Terpengaruh Aksi 22 Mei, Rupiah Sentuh Titik Terlemah Sejak 28 Desember 2018

Aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei mengoreksi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat.

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Seorang kasir BNI Syariah cabang Jakarta Pusat, tengah menghitung uang, Selasa (20/8/2013) 

Sampai dengan tutup pasar, Bhima memprediksi rupiah bakal lanjut melorot di rentang harga Rp 14.500-Rp 14.580 per dollar AS. Sejalan, ia meramal IHSG pun turun tipis di level 5.900-5.930 sampai akhir perdagangan hari ini.

Kronologis Aksi Kerusuhan 22 Mei

Melansir dari Tribunnews.com aksi 22 Mei, yang menolak hasil Pilpres 2019 berakhir ricuh.

Diketahui, aksi bermula Selasa (21/5/2019) sore di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, atau Bawaslu RI.

Semula, aksi di depan Kantor Bawaslu ini berjalan damai.

Demonstran sempat berbuka puasa di jalan, bahkan menjalankan ibadah Solat Magrib dan Tarawih.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menyampaikan kronologis bagaimana kerusuhan terjadi.

Bermula di depan Kantor Bawaslu, hingga melebar ke sejumlah wilayah seperti Petamburan, Jakarta Barat. 

Ia mengatakan aksi unjuk rasa massa demonstran awalnya berjalan kooperatif dan damai.

Kepolisian pun memberikan kompensasi untuk agar massa dapat melakukan Salat Maghrib, Isya hingga Tarawih. 

Puluhan massa berkumpul di tengah jalan antara Blok C dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019) sekira pukul 11.00 WIB
Puluhan massa berkumpul di tengah jalan antara Blok C dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019) sekira pukul 11.00 WIB (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)
Walau dalam UU batas waktu pukul 18.00 WIB.
Alhamdulilah pada saat itu juga anggota kami melakukan ibadah tanpa sekat.
Setelah tarawih, sekira pukul 21.00 WIB Kapolres Jakpus mengimbau kepada massa aksi untuk membubarkan diri," ujar Iqbal, di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

Hal itu dituruti oleh koordinator aksi lapangan yang dengan kooperatif membubarkan diri dan meminta massa pulang ke rumah masing-masing. 

Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Namun, sekira pukul 23.00 WIB, Iqbal mengatakan ada massa yang berulah anarkis dan provokatif.

Mereka disebut berusaha merusak barrier dan memprovokasi petugas di lapangan. 

Kondisi Jakarta hari ini aksi 22 Mei, tiga titik jadi sorotan, massa bentrok
Kondisi Jakarta hari ini aksi 22 Mei, tiga titik jadi sorotan, massa bentrok (Kolase Tribunnews.com)

Bahkan mereka menyerang petugas dengan melempar batu, bom molotov hingga petasan berukuran besar.

Polisi sendiri terus mengimbau agar massa itu membubarkan diri. 

"Kami terus mengimbau hingga pukul 03.00 WIB dan karena tidak kunjung kooperatif.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved