Tidak Ada Alasan People Power di Kaltim, Kapolda: Karena Kondusif, Tidak Salah Jadi Calon Ibukota

Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim), Irjen Pol Priyo Widyanto bersyukur pelaksanaan dua kali pesta demokrasi di Kaltim berjalan dengan aman dan lancar.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
DEKLARASI DAMAI - Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, bersama Kapolda Kaltim, Irjen Pol Priyo Widyanto bersama tokoh masyarakat mendeklarasikan pernyataan sikap Pemilu 2019 damai, Sabtu (18/5/2019). 

"Namun saya ingin mengkritisi juga soal kedaulatan rakyat, kita tahu negara kita ini memang kedaulatan rakyat," kata Ace Hasan.

"Perwujudan dari kedaulatan rakyat ya melalui Pemilu,"

"Pemilu yang dilaksanakan 17 April yang lalu, oleh karena itu hasil dari 17 April yang lalu ya kita harus turuti,"

"Dan kita harus siap menang, dan harus siap kalah," tambahnya.

Penjelasan Ace Hasan itu rupanya disambut tepuk tangan penonton.

Ia mengatakan seharusnya BPN Prabowo-Sandiaga tak perlu lagi melakukan mobilsisasi massa ataupun penekanan terhadap KPU dan Bawaslu terkait hasil perolehan suara di Pilpres 2019.

Ace Hasan menjelaskan apabila Prabowo-Sandiaga tak terima dengan hasil suara di Pilpres 2019, maka mereka bisa kembali mencalonkan diri lima tahun mendatang.

"Jadi tidak perlu melakukan tekanan, atau mobilasi masa sampai 22 Mei," ucap Ace Hasan.

"Kalau enggak terima ya maju lagi lima tahun mendatang," tambahnya.

Politikus Partai Gerindra Riza Patria tak sepakat dengan Ace Hasan.

Ia mengatakan kedaulatan rakyat adalah hak untuk berpolitik, sehingga sah saja apabila BPN Prabowo-Sandiaga menuntut keadilan di tengah Pilpres 2019 yang ia anggap penuh dengan kecurangan.

SIMAK VIDEONYA:

Ganti Strategi

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta pendukungnya untuk mengganti istilah 'people power' dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat.

Pernyataan Amien yang juga merupakan Anggota Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi tersebut disampaikan saat menghadiri Pemaparan Kecurangan Pemilu 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, (14/5/2019).

Menurut Amien pergantian istilah tersebut karena selama ini ada sejumlah orang yang dijerat dengan pasal makar karena menyebut 'people power'.

Mereka diantarannya politikus PAN Eggi Sudjana, politikus Gerindra Permadi, dan Mayor Purnawirawan Jenderal Kivlan Zen.

"Saya ingatkan Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara poeple power tapi kita gunakan gerakan kedaulatan rakyat," Kata Amien.

Pernyataan Amien tersebut terlontar di penghujung acara pemaparan kecurangan yang dihadiri ratusan pendukung pendukung, relawan dan juga sejumlah Jenderal purnawirawan TNI yang selama ini mendukung Prabowo Sandi.

Menjelang Azan magrib dan hendak pembacaan doa penutup acara, Amien yang mengenakan baju koko putih naik ke atas panggung. Ia langsung menuju podium dan kemudian melontarkan pernyataan tersebut.

"Siapapun yang menghalangi gerakan kedaulatan rakyat, InysaAllah kita gilas bersama sama," katanya.

Amien lalu memkikan Takbir, dan meneriakan kata 'merdeka'. Usai itu lalu mempersilahkan salah seorang ustaz membacakan doa penutup.

Sebelumnya dalam acara tersebut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil penghitungan suara yang kini sedang berjalan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Penolakan tersebut disampaikan Ketua BPN, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso dalam acara pemaparan kecurangan Pemilu di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa, (14/5/2019).

"Kami Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bersama-sama rakyat Indonesia yang sadar demokrasi menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan. Saya ulangi, kami Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi bersama rakyat indonesia yang sadar demokrasi menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan," katanya.

Penolakan tersebut menurut Djoko karena penyelenggaraan Pemilu 2019 keluar dari prinsip Luber.

Penyelenggaraan Pemilu tidak berlangsung jujur dan adil.

"Kita telah mendengar, melihat, memperhatikan secara mencermati paparan yang disampaikan para pakar para ahli tentang kecurangan pemilu 2019 pada sebelumnya, pada saat dan setelah pemilu yang bersifat TSM, ada juga yang menambahkan brutal," katanya.

Penolakan tegas BPN juga menurut Djoko berdasarkan rekomendasi dan laporan kecurangan dari Partai Politik Koalisi Adil dan Makmur.

"Pidato Pak Sandiaga Uno juga mengungkapkan secara garis besar kecurangan yang terjadi," pungkasnya.

Prabowo Tolak Penghitungan Suara

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sama-sama memiliki kegiatan pada Selasa (14/5/2019).

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar acara  'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Prabowo menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pasalnya, Prabowo menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.

Saat Prabowo Tak Akui Hasil Pemilu, Jokowi Buka Bersama Jurnalis, Ini yang Disampaikan
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berbicara dalam acara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019," ucap Prabowo dilansir Kompas.com.

Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah mengumpulkan sejumlah bukti dugaan kecurangan yang selama ini terjadi.

Diantaranya yakni, permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggugat aparat, surat suara tercoblos hingga salah penghitungan di website KPU.

"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidak jujuran," ucap Prabowo menambahkan.

Jokowi mendengarkan curhatan wartawan Istana sebelum buka puasa, Selasa (14/5/2019)
Jokowi mendengarkan curhatan wartawan Istana sebelum buka puasa, Selasa (14/5/2019) (Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)

Sementara itu, calon presiden 01, Joko Widodo mengadakan buka bersama jurnalis di restoran D'Cost VIP bilangan Abdul Muis, Jakarta, pada Selasa (14/5/2019).

Presiden Jokowi hadir sekitar pukul 17.10 WIB. Kehadirannya itu telah dinanti ratusan awak media yang biasa meliput kegiatan kepresidenan.

Dari hasil rilis yang didapatkan Tribunnews dari Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, acara tersebut berlangsung dengan hangat dan penuh tawa.

Di hadapan Kepala Negara, para jurnalis yang hadir ini berbagi cerita. Mulai dari suka duka mereka saat meliput Presiden, hingga hubungan asmara yang terjalin antar sesama awak media.

Sebelum waktunya berbuka, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh M. Umar Fadloli, jurnalis Koran Jakarta.

Setelah berbuka puasa dengan menyantap takjil, Presiden Joko Widodo menunaikan salat Maghrib yang di pimpin oleh imam Faizal Solehuddin, jurnalis Jak TV.

Acara kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama dengan iringan alunan lagu dan musik.

Seusai menyantap hidangan makan malam, Presiden Joko Widodo mengungkapkan perasaannya di depan jurnalis yang hadir.

"Sore ini saya sangat senang, merasa sangat gembira. Selain tadi buka puasa bersama juga bisa berada pada suasana yang tertawa terus.

Kadang-kadang kita klau di Istana itu terlalu mengurusi hal-hal yang sangat serius," ungkapnya

Tak lupa, Presiden Joko Widodo mengucapkan rasa terima kasih kepada jurnalis yang telah bekerja keras dalam peliputan kegiatan kepresidenan dan agenda penting lainnya.

"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu semuanya atas dukungannya selama ini, baik berita yang baik-baik, baik berita yang kritis konstruktif.

Ya apapun berita mengenai istana, mengenai menteri-menteri, mengenai saya karena dengan berita-berita itulah masyarakat bisa tahu kita ada di mana, apa yang kita kerjakan, kebijakan kita apa. Dan ya memang mengikuti saya itu capek, saya tahu," ujarnya menambahkan.

Dalam acara buka bersama tersebut turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.  

Juru bicara Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyatakan penolakannya terhadap hasil Pemilu 2019. Menurut dia, itu artinya Prabowo tidak menghormati pilihan rakyat Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2019 ini.

"Kita harus harus menghormati pilihan rakyat. Mereka telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi-Kyai Ma’ruf sebagai capres-cawapres 2019 ini. Seharusnya Prabowo-Sandi malu kepada rakyat," ujar Ace Hasan Syadzily melalui keterangan tertulis, Selasa (14/5/2019).

Ace Hasan Syadzily menyayangkan Prabowo Subianto mengulangi sikapnya saat tidak terima dengan hasil Pemilihan Presiden 2014 lalu. Menurut dia, ini merupakan pelajaran buruk dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.

"Dalam demokrasi itu, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun bahwa kita harus siap menang dan juga harus siap kalah. Itu prinsip dasar dalam kontestasi berdemokrasi," kata dia.

Menurut Ace Hasan Syadzily, sebagian besar masyarakat Indonesia akan menerima siapapun presiden yang terpilih dalam Pilpres 2019. Masyarakat lebih memiliki kesadaran atas prinsil demokrasi.

Dia heran para elite yang justru tidak bisa memahami itu. "Justru elite-elitenya yang tidak siap berdemokrasi," ujar Ace Hasan Syadzily.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU).

Pasalnya, Prabowo Subianto menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan. "Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo Subianto saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa.

(*)

BACA JUGA:

TERPOPULER: Kisah Bocah Yatim Bekerja jadi Pemulung Sendirian, Ibunya Sakit Keras

TERPOPULER: Fahri Hamzah Bicara Gerakan Massa 22 Mei dan Risiko jika Peluru Meletus

Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu (18/5/2019): Taurus Dilema, Aquarius Banyak Ketidakpastian

Siswi SMP Tewas Mengenaskan dengan Kondisi 3 Luka Tusuk di Perutnya, Jasadnya Ditemukan di Parit

Bersiap Hadapi Persib Bandung, 2 Pemain Persipura Berduka; Kini Kembali ke Jayapura

Like dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved