Polemik Pabrik Semen
Tenaga Terkuras dan Hujan, Massa yang Demo Tolak Pabrik Semen Tinggalkan Kantor Gubernur Kaltim
Sempat melanjutkan aksi bertahan di depan Kantor Gubernur Kaltim hingga malam hari, massa AMPK Kaltim akhirnya tinggalkan Kantor Gubernur Kaltim.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setelah sempat melanjutkan aksi bertahan di depan Kantor Gubernur Kaltim hingga malam hari, Massa Aliansi Masyarakat Peduli Karst atau AMPK Kaltim akhirnya membubarkan diri, Senin (8/4/2019) malam sekitar pukul 21.50 Wita.
Pilihan membubarkan diri itu, diutarakan Kordinator Aksi Lapangan, Armin Beni, karena menilai aksi sejak siang hari hingga malam sudah cukup menguras tenaga.
Terlebih, pada aksi hari ini, mereka terlibat bentrok dengan aparat kemanan, melanjutkan orasi, mimbar bebas di seberang kantor Gubernur Kaltim hingga malam hari yang akhirnya diguyur hujan.
"Aksi kita bubarkan melihat kondisi kawan-kawan yang kehabisan tenaga dan cuaca kurang mendukung (hujan), maka kami putuskan membubarkan diri," kata Armin, Senin (8/4/2019) malam.

Massa Aliansi Masyarakat Peduli Karst pulang dengan tertib.
Armin menyampaikan, aksi penolakan pembangunan pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang membentang dari Kabupaten Kutai Timur hingga Berau ini, akan berlanjut.
"Ke depan kami akan adakan aksi lanjutan, tapi kami akan lakukan gerakan edukatif di media sosial dan terjun ke lapangan," kata alumnus Fisipol Unmul yang baru diwisuda beberapa hari lalu ini.
Sementara itu, di seberang, tepatnya di halaman kantor Gubernur Kaltim, sebagian besar polisi sudah lebih dahulu kembali ke markas dua jam sebelum.
Meski begitu, masih tersisa beberapa petugas yang berjaga.
Jalannya Demo Tolak Pabrik Semen
Dari berita sebelumnya, massa Aliansi Masyarakat Peduli Karst ini menggelar demo hari ini, Senin (8/4/2019) mulai pagi hari dengan longmarch dari titik kumpulnya di Taman Samarendah menuju Kantor Gubernur Kaltim.
Sesampainya di depan kantor gubernur, sekitar pukul 13.00 Wita, massa aksi tidak langsung melakukan orasi, melainkan melakukan shalat dzuhur secara berjamaah di jalanan Jalan Gajah Mada, tepat di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Setelah itu, massa memulai orasinya yang berisi mengenai penolakan pembangunan pabrik semen di Kutim-Berau.
Bahkan, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi tampak mendatangi massa aksi dan berdiri di barisan massa aksi.
Saat Wagub menyampaikan pandangannya mengenai pembangunan pabrik semen, terjadi keributan antara massa aksi dan juga aparat.
Bahkan, keributan mengakibatkan kaca mobil pikap tempat sound system massa aksi pecah.

Sekitar pukul 14.30 Wita keributan sempat mereda, massa aksi tampak beristirahat di sekitar tempian Mahakam.
Lalu, sekitar pukul 15.00 Wita massa aksi kembali melakukan orasi di depan pagar masuk kantor gubernur. Saat itu, tampak massa aksi mendorong pagar yang akhirnya menimbulkan kericuhan.
Saling lempar batu terjadi, bahkan beberapa kali Kepolisian menembakan gas air mata ke arah massa aksi.
Saling pukul tidak terhindarkan, bahkan aparat tampak mengejar massa aksi sampai ke ujung jalan Gajah Mada yang membuat massa aksi mundur.
Selain jatuhnya korban luka dari kedua kubu, yakni dari pihak aparat keamanan dan massa aksi, kendaraan massa aksi juga tampak mengalami kerusakan, termasuk sejumlah tanaman yang tak luput dari kerusakan.
Bahkan, guna meredam terjadinya bentrokan, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Rivianto turun langsung menghadapi massa aksi guna menenangkan massa.
Beberapa massa aksi tampak mendapatkan perawatan dari petugas medis, bahkan beberapa diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit, termasuk dari pihak keamanan yang juga mendapatkan perawatan medis.


(*)
BACA JUGA:
Aliansi Masyarakat Peduli Karst Kecam Aksi Represif Aparat, 8 Anggota AMPK Dilarikan ke Rumah Sakit
Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat Diperluas, Begini Reaksi Dunia Usaha
VIDEO - Tolak Pabrik di Karst, Tiga Mahasiswa Lakukan Aksi Semen Kaki
Ricuh, Demo Tolak Pabrik Semen Jilid II di Kantor Gubernur Kaltim, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Demo di Samarinda Tolak Pabrik Semen, Hujan Batu Terjadi, Massa Aksi dan Aparat Terluka
Like Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel