Hari Lahir Pancasila

1 Juni Hari Lahir Pancasila, Bukan Hari Kesaktian Pancasila, Simak Sejarah dan Perbedaannya

Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Bukan Hari Kesaktian Pancasila. Berikut sejarah dan perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA. Masyarakat dari berbagi elemen menghadiri acara peringatan hari lahir Pancasila di Pagelaran Keraton Yogyakarta, kota Yogyakarta, Kamis (1/6/2017). Ribuan masyrakat dari beragam elemen menghadiri acara peringatan hari lahir Pancasila dan pada kesempatan tersbeut Sri Sultan HB X membacakan orasi budaya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Bukan Hari Kesaktian Pancasila

Ada dua hari besar yang berkaitan dengan Pancasila, yakni Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.

Tetapi, kedua hari ini berbeda dari makna dan sejarah penetapannya.

Jangan terbalik, dan sebaiknya sebagai Warga Negara Indonesia bisa memami apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Sejak tahun 2017, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional menurut Keppres Nomor 24 Tahun 2016.

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945, seperti dikutip dari Wikipedia.

Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.

Sejak tahun 2017, hari tersebut resmi menjadi hari libur nasional.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui tentang Hari Lahir Pancasila:

1. Mempersiapkan Dasar Negara

Indonesia belum merdeka, namun para tokoh bangsa saat itu tengah mempersiapkan dasar negara.

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945, seperti dikutip dari Wikipedia.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI tersebut.

Dr Radjiman Wedyodiningrat
Dr Radjiman Wedyodiningrat (Wikipedia)

2. Dirumuskan Soekarno

Melansir TribunJogja, setelah Mohammad Yamin dan Dr Soepomo menyampaikan gagasan dalam sidang BPUPKI, Soekarno juga menyampaikan rumusannya pada 1 Juni 1945.

Ada tiga rumusan dasar negara yang diajukan Soekarno, yakni Pancasila, Trisila dan Ekasila.

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966.
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. (Kompas.com)

Namun, yang disetujui oleh anggota BPUPKI adalah Pancasila, yakni kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan.

Pidato Soekarno inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila

Rumusan Pancasila dari Soekarno itu selanjutnya masih dimusyawarahkan dengan berbagai tokoh nasional, hingga teksnya seperti yang kita kenal sekarang.

3. Tokoh yang Berperan

Sebelum Soekarno merumuskan Pancasila dan disepakati, Mohammad Yamin dan Dr Soepomo juga menyampaikan gagasan mereka.

Tokoh bangsa yang juga telah diangkat sebagai pahlawan nasional, Mohammad Yamin
Tokoh bangsa yang juga telah diangkat sebagai pahlawan nasional, Mohammad Yamin ((Istimewa/DOKUMENTASI HARIAN KOMPAS))

Gagasan dasar negara yang diutarakan Mohammad Yamin ada lima, di antaranya perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Selain gagasan secara lisan, ia juga menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara.

Rancangan yang diajukan Yamin adalah Ketuhanan Yang Maha Esa; kebangsaan persatuan Indonesia; rasa kemanusiaan yang adil dan beradab; kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, giliran Dr Soepomo yang mengungkapkan rancangannya soal dasar negara.

Rancangan versi Dr Soepomo meilputi persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.

Bedanya dengan Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila diperingati 1 Oktober sedangkan Hari Lahir Pancasila diperingati 1 Juni.

Dilansir tribunjogja.com, Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965.

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S).

Insiden ini masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya, seperti dilansir dari Wikipedia.

Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam Jenderal dan 1 Kapten serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta.

Gejolak yang timbul akibat G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Nah, jadilah Hari Kesaktian Pancasila.

Demikian perbedaan Hari Lahir Pancasial dan Hari Kesaktian Pancasila.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Jangan Salah, 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Bukan Hari Kesaktian Pancasila, Ini Bedanya

Subscribe official YouTube Channel

BACA JUGA:

Balapan MotoGP di Sirkuit Mugello Tanpa Valentino Rossi, Pilih Tunggangi Motocross

TERPOPULER Misteri warga Rusia di Sisi Prabowo Subianto, Turut Terbang Menuju Dubai, Begini Faktanya

Ketahuan Selingkuh, Istri Sah Buat Petisi Pemecatan Suaminya dari TNI, Dukungan Terus Mengalir

AHY dan Sandiaga Uno Masuk Nominasi? Jokowi Beberkan Kriteria Calon Menteri di Kabinet Baru

Rupanya Liverpudlian, Begini Cara Iron Man Dukung Liverpool di Final Liga Champions

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved