Januari 2019 Hingga Sekarang, 5 Balita di Balikpapan Meninggal Dunia karena Demam Berdarah Dengue

Kasus demam berdarah dengue di Kota Balikpapan dianggap bahaya. Jumlah penderita demam berdarah dengue di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur Timur.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
tribunkaltim.co/budi susilo
ILUSTRASI - Ketua RT 04 Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Herni Elsafitri, ikut melakukan penandatanganan komitmen berantas jentik nyamuk demam berdarah di Kantor Camat Balikpapan Selatan pada Kamis (16/2/2017) lalu. 

Di tempat lain, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sampai 5 Februari sudah mencapai 48 kasus, dan satu penderita meninggal dunia.

Jumlah ini mengalahkan rekor jumlah selama tahun 2018 yang hanya mencapai 46 kasus.

Kasi Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, dr Eka Wadhana yang dihubungi, Selasa (5/2/2019) menjelaskan, jumlah penderita DBD sampai Februari sudah mengalahkan jumlah penderita tahun lalu. 

"Jadi belum dua bulan tapi jumlah kasusnya sudah mengalahkan tahun lalu," ujarnya.

Gagal Melaju di Piala Indonesia, Roni Fauzan Disebut Bakal Jabat Manajer Mitra Kukar

Semarakkan Hari Raya Imlek, Plaza Balikpapan Bakal Tampilkan Barongsai hingga Mask Changing Show

HUT ke 122 Kota Balikpapan, Pantai Nirmala Lamaru Bakal Luncurkan Sepeda Gantung Couple

Eka mengatakan adanya peningkatan jumlah penderita ini karena perubahan cuaca panas dan hujan. Bahkan kasus DBD ini bukan hanya menimpa PPU namun hampir seluruh Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa satu penderita seorang bayi meninggal dunia. Eka menceritakan bahwa bayi tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Penajam untuk diperiksa kemudian pulang.

Namun beberapa hari kemudian, bayi tersebut kemudian diperiksa kembali dan langsung di rujuk kr RSUD PPU.

"Karena sudah kondisi kritis sehingga dirujuk ke RS Kanujoso Balikpapan dan akhirnya meninggal, " ujarnya.

Untuk mencegah agar DBD ini tak meluas dan jumlah penderita semakin bertambah, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegaj adanya nyamuk.

Bahkan berharap agar masyarakat berupaya agar tak digigit nyamuk.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengasapan di lokasi atau daerah yang warganya terkena DBD. Hal ini dilakukan agar penyakit ini tak menular kepada orang lain.

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD) menjadi ancaman di berbagai wilayah Indonesia akhir-akhir ini.

Hujan dengan intensitas tinggi turut menambah risiko penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain kepadatan populasi nyamuk penular, karena nyamuk biasanya berkembang biak pada musim hujan.

Lalu, bagaimana perkembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved