Terfavorit di Sekdin 2019, Ujian STAN Pernah Diwarnai Aksi Curang Peserta, Simpan HP di Celana Dalam
Persaingan masuk STAN di Sekdin 2019 bakal sangat ketat. Dengan kuota 3.000 orang, STAN di Sekdin 2019 sudah dilamar lebih dari 137 ribu orang
Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
4. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan/POLTEKIP dan Politeknik Imigrasi/POLTEKIM)
kuota 600 orang.
5. Badan Intelijen Negara (Sekolah Tinggi Intelijen Negara)
kuota sebanyak 250 orang.
6. Badan Pusat Statistik (Politeknik Statistika STIS)
kuota sebanyak 600 orang.
7. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika/STMKG)
kuota sebanyak 250 orang.
8. Kementerian Perhubungan
- SSTD Bekasi
- PKTJ Tegal
- API Madiun
- STIP Jakarta
- PIP Semarang
- Poltekpel Surabaya
- STPI Curug
- ATKP Medan
- PIP Makassar
- Poltekbang Surabaya
- ATKP Makassar
- Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
- Politeknik Sungai Danau Penyeberangan Palembang)
kuota sebanyak 2.676 orang
Kecurangan dalam ujian STAN yang pernah terjadi :
PKN STAN menjadi salah satu instansi di Sekdin 2019 yang paling diminati.
Dengan kuota hanya 3.000 orang, berdasarkan data terakhir saat pendaftaran di portal SSCASN sscasn.bkn.go.id lalu, sebanyak lebih dari 137 ribu pelamar.
Melihat jumlah kuota dan pelamar, persiangan untuk mendapatkan kursi di STAN dipastikan bakal sangat ketat.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunKaltim.co dari Tribunnews.com, Kompas.com, dan sumber lainnya, seleksi STAN ternyata pernah diwarnai dengan aksi pelamar yang mencoba berbuat curang.
Beruntung, aksi pelamar curang ini bisa terdeteksi dan pihak terkait segera mengambil tindakan.
1. Bawa alat komunikasi
Saat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), peserta tes kedapatan melakukan kecurangan.
Kejadian itu terjadi saat tes berlangsung di Makasar Sulawesi Selatan.
Peserta yang curang kedapatan membawa alat komunikasi.
"SobatBKN, kejujuran adalah segala2nya. Bagaimana mau jadi PNS yg jujur, jika seleksi #SekolahKedinasan2018 saja sdh curang? Alat komunikasi ini ditemukan saat SKD CAT BKN untuk STAN @pknstanid di Makassar, Jumat 29/06/2018. Mimin sedih, kita semua sedih," tulis admin twitter BKNgoid.
2. Pakai joki dan HP disembunyikan di celana dalam
Bulan Agustus 2018 lalu, dua peserta ujian saringan masuk STAN digiring ke Mapolsek Biringkanaya, Makassar setelah ketahuan menggunakan jasa joki, Minggu (21/8/2011) sore.
Dari tangan mereka diamankan dua buah telepon genggam yang diselipkan pada celana dalam masing-masing peserta yang telah didesain khusus dan dua buah headset wireless.
Muh Noer Alim Qolby (18) warga Kota Makassar dan Natsir Indrawan Arfa (19) warga Kabupaten Takalar.
Mereka ditemukan di tempat yang berbeda.
Aksi mereka tersebut ketika mengikuti ujian Potensi Akademik dan Bahasa Inggris seleksi masuk STAN di Gedung olah raga Jalan Pajaijang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Mereka diketahui pengawas ujian yang mencurigai ke duanya kerap memegang kerah bajunya seakan ingin mendengarkan sesuatu dari kera bajunya itu.
Ketika di kantor polisi ke dua pelaku tampak biasa saja. Mereka kemudian menerangkan asal jawaban tersebut kepada polisi. Mereka diperiksa secara tertutup.
Bahkan wartawan hanya diizinkan mengambil gambar pelaku dari arah belakang.
Penanggungg jawab penyelenggara ujian seleksi masuk STAN Mutasim Billa menjelaskan tempat ujian tersebut dibagi menjadi 10 sektor.
Tiap sektor diisi 200 peserta. Dan setiap 20 peserta diletakkan dua pengawas ujian.
Pengawas dari sektor V kemudian menemukan Qolby sedangkan dari sektor VIII ditemukan Natsir.
Setelah diperiksa ditemukan alat semacam headset.
Ke dua pelaku kemudian diminta untuk menyelesaikan ujiannya.
Usai mengikuti ujian, ke dua peserta menggunakan jasa joki tersebut diperiksa kembali oleh pengawas ujian dan digiring ke Mapolsek Biringkanaya.
Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar tersebut juga menegaskan bahwa ke dua pelaku telah dicoret dari daftar masuk seleksi ujian STAN.
"Mereka sudah kami pastikan tidak lulus ujian karena melakukan kecurangan tersebut, " kata Muttasim ketika berada di kantor polisi.
Ia juga menambahkan bahwa secara administratif nama pelaku sudah cacat sehingga tidak akan lulus kalau mendaftar kembali.
"Kami telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak Kepolisian untuk ditindak lanjuti, " terang Mutasim.
Kepala Kepolisian sektor Biringkanaya Kompol Mursalim mengatakan pihaknya masih memeriksa ke dua peserta yang menggunakan jasa joki tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya masih menelusuri asal jawaban yang mereka peroleh.
"Mereka masih dalam proses pemeriksaan, " ujar Mursalim saat itu.
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)
BACA JUGA
TERPOPULER - BKN Pastikan CPNS 2018 yang Baru Lulus Tak Ikut Dapat THR PNS 2019 dan Gaji ke-13
Usai Dukung Prabowo Subianto, Beredar Surat Pemecatan Ustaz Abdul Somad dari UIN, Begini Faktanya
Ramalan Zodiak Hari Jumat 10 Mei 2019, Aries Dapat Kejutan dari Orang Tersayang, Gemini Jutek Abis
Terkuak Asal Usul Klaim Kemenangan 62 Persen Prabowo Subianto, Prof Laode: Semua Disuplai Data Valid
TERPOPULER - Member Oh My Girl Ungkap Kepopuleran V BTS di Sekolah, Seunghee: Dia Punya Banyak Teman
Like dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel