Hari Ini Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Ketahui 10 Hikmah dan Alasan Terjadi di Malam Hari
Hari ini, 3 April 2019 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional untuk memperingati hari besar keagamaan umat Islam, yakni Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Selain itu, malam juga menjadi waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS sesuai firman Allah SWT dalam Surat Yusuf ayat 98. Selain dua kisah tersebut masih ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan kemuliaan malam dalam kehidupan para nabi sebelumnya.
Hal ini sekaligus juga sebagai bantahan untuk para filsuf yang menganggap bahwa malam merupakan waktu yang hina. Hal ini diungkapkan oleh Ibnu Dihyah sebagai berikut:
قال ابن دحية: ولإبطال قول الفلاسفة: إن الظلمة من شأنها الإهانة والشر
"Menurut Ibnu Dihyah, terjadinya Isra pada waktu malam sebagai bantahan atas pendapatnya para filsuf, ‘Sesungguhnya dalam malam terdapat celaan dan keburukan".
Kelima, karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Maka dari itu, Allah memberangkat Rasul pada malam hari.
Keenam, malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang memiliki keistimewaan seperti ini.
Ketujuh, malam adalah waktu turunnya wahyu yang pertama.
Kedelapan, malam adalah waktu dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat satu-satunya waktu siang yang memiliki keutamaan tersebut.
Kesembilan, karena malam adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat. Sedangkan pagi diciptakan Allah untuk mencari penghasilan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Furqan ayat 47:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha". (QS. Al-Furqan : 47).
Jawaban dari Puncak Kesedihan Nabi Muhammad SAW
Isra Miraj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang dalam puncak penderitaan, puncak kesusahan, dan puncak ketidaktentuan.
Karena itu, Isra Miraj disebut 'Amul Huzni, yaitu tahun kesedihan.
Demikian disampaikan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siradj dalam ceramahnya pada Peringatan Isra Miraj, di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC), Jalan Kramat Jaya, Jakarta Utara, Sabtu (14/4/2018), seperti dilansir nu.or.id.
Disebut tahun kesedihan karena selama perjalanan hidupnya, Rasulullah selalu diuji oleh Allah. Setiap orang yang membelanya, pasti meninggal. Dari mulai ayah hingga istri tercintanya.
"Nabi Muhammad lahir, begitu lahir bapaknya sudah meninggal. Sejak berusia 2 bulan di dalam kandungan ibunya, bapaknya meninggal. Usia 6 tahun, ibunya meninggal. Dipelihara kakeknya selama 2 tahun, kakeknya meninggal. Ikut paman, pamannya meninggal juga. Punya istri, istrinya meninggal," katanya.
Namun, orang-orang yang tidak suka dan membenci Nabi Muhammad dibiarkan hidup oleh Allah. Misal, seperti Abu Jahal dan Abu Lahab. Sampai suatu ketika, karena sudah sangat memuncak kesedihan, keresahan, dan kegelisahannya, ia bertanya sekaligus mengeluh kepada Allah.
"Ya Allah, saya ini jadi nabi, tapi kenapa yang membela saya meninggal semua?" kata Kiai Musthofa menirukan ucapan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, Allah SWT menjawab bahwa segala yang terjadi adalah bentuk kesengajaan agar Nabi Pamungkas itu tidak bergantung kepada manusia.
Melainkan wajib menggantungkan segala sesuatu kepada Allah SWT yang tidak pernah mati.
"Dan untuk menjawab puncak keresahan itu, Allah mengisra'mi'rajkan Nabi Muhammad. Keresahan Nabi, langsung dijawab oleh Allah," kata Ketua Umum PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) asal Cirebon itu.
Maka itu, tambah Kiai Musthofa, penutup ayat Isra tidak sesuai dengan awalnya.
Di awal, digambarkan betapa hebatnya Allah yang telah menjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dalam waktu yang sangat singkat.
"Karena kehebatan Allah, harusnya di akhir ayat itu bunyinya, Innallaha 'alaa kulli syai-in Qodir. Allah Maha Hebat. Tapi ini kenapa kok malah Innahu huwassami'ul Bashir? Oh, ternyata ada yang Allah lihat dan Allah dengar sehingga Dia mengisra'mi'rajkan Nabi Muhammad," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Kempek Cirebon itu menjelaskan bahwa Isra Miraj merupakan jawaban atas keresahan Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT melihat segala kegelisahan dan mendengar pertanyaan serta keluh kesah penutup para Nabi dan Rasul itu. Maka, di-Isra Miraj-kan.
"Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita, kalau sudah merasa berada di puncak kesedihan, kegelisahan, dan keresahan, kembalilah kepada Allah. Caranya, dengan mengakui bahwa kita lemah. Allah hebat dan kuasa," katanya.
Karena, Allah menyukai manusia yang mengakui kerendahan di hadapan Allah. Pertama kali Allah mengajarkan doa kepada manusia, yaitu Nabi Adam adalah anjuran untuk merendah dan mengakui kebesaran Allah.
"Robbanaa dzholamnaa anfusanaa wa illam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosiriin," pungkas saudara kandung dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj itu.
Hikmah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Dilansir bersamadakwah.net, para ulama menyebutkan ada beberapa hikmah terjadinya peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, yaitu:
- Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan Isra Miraj ini.
- Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum Miraj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
- Salat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.
- Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha merupakan tempat Isra Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam. Karenanya umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.
- Urgensi salat dan kedudukannya yang agung. Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah salat langsung diturunkan Allah kepada Rasulullah tanpa perantara Jibril. Salat ini pula yang menjadi inti tasliyah (hiburan) bagi hambaNya.
- Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Orang-orang yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah diberitahu tentang isra miraj. Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.
- Keberanian Rasulullah sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka. Meskipun mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap menyampaikan. Beliau bahkan memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.
- Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.
- Rasulullah menyampaikan bahaya penyakit masyarakat yang dilihatnya. Beliau diperlihatkan bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain.
- Para sahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsha yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi. Kelak di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha bisa dibebaskan.
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)
Like Fanpage Facebook:
Follow Instagram:
Subscribe YouTube: