Mudik Lebaran 2019
Tips Mudik Lebaran 2019 Memakai Kapal Laut dengan Sistem One Man One Seat, Terhindar dari Calo Tiket
PT Pelni mengabarkan kepada masyarakat yang ingin naik kapal laut untuk membeli tiket lebih awal dan beli tiket secara online demi terhindar Calo.
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO – Sebentar lagi akan bergulir pergerakan mudik lebaran 2019, masyarakat Indonesia setiap mau hari raya Idul Fitri selalu jalankan tradisi mudik lebaran 2019.
Biasanya setiap mendekati hari raya Idul Fitri terjadi pergerakan arus mudik lebaran 2019, satu di antaranya mudik lebaran 2019 menggunakan transportasi kapal laut yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jelang mudik lebaran 2019, Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo memberikan tips atau mengimbau kepada para calon pemudik yang akan menggunakan kapal laut.
"Diharapkan agar membeli tiket lebih awal," ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (17/5/2019).
Hal ini dilakukan untuk merencanakan perjalanan mudik dengan baik dan mengantisipasi agar tidak kehabisan tiket kapal laut.
“Kami mengimbau masyarakat agar mempersiapkan tiket dengan membeli tiket secara online ataupun melalui agen/loket resmi jauh-jauh hari sebelum keberangkatan,” ujar Dirjen Agus di Jakarta.

Menurut Dirjen Agus, kebiasaan lama membeli tiket di pelabuhan saat hari keberangkatan memiliki risiko tinggi.
Calon penumpang bisa saja gagal berangkat karena kehabisan tiket atau mendapat tiket yang berkali-kali lipat harganya, dibanding harga normal yang dijual oleh para Calo.
Karena itu perlu belanja tiket secara online.
“Sebab Pemerintah telah mengatur adanya pembatasan penumpang di dalam kapal," ungkapnya.
"Hanya yang memiliki tiket saja yang bisa naik sehingga otomatis jumlah tiket yang disediakan pun terbatas,” kata Dirjen Agus.
Dirjen Agus menegaskan, para calon pemudik harus mempersiapkan perjalanannya secara baik.
Khususnya yang memiliki tujuan ke pelabuhan-pelabuhan yang selalu dipadati penumpang.
Seperti di wilayah Kepulauan Riau (Batam Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang).
Ada wilayah Jawa Timur (Surabaya, Madura), Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Tengah (Sampit, Kumai).