lolos ambang batas elektabilitas menuju ke parlemen.

Melansir dari Kompas.com, dari hasil survei yang dilakukan mulai 15 sampai 22 Maret 2019, sejauh ini ada 7 Parpol yang diperkirkan tak akan lolos ambang batas ke parlemen.

Survei Terbaru CSIS: Guru dan PNS Lebih Banyak Pilih Prabowo-Sadiaga, Begini Tanggapan TKN

Dari 7 Parpol yang disebutkan tadi, ada 3 Parpol lama dan diperkirakan tak akan lolos ke DPR.

Berdasarkan hasil survei CSIS 3 Parpol lama yang diperkirakan tak lolos ambang batas sebesar 4 persen tersebut antara lain adalah Partai Hanura.

Dalam survei yang dilakukan oleh CSIS, Partai Hanura hanya mendapat suara 0,8 persen saat Pemilu nanti.

Hasil ini menurun tajam dibandingkan tahun 2014 kemarin yang meraih suara 5,26 persen.

Parpol lainnya yang juga mendapatkan suara di bawah 4 persen adalah PBB.

Berdasarkan hasil survei di Pemilu 2019 nanti PBB hanya mendapatkan 0,4 persen.

Sementara di Pemilu 2014 PBB mendapatkan 1,46 persen.

BPN, TKN, dan Parpol Peserta Pemilu Teken Perjanjian Kampanye Terbuka; KPU Minta Patuhi Zonasi

Satu lagi Parpol lama yang juga diperkirakan tak mampu melewati ambang batas adalah PKPI.

Dalam hasil survei PKPI mendapatkan suara 0,2 persen.

Saat Pemilu 2014 silam PKPI mengantongi suara 0,91 persen.

Selain 3 Parpol lama tadi, 4 Parpol baru yang berkompetisi di 2019 ini juga diprediksi tak mampu melewati ambang batas.

Misalnya PSI yang diperkirakan hanya mendapat suara 0,5 persen.

Sementara Perindo yang gencar berpromosi melalui media juga tak mampu meraih hasil signifikan berdasarkan hasil survei.

Perindo diperdiksi meraih suara 1,1 persen.

LIPI Bantah Rilis Survei Elektabilitas yang Menangkan Pasangan Prabowo-Sandi

Sedangkan 2 Parpol baru lainnya yakni Partai Berkarya dan Partai Garuda hanya mampu meraih suara masing-masing 0,1 persen.

Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan, ketujuh parpol tersebut harus berjuang keras jika ingin melewati ambang batas parlemen empat persen dan menempatkan wakilnya di Senayan.

"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil diperkirakan masih mungkin terjadi. Hal tersebut dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan," katanya.

Saat melakukan survei sendiri ada 18,2 persen responden yang enggan menjawab Parpol pilihannya.

Sementara 3,2 persennya mengaku belum tahu pilihannya.

"Kampanye dan mobilitas caleg juga akan diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil,"

Terpaut 20 Persen, Faktor Ini Membuat Jokowi Ungguli Prabowo Menurut Survei Vox Populi

Survei ini sendiri dilakukan di 34 provinsi dengan 2000 daftar responden

Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error plus minus 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu melansir dari Kompas.com berdasarkan survei beberapa lembaga, PDI Perjuangan selalu menempati peringkat teratas. Posisi PDI-P diikuti Partai Gerindra dan Golkar di posisi dua dan tiga besar.

Sementara, di posisi papan tengah ada Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sementara itu, empat parpol pendatang baru yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Perindo, Garuda, dan Berkarya dinilai masih kesulitan melawan dominasi partai-partai lama.

Demikian pula parpol lama yang tahun 2014 lalu tak lolos ke parlemen, seperti PKPI dan PBB juga diprediksi mendapatkan suara di bawah satu persen. Adapun Partai Hanura menjadi satu-satunya parpol lama di parlemen yang diprediksi berada di deretan bawah.

Berikut hasil survei terbaru tiga lembaga yang dirangkum Kompas.com, Selasa (26/3/2019):

3 Penyebab Elektabilitas Jokowi Turun Versi Survei Litbang Kompas, Satunya Soal Kepuasan Masyarakat

Survei Litbang Kompas (22 Februari-5 Maret 2019)

PDI-P: 26,9 persen

Gerindra: 17 persen

Golkar: 9,4 persen

PKB: 6,8 persen

Demokrat: 4,6 persen

PKS: 4,5 persen

PAN: 2,9 persen

PPP: 2,7 persen

Nasdem: 2,6 persen

Perindo 1,5 persen

PSI 0,9 persen

Hanura: 0,9 persen

PBB: 0,4 persen

PKPI: 0,2 persen

Berkarya 0,5 persen

Garuda 0,2 persen

Belum menentukan pilihan: 18,2 persen

Survei Charta Politika (1-9 Maret 2019)

PDI-P: 24,8 persen

Gerindra: 15,7 persen

Golkar: 9,8 persen

PKB: 7,2 persen

Demokrat: 5,1 persen

Nasdem: 4,9 persen

PKS: 4,1 persen

PPP: 3,6 persen

PAN: 3,2 persen

PSI: 1,4 persen

Perindo: 1,3 persen

Hanura: 0,8 persen

PBB: 0,4 persen

Berkarya: 0,4 persen

PKPI: 0,3 persen

Garuda: 0,2 persen

Tidak tahu/tidak menjawab: 17,1 persen

Soroti Lembaga Survei, Prabowo Subianto: Pekerjaan Lo Kuno, Lama-lama Tidak Punya Pekerjaan

Survei Vox Populi (5-15 Maret 2019)

PDI-P: 26,8 persen

Gerindra: 15,1 persen

Golkar: 10,2 persen

PKB: 7,1 persen

Demokrat: 5,3 persen

NasDem: 4,3 persen

PAN: 3,9 persen

PSI: 3,7 persen

PKS: 3,4 persen

PPP: 2,9 persen

Perindo: 1,8 persen

Hanura: 1,1 persen

Berkarya: 0,9 persen

PBB: 0,6 persen

PKPI: 0,3 persen

Garuda: 0,2 persen

Tidak tahu/tidak jawab: 12,4 persen.

(Tribunkaltim.co/Januar Alamijaya)

Jangan lupa like fanpage Facebook TribunKaltim.co:

Follow Instagram tribunkaltim:

Subscribe channel YouTube newsvideo tribunkaltim:
 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved