Ujian Nasional 2019

Belum Semua SMA di Kaltim Bisa Gelar Ujian Nasional Berbasis Komputer, Ini Kendalanya

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Pensil Kertas (UNPK) tingkat SMA berlangsung mulai Senin

Editor: Sumarsono
Tribunkaltim.co/ Fachmi Rachman
Pelaksanaan UNBK hari pertama di SMA Negri 1 Kota Balikpapan, Jalan Kapten Piere Tendean RT.30, RW No.64, Gunung Pasir, Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Pensil Kertas (UNPK) tingkat SMA berlangsung mulai Senin (1/4) kemarin. Peserta UNBK dan UNPK di Kaltim tercatat sebanyak 27.179 siswa. Hari pertama ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Sekretaris Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan Kaltim, Simon Tarigan menuturkan, pantauan di sejumlah sekolah, pelaksanaan ujian nasional hari pertama berjalan lancar. Termasuk pelaksanan UNBK belum ada kendala.

"Laporan teman-teman di lapangan lancar semua. Tak ada gangguan listrik dan internet. Semua aman," kata Simon.

Pemerintah Minta Maskapai Turunkan Tarif Tiket, di Kaltim Harga Tiket Pesawat Malah Naik

UNBK Tingkat SMA dan MA mulai Digelar, Ini Mata Pelajaran yang Menjadi Momok Siswa

Meski demikian, Disdik belum menerima laporan mengenai ada tidaknya peserta UN yang absen pada hari pertama ujian. Menurut Simon, peserta yang absen bisa mengikuti ujian susulan yang dijadwalkan berlangsung 15 April nanti.

"Peserta yang absen belum dapat rekapan. Nanti akan ikut ujian susulan. Tanggal 15 nanti," katanya lagi.

Kelancaran proses ujian nasional, terutama UNBK, menurut Simon, merupakan hasil persiapan panjang sebelumnya. Diketahui, pelaksaan UNBK sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini.

BERJALAN LANCAR - Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan bersama anggota DPRD Kubar Mulyadi Effendi dan Kepala SMKN 1 Sendawar M Noor Tazeli memastikan pelaksanaan UNBK berjalan dengan lancar.
BERJALAN LANCAR - Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan bersama anggota DPRD Kubar Mulyadi Effendi dan Kepala SMKN 1 Sendawar M Noor Tazeli memastikan pelaksanaan UNBK berjalan dengan lancar. (IST/HUMAS)

"Kan sudah setiap tahun digelar. Soal listrik, kita juga sudah berkordinasi dengan PLN sebelum ujian berlangsung," kata Simon.

Kendati demikian, tidak semua SMA di Kaltim bisa menggelar UNBK. Berdasarkan data Disdik Kaltim, baru 78 persen SMA bisa menyelenggarakan UNBK. Sementara, SMK lebih banyak, mencapai 85 persen.

"Memang belum semua SMA bisa menggelar UNBK. Problemnya jelas, belum semua daerah di Kaltim internetnya masuk. Yang tak bisa gelar UNBK ya yang berada di daerah blank spot. Sedangkan yang di wilayah kota seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang itu sudah 100 persen," sebut Simon.

Tabukah Bicarakan Gaji dengan Rekan Kerja di Kantor?

Misteri April Mop: Bencana Tewaskan 156 Orang Hingga Fakta Banyak Orang Tak Percaya Pemberitaan

Diharapkan, peserta UN belajar dengan baik dan mengerjakan soal secara sungguh-sungguh. "Yang penting peserta belajar baik, dan mengerjakan sungguh-sungguh. Pengawas juga bisa melihat kondisi pesertanya," tutur Simon

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, pelaksanaan UNBK di Balikpapan berjalan dengan baik dan lancar. Meski, kewenangan UNBK SMA dan SMK adalah Disdik Provinsi Kaltim, pihaknya tetap ikut memantau.

Muhaimin juga telah melakukan koordinasi dengan banyak pihak demi lancarnya pelaksanaan UNBK ini.

"Ada sekitar 1000 komputer yang tersebar di seluruh sekolah wilayah Balikpapan. Sudah aman semuanya, sudah dikoordinasikan ke banyak pihak untuk jaringan, listrik dan lainnya, tinggal pelaksanaan," lanjutnya.

Muhaimin juga menaruh harapan yang sangat besar untuk orangtua siswa untuk lebih memotivasi anak-anaknya.

"Jangan terlambat, jangan belajar terlalu ngotot, rileks, fokus dan tenang. Insyaallah kalau fokus, rileks dan tenang, pasti bisa mengerjakan soal," paparnya.

Lebih lanjut, Muhaimin menuturkan bahwa ujian nasional bukan penentu kelulusan, melainkan sebagai indikator keberhasilan periode pendidikan yang dilakukan.

"Mudah-mudahan, semua bisa melaksanakan dengan baik, kemudian anak-anak kita bisa lulus semua. Itu saja," harapnya.

Try Out di Rumah
Berbagai persiapan ditempuh SMKN 1 Samarinda mempersiapkan 427 siswanya menghadapi UNBK 2019 ini.

Selain menggelar simulasi dan try out sebanyak 3 kali, mereka juga bekerjasama dengan SMK Wikrama Bogor yang memiliki aplikasi kejar.id. Lewat aplikasi tersebut, siswa diwajibkan mengerjakan soal try out online di rumah masing-masing.

Bobol Situs dan Database Perusahaan Kakap, Putra Aji Adhari tak Tergoda Ambil Uang Miliaran Rupiah

Shazam! Superhero Terkuat di DC Universe Tayang Hari Ini, Berikut Jadwal Film di Bioskop Kaltim

Waka Kurikulum SMKN 1 Samarinda, Sarwiyono menjelaskan, lewat kerjasama ini, siswa dilatih mengerjakan soal yang menyerupai kisi-kisi ujian nasional langsung lewat aplikasi.

Setiap siswa yang sudah teregristrasi di aplikasi itu, bisa terpantau langsung oleh server yang terhubung langsung ke guru di sekolah.

"Rata-rata, SMK lain (di Samarinda) juga kerjasama dengan aplikasi ini," kata Sarwiyono, Senin (1/4). Diakuinya, tidak 100 persen siswa bisa try out online di rumahnya. Kendalanya hanya jaringan dan gawai peserta. Namun, Terlepas dari kendala itu, ia merasa kerjasama ini cukup efektif.

Selama ini, pelajaran Matematika menjadi momok tersendiri bagi pelajar SMK dibandingkan SMA. Perbedaan ini, ia nilai, karena pemikiran dan orientasi pelajaran siswa SMA dan SMK yang berbeda memandang mata pelajaran Matematika. Bahkan, ia menilai, kemampuan siswa SMK menyelesaikan soal kalah dibandingkan siswa SMA kebanyakan.

UNBK- Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran Bahasa Indonedia di SMAN 2 jalan Kemakmuran Samarinda, Kalimantan Timur, Senin(1/4/2019).
UNBK- Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran Bahasa Indonedia di SMAN 2 jalan Kemakmuran Samarinda, Kalimantan Timur, Senin(1/4/2019). (TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

"Kalau anak SMA kebanyakan orientasinya melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara, anak SMK orientasinya dunia kerja. Makanya Matematika anak SMA dan SMK beda" katanya.

Selain persiapan kurikulum, SMKN 1 juga sudah jauh hari menyiapkan sarana dan prasarana. Di antaranya, 7 laboratorium dan server komputer dengan kapasitas 26 sampai 34 komputer di tiap ruangan.

Tak hanya itu, jika listrik padam, sudah tersedia generator set yang otomatis menyala. Ini belum ditambah internet berkapasitas 100 megabyte per detik. (rad/m10/dro).

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved