Mudik Lebaran 2019

Harga Tiket Pesawat Mahal, Tak Hanya Maskapai, Agen Travel Online Juga Jadi Sasaran Kemenhub

Tiket pesawat yang melayani rute penerbangan domestik berdasarkan informasi yang beredar di media sosial dan masyarakat mencapai Rp 20 juta lebih.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kompas.com
Harga Tiket Pesawat Mahal, Tak Hanya Maskapai, Agen Travel Online Juga Jadi Sasaran Kemenhub 

TRIBUNKALTIM.CO - Musim mudik Lebaran 2019, sempat dihebohkan dengan beredarnya informasi harga tiket pesawat yang mahal.

Tiket pesawat yang melayani rute penerbangan domestik berdasarkan informasi yang beredar di media sosial dan masyarakat mencapai Rp 20 juta lebih.

Belakangan setelah diselidiki, harga tiket pesawat mahal itu ternyata bukan untuk rute penerbangan langsung, melainkan transit di beberapa tempat.

Garuda Indonesia sempat membantah menjual harga tiket pesawat sebesar Rp 21 juta untuk rute Bandung-Medan.

Hal ini diungkapkan VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan yang menegaskan harga tiket tersebut bukan merupakan penerbangan langsung.

"Bukan penerbangan langsung, tapi melibatkan banyak kota sebagai transit, yaitu Bandung - Denpasar - jakarta - Kualanamu dan memutar jauh sehingga harganya menjadi mahal," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2019).

Namun informasi harga tiket pesawat mahal, sudah terlanjur basah di masyarakat.

Pesawat Garuda Indonesia yang sempat tertunda mendarat di bandara APT Pranoto, Samarinda, akhirnya dapat mendarat sekitar pukul 14.30 Wita, Senin (14/1/2018).
ILUSTRASI - Pesawat Garuda Indonesia (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP)

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) akhirnya bereaksi terkait informasi harga tiket pesawat mahal.

Kali ini Kemenhub tak hanya melibatkan pihak maskapai, tapi juga menyasar agen travel online alias Online Travel Agent (OTA).

Direktur Angkutan Udara Maria Kristi Endah meminta Online Travel Agent (OTA) agar memberikan informasi yang jelas kepada pengguna jasa angkutan udara terkait pemesanan dan pembelian tiket pesawat.

Hal ini disampaikan Maria Kristi Endah dalam rapat bersama dengan perwakilan maskapai Garuda Indonesia, Lion Group dan OTA, Jumat (31/5/2019).

“Kami meminta agar aplikasi di Traveloka dan Online Travel Agent (OTA) yang lain agar dibuat lebih mengedukasi kepada masyarakat pengguna.

Seperti penjelasan mengenai penerbangan rute langsung atau transit dan pilihan pembelian tiket kelas ekonomi atau bisnis.

Selain itu, notifikasi kejelasan harus disampaikan di awal proses pemesanan bukan di akhir,” ungkapnya.

Online Travel Agnet (OTA) diminta memperbaharui tampilan di aplikasi pemesanan dan pembelian tiket pesawat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved