Breaking News

Pileg 2019

Caleg Parpol Ini Meninggal Dunia Usai Dinyatakan Kalah, Lihat Hasil Perhitungan Suara Langsung Lemas

Ada caleg, PDI Perjuangan, Kota Tasikmalaya, Euis Mulyati, meninggal dunia seusai mengetahui dirinya kalah di Pileg daerah, caleg NasDem sakit.

Editor: Budi Susilo
tribunkaltim.co/samir paturusi
ILUSTRASI - Tiga anggota KPPS 03 Nipah-nipah sedang menandatangani hasil perhitungan suara dan disaksikan sejumlah murid SDN 014, Kamis (18/4/2019). Di daerah lain, di Tasikmalaya ada caleg begitu melihat hasil perhitungan suara badannya langsung ngdrop hingga berujung meninggal dunia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang calon anggota legislatif atau caleg, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan, Kota Tasikmalaya, Euis Mulyati, meninggal dunia seusai mengetahui dirinya kalah di pemilihan legislatif, Pileg daerah, Jumat (19/4/2019).

Euis terserang penyakit jantung di rumahnya saat penghitungan suara internal bersama timnya.

Tak berselang lama, caleg struktral PDIP itu langsung ambruk dan meninggal dunia di kediamannya, Kampung Kecapi, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat pagi.

Sekretaris DPC PDIP Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi membenarkan meninggalnya rekan sesama politisi di partainya tersebut.

Euis selama ini menjabat sebagai bendahara di struktural partai Kota Tasikmalaya.

Selain itu, korban meninggal menjadi caleg DPRD Kota Tasikmalaya di daerah pemilihan IV Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu.

"Ya, mohon doanya kepada rekan kami yang meninggal. Bu Euis adalah bendahara di partai kami.

Memang selama tiga bulan terakhir dia punya riwayat penyakit jantung.

Tapi, saat mengetahui kalah di pileg, beliau langsung drop dan meninggal di rumahnya pagi tadi," jelas Kepler kepada wartawan.

Sesuai keterangan saksi di rumahnya, lanjut Kepler, rekannya tersebut sudah drop sejak malam tadi karena suara di dapilnya sedikit.

Pihak PDIP Kota Tasikmalaya pun turut berduka cita atas meninggalnya pengurus partai perempuan terbaik tersebut.

Kami segenap pengurus turut berduka cita atas meninggalnya Euis Mulyati dan sebagai bendahara DPC PDI Kota Tasikmalaya.

"Selama ini beliau selain kampanye pencalegannya, juga berkampanye pasangan capres nomor urut satu," tambahnya.

Caleg Nasdem Sakit

Ada caleg NasDem langsung dirawat di RS Sementara itu, caleg Partai Nasional Demokrat (NasDem) langsung dilarikan ke rumah sakit setelah mengetahui dirinya kalah.

nah, caleg itu bernama Cucu Darmawati, di Daerah Pemilihan 1 Kota Tasikmalaya.

Cucu diketahui terserang penyakit asam lambung seusai mengetahui hasil suaranya jeblok dan tak terpilih duduk di kursi dewan.

Sekarang masih dirawat di RS Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya. Dia ini caleg DPRD Dapil 1 ini sebelum melakukan pencoblosan selalu berupaya pada masyarakat agar memberikan suaranya.

Upaya para caleg dengan berbagai pemikiran, mereka dipastikan kelelahan.

Hasilnya itu tidak memuaskannya.

ILUSTRASI - Deretan artis yang nyaleg dari NasDem.
ILUSTRASI - Deretan artis yang nyaleg dari NasDem. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sedangkan selama ini dia juga memiliki penyakit asam lambung dan sering kali dirawat di rumah sakit," ujar Ketua DPD NasDem Kota Tasikmalaya, Abdul Haris.

Di tempat terpisah, berbeda halnya dengan petugas KPPS, diduga berdampak juga, meninggal dunia usai bertugas. Dialah bernama Dany Faturrahman (41), KPPS di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Yakni Nabila Anisa Rahman (16) merupakan orang terakhir yang melihat ayahnya, Dany Faturrahman (41) menghembuskan nafas terakhir.

Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, yang selama ini hanya tinggal bersama ayah dan adiknya di rumah neneknya, jalan Biawan, Gang Semangat (10), RT 7, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir.

Ditemui Tribunkaltim.co di rumah duka, Kamis (18/4/2019) sore tadi, Nabila tetap mau berbincang kepada awak media yang menemuinya, walaupun duka masih menyelimutinya.

Gadis yang masih duduk di bangku kelas X SMK ini menceritakan detik-detik ayahnya meninggal dunia.

Pagi tadi, sekitar pukul 06.00 Wita, ayah yang menjadi sandaran hidupnya baru saja tiba di rumah usai bertugas sebagai anggota KPPS TPS 03.

Setelah sehari sebelumnya 17 April berjibaku di TPS.

Sesampainya di rumah, tanpa tidur terlebih dahulu, ayahnya langsung mandi.

"Setelah mandi, ayah langsung berbaring di ruang tamu. Katanya ia kelelahan. Ayah juga minta Nabila pijat," tutur Nabila yang dengan tatapan sedih.

Belum lama memijat, ayahnya minta dibantu untuk duduk, tidak lama kemudian ayahnya mengalami sesak nafas. "Tapi tiba-tiba ayah sesak nafas. Tapi kemudian reda.  Dan tertidur," imbuhnya lagi.

Namun tidak berselang lama, ayahnya tiba-tiba terbangun dan langsung muntah-muntah, lalu kembali sesak nafas dan menghembuskan nafas terakhir.

"Baru sebentar saya pijat, tapi bapak sesak nafas, muntah-muntah, lalu kembali sesak nafas dan setelah itu bapak sudah tidak ada," ucapnya lirih, Kamis (18/4/2019).

Selama ini ayahnya itu memang memiliki riwayat penyakit maag akut dan juga tekanan darah tinggi. Namun demikian, dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian ayahnya itu.

Namun, ia mengaku ayahnya tersebut terlihat sangat lelah usai bertugas di TPS.

"Dulu memang pernah pingsan karena maag, bapak juga tekanan darah. Tapi, saat bapak mau berangkat ke TPS, bapak sehat-sehat saja, tidak ada kelihatan seperti sedang sakit," terangnya.

Almarhum Dany Faturrahman bersama kedua anaknya.
Almarhum Dany Faturrahman bersama kedua anaknya. (TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D)

Berpesan Jangan Suka Kelahi

Nabila kembali teringat pesan ayahnya satu tahunan yang lalu, saat itu ayahnya sempat berpesan agar membayarkan hutangnya jika ada, bahkan ayahnya juga berpesan jika meninggal agar tidak dilakukan selamatan, cukup doakan saja, dan jangan suka berkelahi dengan adik.

"Sebelum ini tidak ada pesan, hanya saja pesan itu satu tahun yang lalu dikatakan bapak," jelasnya.

"Tapi sebelum bapak meninggal, memang ada yang berbeda dari kebiasaan saya, biasanya saya bangun agak siang, jam 08.00 Wita, tapi hari (18/4) ini saya bangun jam 05.00 Wita, mungkin agar bisa lihat bapak yang terakhir kalinya, sambungnya.

Namun demikian, di sela menjalankan tugas di TPS, ternyata Rabu (17/4) malamnya, almarhum Dany Faturrahman sempat pulang ke rumah untuk melihat anak-anaknya.

Bahkan, saat itu Nabila sempat disuruh oleh korban untuk beli pentol bakar, untuk dimakan bersama di rumah.

"Malam itu bapak sempat pulang, minta dibelikan pentol bakar. Lalu pentolnya kita makan bersama sama adik. Kalau sehari-hari biasanya kami beli makan, malamnya saya masak mie instan, makannya tetap sama-sama," kata Nabila.

Untuk diketahui, Dany Faturrahman telah bercerai dengan istrinya, dua anaknya tinggal bersama Dany, sedangkan mantan istrinya tinggal di kawasan Samarinda Seberang.

Anak pertama almarhum Dany Faturrahman, Nabila Anisa Rahman membasuh kuburan ayahnya sebagai penghormatan terakhir di pemakaman Kenangan, Jalan Sentosa, Kamis (18/4/2019).
Anak pertama almarhum Dany Faturrahman, Nabila Anisa Rahman membasuh kuburan ayahnya sebagai penghormatan terakhir di pemakaman Kenangan, Jalan Sentosa, Kamis (18/4/2019). (TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D)

Nantinya, Nabila dan adiknya, Alia Asyifa Rahman (8) akan tinggal bersama ibunya.

Bahkan, Nabila dan adiknya juga akan pindah sekolah di sekolahan yang dekat dari rumah ibunya.

Masih Nabila bercerita, ayahnya menginginkannya untuk menjadi seorang arsitek, namun dirinya merasa tidak mampu jika harus menjadi arsitek, dirinya lebih tertarik untuk menjadi seorang pengusaha.

Ayahnya pun berkeinginan agar dirinya dan adiknya dapat sekolah setinggi-tingginya.

"Harapan bapak saya jadi arsitek, tapi saya mau jadi pengusaha saja. Bapak juga mau saya kuliah, di mana saja yang penting kuliah," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dany Faturrahman merupakan anggota KPPS TPS 03, diduga korban meninggal karena kelelahan usai menjalankan tugas dari 05.30 Wita Rabu (17/4) hingga subuh sekitar pukul 04.30 Wita Kamis (18/4) tadi.

"Banyak sih yang saya ingat tentang bapak, kami suka bercandaan. Bapak sering juga marah kalau saya lagi malas, tapi bapak itu baik," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Caleg PDIP Kota Tasikmalaya Ini Meninggal Usai Kalah Pileg"

BACA JUGA

Terkait Caleg Stres Usai Pemilu 2019, BPJS Sebut Siap Biayai Pengobatan

Warga Perbatasan Sebatik Ikut Mencoblos, Lebih Kenal Capres daripada Caleg di Daerah

UPDATE Kronologi Timses Caleg DPR RI Dapil Kaltim Ini Tertangkap Bawaslu, Diduga Money Politics

Istrinya Optimis Menang Caleg, Gubernur Kaltim Isran Noor: Gak Ada Urusan

Caleg PKS Itu Hanya Mengganti Uang Konsumsi, Tak Ada Transaksi Money Politics pada Acara Tersebut

Likes dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved