Sakau, Ngamuk pada Ibu, Punya 'Warung' Langganan Beli Sabu; Ini Kisah Remaja Pecandu Narkoba
Di meja kantin tempat anak itu berada, terdapat secarik kertas bertuliskan tangan dengan tinta hitam.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Sebelum masuk ke mobil menuju pesantren, dirinya tampak mencium tangan semua orang yang berada di kantin itu, sambil mengucap pamit.
"Saya jalan dulu Om," ucapnya tersenyum.
Sementara itu, Humas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda, Ahmad Fadholi menegaskan bahwa ancaman narkoba itu memang nyata.
Bahaya narkoba itu bukan hanya sebagai isu yang selalu digaungkan oleh aparat penegak hukum, namun benar adanya.
"Artinya ini memang nyata, dampak kerusakannya sangat besar. Narkoba merusak fisik, masa depan, hubungan dengan orangtua hingga merusak struktur sosial di masyarakat," tegasnya.
Terkait hal ini, menurutnya tinggal kemauan semua pihak saja untuk bersama-sama menolak narkoba.
"Ancaman narkoba ini nyata dan sangat serius. Tinggal kemauan bersama saja untuk menoaknya. Terkait rehabilitasi, hal ini juga harus dibarengi dengan kesadaran si penggunanya, karena sifat narkoba ini kerusakanya permanen," pungkasnya. (*)
Likes dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel