Pemkab Kutim Segera Temui Top Manajemen PT KPC, Ada Apa ya?

Pemkab Kutai Timur ingin segera melakukan pertemuan dengan top manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang berada di Jakarta.

Editor: Samir Paturusi
TRIBUN KALTIM / MARGARET SARITA
Bandara Tanjung Bara yang menjadi pilihan alternatif untuk menjadi Bandara Sangatta. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Pemkab Kutai Timur ingin segera melakukan pertemuan dengan top manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang berada di Jakarta.

Hal ini diungkapkan Wabup Kasmidi Bulang dalam kegiatan coffee morning yang digelar, Senin (29/4).

Pertemuan tersebut, menurut Kasmidi untuk menindaklanjuti rencana pembangunan Bandara Sangatta dan jalan pendukungnya.

Ia meminta Sekretaris Dinas Perhubungan Kutim, Teguh Budi Santoso yang hadir dalam rapat rutin tersebut, untuk segera bersurat ke PT KPC. Untuk membicarakan rencana tersebut langsung pada pihak yang bisa mengambil keputusan.

“Kita ingin mengajukan hibah sebagian lahan PT KPC untuk jadi jalan umum menuju Bandara Tanjung Bara.

Karena ketika bandara tersebut menjadi bandara komersial, tentu masyarakat akan banyak yang menggunakan fasilitas tersebut.

Mereka tidak bisa masuk melalui kawasan pertambangan, karena itu wilayah terbatas. Sehingga perlu jalan lain, yang bisa dipergunakan masyarakat,” ungkap Kasmidi.

Selain itu, kata Kasmidi, bila ingin menjadikan Bandara Tanjung Bara yang saat ini merupakan bandara khusus, agar bisa menjadi bandara komersial untuk didarati pesawat berbadan lebar, tentu harus membangun sisi runway-nya juga.

“Kita juga ingin meminta perpanjangan runway agar bisa didarati pesawat komersial.

Karena kebutuhan transportasi udara saat ini sangat penting bagi Pemkab Kutim, juga masyarakat, terutama bila terjadi hal-hal yang penting dan mendesak,” kata Kasmidi.

Seperti diketahui, GM ESD, Wawan Setiawan mengatakan pihak PT KPC masih mempelajari terkait usulan penggunaan bandara Tanjung Bara menjadi bandara komersial di Sangatta.

Karena bagaimana pun bandara itu juga aset punya negara. “Kita pelajari dan koordinasikan dengan pihak terkait, Kementerian ESDM dan pemerintah,” ujar Wawan, dalam sebuah kesempatan.

Terkait posisi bandara berada di dalam area pertambangan yang merupakan kawasan Obyek Vital Nasional (Obvitnas), menurut Wawan, pihaknya juga akan melakukan kajian terhadap hal tersebut.

“Kita lagi mengkaji untuk kepentingan yang lebih luas. Karena kontrak karya tambang PT KPC berakhir di 2021 dan upaya perpanjangan sedang kita lakukan,

tentu kita melihat strategi kerja sama antara perusahaan dengan pemerintah ke depan,” ungkap Wawan.(*)

Baca Juga

LHKPN PNS Kutim Belum Diserahkan, Sekda Kutim: Pembayaran Insentif akan Ditunda

Temukan Dua Pelanggaran Pidana Pada Pemilu 2019, Bawaslu Kutim Lapor Polisi. Ini Kronologisnya

Sejumlah TPS di Sangatta, Kutim Gelar Pencoblosan Ulang dan Lanjutan Hari Ini, Begini Suasananya

Gelar Operasi Keselamatan Kayan 2019, Dirlantas Polda Kaltara Ingatkan 7 Poin Ini

Waspada Bencana Longsor, BPBD PPU Surati 2 Wilayah yang Rawan.

 

Likes dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved