Demo Listrik Mahasiswa Akhirnya Bertemu DPRD Kalimantan Utara, Ini yang Disampaikan

Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi di Tanjung Selor yang berdemo akhirnya dipersilakan masuk ke ruang rapat DPRD Kalimantan Utara.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Muhammad Arfan
Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Tanjung Selor yang berdemo akhirnya dipersilakan masuk ke ruang rapat DPRD Kalimantan Utara, Senin (1/4/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Tanjung Selor yang berdemo akhirnya dipersilakan masuk ke ruang rapat DPRD Kalimantan Utara, Senin (1/4/2019).

Mahasiswa akhirnya dapat bersua dengan beberapa anggota DPRD Kalimantan Utara seperti Marten Sablon (Ketua), Rakmat Majid Gani (Komisi III).

Juga tidak ketinggalan ada Ar Rasyid (Komisi IV), Albert Pangeran (Komisi IV), Amir Zaglol Zaroyan (Komisi III), Abdul Khair (Komisi IV), dan perwakilan Kapolres Bulungan.

Dalam pertemuan ini, mahasiswa kembali menyampaikan bahwasanya DPRD Kalimantan Utara harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan kelistrikan di Kabupaten Bulungan.

"Kami menganggap selama ini DPRD mandul," ujar Riswandi, salah satu mahasiswa yang menemui anggota DPRD.

Selama hampir kurang lebih 2 bulan DPRD Kalimantan Utara tidak pernah bersikap. 

"Tidak pernah kita dengar turun melakukan sidak ke PT PLN," katanya lagi. 

Ia meminta, sebelum masa jabatan berakhir dalam waktu dekat, anggota DPRD Kalimantan Utara harus membuktikan dan berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan defisit listrik di Bulungan.

Tuntutan yang dilakukan mahasiswa sebut Riswandi, bukan semata untuk mahasiswa sendiri.

Dulu Dibesarkan Soeharto, Prabowo Sebut Banyak Elite di Jakarta Kini Jadi Bunglon

Pemkab Kukar Sediakan Rumah Murah Buat ASN di Kota Bangun dengan Cicilan Rp 900 Ribu per Bulan

Melainkan untuk khalayak banyak di Bulungan dan dari berbagai bidang atau sektor kehidupan masyarakat.

Ricky mahasiswa lainnya berpendapat, evaluasi menyeluruh harus pula dilakukan.

Dalam artian, tidak hanya sebatas melakukan perbaikan teknis atas kerusakan yang terjadi di excess power PLTU milik pihak ketiga, PT Sumber Alam Sekurau.

"Harusnya sudah harus dipikirkan jauh sebelumnya bahwa harus ada alternatif lain yang disiapkan untuk mengatasi terjadinya kerusakan PLTU milik pihak swasta," ujarnya.

Mahasiswa berharap, DPRD memanggil PT PLN, Dinas ESDM Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah-lahgkah strategis dan cepat untuk menangani krisis listrik di Bulungan.

"Kita ingin usaha masyarakat lancar, tidak merugi. Kita mau perekonomian normal, kantor-kantor layanan publik melayani dengan baik," kata Yosran Effendi, peserta aksi lainnya menambahkan.

Jadwal Semifinal Piala Presiden 2019, Kalteng Putra Dikepung Tim Wakil Jawa Timur

Pendidikan Tinggi Kedinasan Buka Penerimaan, Ada 8 Instansi Simak Alur Pendaftaran Ini

Hingga berita ini diturunkan mahasiswa masih menggelar pertemuan dengan anggota DPRD Kalimantan Utara. Pertemuan ini dikawal anggota kepolisian di dalam dan di luar ruangan.

Sebelum berada di gedung parlemen DPRD  Kalimantan Utara, para mahasiswa berada di jalan, aksi demonstrasi. 

Puluhan Mahasiswa Berdemo di Depan Gedung DPRD Kalimantan Utara

Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Tanjung Selor berdemo di depan Kantor DPRD Kalimantan Utara di Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, Senin (1/4/2019).

Mereka menuntut anggota DPRD Kalimantan Utara ikut mengambil langkah-langkah kongkret agar permasalah defisit listrik di Kabupaten Bulungan yang menyebabkan pemadaman bergilir sejak Februari sampai saat ini. 

Mahasiswa menuntut semua anggota DPRD turun menemui mereka yang berorasi di pintu gerbang gedung DPR wakil rakyat Kalimantan Utara itu.

"Turun, turun, turun DPR. Turun, turun, turun DPR," teriak mahasiswa meminta anggota DPRD Kalimantan Utara turun menemui mereka.

 BNN Cek Urine 59 Pegawai Balai Karantina Balikpapan, Begini Hasilnya

 Insiden di Sungai Mahakam Terjadi Lagi, Buruh Limbah Batu Bara Dilaporkan Tenggelam

 Pelajar SMALB di Tenggarong Kerjakan UNKP Dipantau 2 Pengawas

Mahasiswa meminta anggota DPRD Kalimantan Utara tidak hanya sibuk berkampanye menjelang Pemilu 17 April. Aksi protes mahasiswa ini juga ditandai aksi bakar ban.

"Anggota DPRD harus peka dan responsif atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kenapa pemadaman listrik dibiarkan hampir 2 bulan ini," ujarnya.

Ketergantungan suplai listrik dari pihak ketiga atau swasta, harus diminimalisir. Seharusnya, DPRD Kalimantan Utara ikut mendorong PT PLN agar menyiapkan pembangit baru di Tanjung Selor, Bulungan dan Kalimantan Utara umumnya.

"Seharusnya tahun 2015 sudah harus ada langkah-langkah strategis yang direalisasikan. Karena semakin tahun, jumlah penduduk bertambah tidak dibarengi dengan pertambangan daya," ujarnya.

 Penerimaan Anggota Polri Terpadu Dilakukan Transparan, Wakapolda Kaltim: Ada Calo Lapor Saya!

 Momen Sakral Pernikahan Putri Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Mas Kawin 2 Pohon Mangga

 Sinopsis dan Live Streaming 100 Days My Prince Tayang Hari Ini 1 April, Won Deuk Mulai Marah

Sebelum berdemo di depan Kantor DPRD, mahasiswa juga menggelar demo di depan kantor Unit Layanan Pelanggan PT PLN Rayon Tanjung Selor di Jalan Sengkawit.

Dua lokasi demo mahasiswa ini, dikawal ketat aparat Polres Bulungan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara akan memanggil Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Rayon Tanjung Selor, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Utara dan Dinas ESDM Bulungan.

Ketua DPRD Kalimantan Utara Marten Sablon di depan mahasiswa di ruang rapat DPRD mengungkapkan, DPRD akan menghadirkan instansi-instansi tersebut besok, Selasa (2/4/2019) pukul 14.00 Wita.

"Kita akan hadirkan besok untuk membicarakan persoalan krisis listrik ini.

Harapan kita memang setelah pertemuan besok, segera ada kejelasan bahwa pemadaman tidak terjadi lagi.

Kita semua sepakat bahwa di Tanjung Selor ini, jangan ada lagi pemadaman," kata Marten.

DPRD juga berencana menghadirkan manajemen PT Sumber Alam Sekurau (SAS), perusahaan swasta yang selama ini menjual setrum ke PT PLN.

"InsyaAllah kita hadirkan pejabat-pejabat yang bisa mengambil keputusan.

Supaya ada komitmen yang kita ambil bersama dan langkah cepat yant harus dilakukan," ujarnya.

Marten mengatakan, sebetulnya DPRD sudah berusaha menghadirkan instansi-instansi tersebut hari ini. Lantaran surat dari mahasiswa telat selesai, pemanggilan tidak lantas bisa dilakukan cepat.

"Saya tadi sudah buat disposisi untuk segera dipanggil, dihadirkan.

Tetapi karena masalah waktu, belum bisa hari ini. InsyaAllah besok jam 14.00 WITA kita rapat di sini. Silakan teman-teman mahasiswa perwakilannya hadir," ujarnya.

Dalam waktu dekat pula, DPRD sebut Marten akan melaksanakan inspeksi di PLTU milik PT SAS.

"Kita akan mengecek dan meminta penjelasan mengenai pemadaman listrik secara bergilir yang masih terus berlanjut hingga saat ini. 

Karena pemadaman listrik di ibukota akhir-akhir ini cukup mengganggu aktivitas masyarakat.

Akan kami pertanyakan juga upaya-upaya apa saja yang akan dilakukan ke depannya agar listrik tidak dipadamkan lagi seperti saat ini," ujarnya.

(Tribunkaltim.co/Muhammad Arfan)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved