Terpopuler
TERPOPULER - Heboh Soal Menu Rendang Malaysia di Stadion Tottenham Hotspur, Simak Sejarah Rendang
Di daftar menu, tertulis Malaysian Rendang. Ini diketahui dari cuitan Spur Malaysia di Twitter. Dalam cuitannya, akun Spur Malaysia menulis
Inilah yang kemudian membuat rendang menjadi meluas.
Berdasarkan Sensus 1930, jumlah penduduk di Sumatera Berat ketika itu tercatat 211.000 orang.
Migrasi orang Minang terjadi besar-besaran setelah Kemerdekaan Indonesia.
Dengan sebaran orang Minang yang semakin luas, maka bertumbuhlah komunitas orang Minang, dan muncullah kebutuhan membuka warung Minang.
Menurut Muhammad Nur sejarawan Universitas Andalas, seperti dikutip dari Kompas.com, pada awalnya warung Minang ini pelanggannya hanyalah orang Minang.
”Pemiliknya sudah pasti orang Minang sebab warung sekaligus jadi tempat menampung sesama perantau," katanya.
Nah, popularitas rendang ini baru meningkat pada abad ke-20.
Karena menurut Fadly Rahman, ia tidak menemukan resep rendang pada literatur buku masak di Indonesia pada abad pertengahan sampai akhir abad ke-19.
“Karena memang saat itu popularitas rendang belum semasif penyebarannya dan diaspora periode abad ke-20.
Tapi berkat para perantau yang melalukan perantauan ke berbagai wilayah di Jawa dan wilayah Indonesia dan Malaysia juga, akhirnya rendang mengalami diaspora,” jelasnya.
Lagi-lagi, ini berkaitan dengan tradisi merantau orang Minang.

Salah satu tren yang kemudian muncul, ketika orang Minang di perantauan menetap di salah satu wilayah, maka ia akan membuat rumah makan Minang atau lepau (kedai nasi).
“Catatan atau dokumentasi tertulis dibuat para sejarawan, bahwa di Batavia banyak rumah makan Minang yang sudah sangat khas sekali jadi bagian dari kawasan urban di Batavia dan kota-kota lain termasuk juga di Bandung,” katanya.
Nah, berkat para perantau inilah, rendang menjadi makin populer.
Para perantau mengenalkan rendang melalui rumah makan yang mereka dirikan dan akhirnya rendang dikenal masyarakat kebanyakan.