Hari Pertama Pencarian, Tim SAR Gabungan Belum Berhasil Temukan Korban Tenggelam di SKM Samarinda
Pencarian terhadap murid kelas II SD yang tenggelam di sungai Karang Mumus (SKM), kembali akan dilanjutkan pada Sabtu (18/5) besok pagi.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pencarian terhadap murid kelas II SD yang tenggelam di sungai Karang Mumus (SKM), kembali akan dilanjutkan pada Sabtu (18/5) besok pagi.
Pada hari pertama korban hilang tenggelam, tim SAR gabungan belum dapat menemukan korban.
Hari ini (17/5), pencarian terhadap korban dilakukan dengan radius 2 meter dari titik korban diketahui tenggelam.
Untuk pencarian besok, tim SAR gabungan akan memperluas pencarian mencapai 4-5 meter.
"Sehabis buka puasa hari ini (17/5) kita akan bangun posko.
Untuk malam hari kita tidak lakukan pencarian, hanya pemantauan saja di sekitar lokasi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Jumat (17/5/2019).
Untuk pencarian hari pertama, selain melakukan penyisiran di atas permukaan air dengan menggunakan speed maupun rubber boat, juga dilakukan pembuatan gelombang, sebagai upaya membuat korban timbul, jika kondisi tubuh korban tertancap di tanah yang berlumpur.
"Untuk penyelaman tidak bisa kita lakukan, karena jarak pandang dan arus lalu lintas transportasi air cukup padat di sini. Jadi, kita hanya lakukan penyisiran dan membuat gelombang," imbuhnya.
"Untuk pencarian besok, kita akan maksimalkan lagi. Pencarian sudah kita lakukan mulai pagi besok."
Diberitakan sebelumnya, murid Kelas II Sekolah Dasar (SD) atas nama M Boby (8), tenggelam di sungai Karang Mumus, Sungai Dama.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.15 Wita, Jumat (17/5) siang tadi, tepat di sekitar jembatan Sungai Mahakam.
Kondisi air yang tengah surut, membuat korban dan teman-temannya memilih untuk bermain air di sungai.
Padahal, korban izin keluar rumah untuk bermain petasan bersama teman-temannya.
Sebelum meninggalkan rumah, korban sempat meminta untuk dibuatkan mie instan, setelah selesai makan siang, korban langsung izin keluar rumah.
Lalu, korban dan seorang temannya memilih untuk bermain air di tengah sungai. Saat itu, dirinya melihat korban dan temannya sedang bermain lempar-lemparan sandal.