Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI: Kelahiran Herman Johannes, Pahlawan Nasional yang Ada di Uang Logam Rp 100
Sejarah Hari Ini, 107 tahun lalu tepatnya 28 Mei 1912 adalah hari kelahiran Herman Johannes, salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.
Penulis: Syaiful Syafar |
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah Hari Ini, 107 tahun lalu tepatnya 28 Mei 1912 adalah hari kelahiran Herman Johannes, salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.
Mungkin banyak yang belum mengenal siapa Herman Johannes.
Padahal, Herman Johannes ini adalah salah satu sosok penting bagi Indonesia.
Dia dikenal sebagai cendekiawan, politikus, ilmuwan, guru besar, hingga dianugerahi Pahlawan Nasional.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan Kompas.com, Herman Johannes merupakan pria kelahiran Rote, Nusa Tenggara Timur, pada 28 Mei 1912.
Dia dikenal sebagai pendidik dan ilmuwan.
Herman Johannes juga pernah menjabat Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1961 hingga 1966.
Selanjutnya, dia menjabat sebagai Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) pada tahun 1966 hingga 1979.

Herman Johannes juga memiliki karier di bidang politik.
Pada periode 1968-1978, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI.
Selanjutnya pada 1950-1951 dia juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum.
Tak hanya itu, Herman Johannes ternyata pernah jadi peracik bom.
Hal itu terjadi pada masa agresi militer Belanda pertama dan kedua.
Ceritanya, Herman Johannes yang ahli fisika dan kimia pernah diminta oleh Letkol Soeharto sebagai Komandan Resimen XXII TNI yang membawahi daerah Yogyakarta untuk memasang bom di jembatan kereta api Sungai Progo.
Karena menguasai teori jembatan, Herman Johannes bisa membantu pasukan Resimen XXII mengebom jembatan tersebut.
Herman Johannes juga ikut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yang terkenal, yakni serangan kilat yang menyerbu Kota Yogyakarta di pagi buta dan bisa menduduki ibu kota Republik selama enam jam.
Atas jasa-jasa beliau, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Herman Johannes sebagai Pahlawan Nasional pada 2009 lalu.
Anaknya Sering Nongol di TV
Herman Johannes menikah tahun 1955 dengan Annie Marie Gilbertine Amalo, seorang putri raja dari wilayah Leli di Pulau Rote.
Mereka dikaruniai empat anak:
- Christine yang menikah dengan Dr. Wisnu Susetyo, seorang Wakil Presiden Freeport Indonesia;
- Henriette yang menikah dengan Robby Mekka, seorang musikus dan dosen musik di Institut Seni Indonesia;
- Daniel Johannes yang bekerja di Schlumberger Information Solutions;
- Helmi Johannes, seorang presenter berita televisi di VOA.

Herman Johannes adalah sepupu Pahlawan Nasional Dr Wilhelmus Zakaria Johannes.
Herman Johannes meninggal dunia pada 17 Oktober 1992 karena kanker prostat.
Meski sebagai pemegang Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra, almarhum berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, namun sesuai amanatnya sebelum meninggal, maka keluarganya memakamkannya di Pemakaman Keluarga UGM di Sawitsari, Yogyakarta, bersama dengan para koleganya sesama pendidik bangsa.
Pada tahun 2003, nama Herman Johannes diabadikan oleh Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA), atas prakarsa Ketua Katgama saat itu, Airlangga Hartarto, menjadi sebuah penghargaan bagi karya utama penelitian bidang ilmu dan teknologi: "Herman Johannes Award".
Pada 1996, sesuai Keputusan Presiden RI (Keppres) No. 80 Tahun 1996, nama Herman Johannes juga diabadikan sebagai nama Taman Hutan Raya bagi kelompok hutan Sisinemi-Sanam seluas 1.900 hektare di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nama Prof Herman Johannes juga diabadikan menjadi nama jalan yang menghubungkan Kampus UGM dengan Jalan Solo dan Jalan Jenderal Sudirman di kota Yogyakarta.
Muncul di Uang Logam
Mungkin banyak pula yang tidak menyadari kalau gambar wajah Herman Johannes sering kita bawa ke mana-mana sebagai alat tukar dalam bertransaksi.
Ya, gambar wajah Herman Johannes muncul pada pecahan uang logam seratus rupiah (Rp 100) yang diterbitkan Bank Indonesia.
Uang logam bergambar Herman Johannes diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada Senin (19/1/2016) pukul 09.00 WIB.

Selain gambar Herman Johannes, ada 11 Pahlawan Nasional yang juga dipasang dalam uang pecahan rupiah.
Dilansir Kompas.com, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menyebut, pemilihan sosok Pahlawan Nasional melewati proses yang cukup panjang.
"BI melakukan pembahasan, focus group discussion (FGD), baik dengan sejarawan, akademisi, Pemda (Pemerintah Daerah), Menkeu (Menteri Keuangan), dan Mensos (Menteri Sosial)," kata Agus di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Setelah melakukan diskusi panjang dengan berbagai pihak tersebut, kemudian bank sentral menetapkan para Pahlawan Nasional dan mengajukannya kepada Presiden.
Setelah disetujui Presiden, maka persetujuan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres).
"Sehingga kita memiliki 12 Pahlawan Nasional yang dicantumkan dalam uang baru tahun emisi 2016. Ada 12 orang karena di (uang kertas) pecahan Rp 100.000 ada pahlawan proklamator Soekarno dan Hatta," ungkap Agus.
Berikut daftar 12 Pahlawan Nasional di mata uang baru:
1. Dr Ir Soekarno (proklamator kemerdekaan RI, Presiden Pertama RI)
2. Drs Mohammad Hatta (proklamator kemerdekaan RI, Wakil Presiden Pertama RI)
3. Ir H Djuanda Kartawidjaja (pengukuh kedaulatan Indonesia)
4. Letjen TNI TB Simatupang (pelindung kemerdekaan Indonesia)
5. Dr Tjipto Mangunkusumo (pendiri Tiga Serangkai)
6. Prof Dr Ir Herman Johannes (pelindung paripurna Indonesia)
7. Mohammad Hoesni Thamrin (perintis revolusi kemerdekaan Indonesia)
8. Tjut Meutia (pejuang kemerdekaan Indonesia dari era kolonial Belanda)
9. Mr I Gusti Ketut Pudja (Tokoh penentu NKRI)
10. Dr GSSJ Ratulangi (gubernur pertama Sulawesi)
11. Frans Kaisiepo (pahlawan kemerdekaan Indonesia)
12. Dr KH Idham Chalid (guru besar Nahdatul Ulama).
Artikel ini disadur dari Wikipedia dan berita Kompas.com berjudul "Siapa Herman Johannes, Pahlawan di Mata Uang Pecahan Rp 100 Baru? "
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA:
TERPOPULER: Sikap Tegas Al El & Dul Jaelani pada Mulan Jameela, Bela Maia Estianty?
Media Sosial dan Whatsapp Sudah Normal, Begini Cara Hilangkan Dampak Buruk VPN Pada Ponsel
Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 2019, dalam Bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan Jawa
Mustofa Nahrawardaya Ditangkap Polisi Terkait Cuitan Kerusuhan 22 Mei, Apakah Isinya?
Dua Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Kompak, Sebut Hasil Pilpres 2019 Bisa Diubah, Prabowo Bisa Menang