Pemilu 2019

Prabowo Sandiaga Menang dalam Quick Count LSI Denny JA yang Tayang di Indosiar, Ini Fakta Sebenarnya

Polemik perihal hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2019 mencuat lagi, quick count memperlihatkan Prabowo Sandiaga memimpin di LSI Denny JA.

Editor: Budi Susilo
Ilustrasi(KOMPAS.com)
Ilustrasi pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Jokowi-Maruf Amin dan 2, Prabowo-Sandiaga dalam Pemilu 2019. 

Kemudian, dalam beberapa saat tampilan live ini menampilkan persentase yang berbeda yang grafik yang disajikan dalam layar lebar.

Dalam tampilan di layar lebar, paslon 01 berada di posisi 55,34 persen.

Sementara, paslon 02 berada di posisi 44,66 persen.

"Tuh liat ada perubahan signifikan, signifikan, dalam hitungan detik, lihat ini, lihat ini, Ma'ruf Amin sama Jokowi menjadi 55,34 persen," ujar suara dalam video itu.

Ilustrasi pasangancapres dan cawapres nomor urut 1 dan 2
Ilustrasi pasangancapres dan cawapres nomor urut 1 dan 2 (Ilustrasi(KOMPAS.com))

Penelusuran Kompas.com:

Pihak Kompas.com telah berupaya menghubungi dua orang pimpinan redaksi Indosiar.

Namun, mereka membagikan tautan video berupa penjelasan teknis dari lembaga survei LSI Denny JA.

LSI Denny JA menjelaskan bahwa penayangan hasil quick count yang dipaparkan di Indosiar mengalami kesalahan teknis (human error).

"Nah kemarin selain menampilkan informasi juga menampilkan hasil hitung cepat dan hiburan-hiburan, lah. Kan masyarakat satu sisi terhibur, satu sisi mendapatkan informasi tentang itu (quick count)," ujar peneliti senior, Ade Mulyana dalam video yang diterima Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

"Kemudian untuk soal yang kemarin, ini full murni kesalahan teknis, jadi polemik sebetulnya," kata dia.

Menurut Ade, data masuk ke lembaga LSI Denny JA sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu, kemungkinan pihak LSI Denny JA tengah sibuk karena adanya data masuk ini.

Konferensi pers LSI Denny JA di Kantor LSI Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019) lalu.
Konferensi pers LSI Denny JA di Kantor LSI Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019) lalu. (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Ia juga mengampaikan bahwa lembaga LSI Denny JA mengirimkan data berupa koding ke pihak Indosiar.

"Nah koding itu mungkin tertukar ya, begitu masuk ke pihak Indosiar ini ada tertukar soal data, yang harusnya data 55,39 persen untuk pasangan 01, ini tertukar untuk pasangan 02," ujar Ade.

Selain itu, Ade juga mengungkapkan bahwa kesalahan ini dikarenakan koding yang tertukar, bukan dari kesalahan sampling maupun non-sampling dari pihak LSI Denny JA.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved