Terpopuler

TERPOPULER - Heboh Soal Menu Rendang Malaysia di Stadion Tottenham Hotspur, Simak Sejarah Rendang

Di daftar menu, tertulis Malaysian Rendang. Ini diketahui dari cuitan Spur Malaysia di Twitter. Dalam cuitannya, akun Spur Malaysia menulis

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI
rendang 

@raflyfaridh Pasukan Plesbol merapat, Rendang Indonesia Punya. Tuman!!!

@nandaafdolul RENDANG FROM INDONESIA don't CLAIM it

@adenri_o Rendang makanan khas Sumatera Barat. Bukan dari Malaysia!! Belajar sejarah gih. #GanyangMalaysia

@ProfDaril Rendang from minangkabau, West Sumatra, INDONESIA, not Malaysia

@PP_Wirahman malaysia cume punya durian musang king, jangan mengaku-ngaku punye rendang ahaha

Namun adapula komentar bijak dari netizen.

@udatio Dear Malaysian, please forgive some Indonesian who are ignorant about the root of our culture. I'm from Indonesia and native Minangkabau and I aware that rendang exist in Malaysia too. Cheers from Indonesia. Peace

Tak seperti rendang di restoran Padang pada umumnya yang berwarna merah. Di RM Pagi Sore, rendangnya berwarna cokelat tua.
Rendang di RM Pagi Sore, rendangnya berwarna cokelat tua. (KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)


Lantas bagaimana sebenarnya sejarah rendang?

Indonesia mengenal rendang sebagai masakan khas Padang. Warung Padang hadir di seluruh penjuru Nusantara berkaitan dengan tradisi merantau dari orang Padang.

Seperti yang dituliskan sejarawan kuliner Nusantara Fadly Rahman yang menulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia.

Kata rendang tidak ditemukan dalam berbagai literatur selama kurun waktu abad 18.

Menurut Fadly Rahman, rendang menjadi bekal makanan untuk menempuh perjalanan jarak jauh.

Orang Minang mempunyai tradisi merantau. Dan arus perantauan orang Minang adalah berdagang ke Malaysia dan Singapura pada sekitar abad 18-19.

“Mereka selalu membawa rendang, dan makanan yang bisa diawetkan. Tidak hanya daging tapi juga ikan,” ujar Fadly Rahman seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id.

Dari sebuah artikel di Kompas 1 September 2019 yang berjudul Warung Minang Tambuah Ciek, pada abad 20 terjadi migrasi besar-besaran orang Minang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved