Banjir Samarinda
Deret Fakta di Balik Banjir Bengkuring; Warga Diminta Mengungsi, Daya Tampung Waduk Hanya 70%
Tetapi menurunnya debit air mengakibatkan banjir yang merendam warga Bengkuring meninggi hingga mencapai pinggang orang dewasa.
TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki momen lebaran hari yang ke 3, warga Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) harus menyelamatkan barang berharga akibat banjir yang merendam rumah mereka.
Intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur Kota Samarinda dalam sebulan terakhir, mengakibatkan debit air meningkat.
Tulisan ini mengulas fakta di balik yang melanda wilayah Bengkuring.
1. Warga Disarankan Mengungsi
Meningkatnya debit air mengakibatkan warga Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), terdampak banjir.
Mendapat informasi tentamg kondisi banjir yang meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda menurunkan dua jenis perahu dan logistik untuk warga yang terdampak banjir.
Ifran SH M.Si, Kepala Bidang Kedaulatan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, mengungkapkan pihaknya telah mendapat kabar bahwa banjir di Bengkuring, Jalan Terong 1 meningkat, bahkan mulai meluas ke beberapa rumah warga lainnya.
Pihaknya langsung memutuskan untuk menurunkan dua jenis perahu.
"Tadi dapat kabar terbaru bahwa debit air meningkat di lokasi yang terdampak banjir, jadi kami merapatkan dan memutuskan untuk menurunkan dua jenis perahu. Yang satu parahu lipat dan kedua perahu politalin," ungkap Irfan, Jumat (7/6/2019).
Kemudian Irfan menyatakan akan bertahan di lokasi terdampak banjir, untuk sigap dalam memberikan bantuan kepada 10 RT yang dihuni 700 kepala keluarga yang terdiri dari 1.000 lebih jiwa yang terdampak banjir.

Kondisi banjir hingga saat ini telah meningkat hingga sepinggang orang dewasa.
"Data saat ini yang terbaru, banjir sudah berdampak pada 10 RT. 700 kepala keluarga yang terdiri dari 1.000 jiwa menjadi korban banjir. Apalagi di lokasi ini kondisi listrik masih menyala",
"Jadi kami juga memantau kondisi warga. Karena sangat riskan bila ada warga yang tetap bertahan dengan kondisi listrik menyala," ujarnya.
"Nanti kami juga akan berkordinasi dengan PLN agar dapat memarikan aliran listrik dibeberapa titik yang terdampak banjir," tambahnya.
2. Diperkirakan Banjir Bertahan 3 Hari
Kemudian Arman Efendi, ST. MT, Kasi Operasional dan Pemeliharaan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III juga mengungkapkan, bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi saat ini, diperkirakan banjir setidaknya akan bertahan selama 3 hari.
"Kondisi cuaca hujan saat ini masih tinggi, seperti yang kita ketahui selama beberapa hari kemarin, setiap sore hujan terus turun di Samarinda dan sekitarnya. Jadi kemungkinan dampak meluapnya air diperkirakan bertahan selama kurang lebih 3 hari," ungkap Arman.
Dirinya juga mengimbau, agar warga sekitar yang terdampak banjir tidak memaksakan untuk bertahan di rumah, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk warga sekitar bila banjir kembali meningkat harapannya tidak bertahan di rumah. Karena demi kebaikan warga itu sendiri, karena dampak dari banjir bisa saja menimpa para korban. Tapi semampunya kami akan terus memberi bantuan kepada warga yang wilayahnya telah terdampak banjir," tutupnya.
3. Debit Air di Benanga Turun
Debit air di Bendungan Benanga, Kelurahan Lempake menurun sekitar 15 persen.
Pada sisi lain, kondisi ini mengakibatkan warga Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), terdampak banjir.
Intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur Kota Samarinda dalam sebulan terakhir, mengakibatkan debit air di Bendungan Benanga Samarinda meningkat, hingga mencapai 70,5 cm digaris kuning (tanda siaga).

Namun saat ini, debit air di Bendungan telah menurun ke 60 cm.
Tetapi menurunnya debit air mengakibatkan banjir yang merendam warga Bengkuring meninggi hingga mencapai pinggang orang dewasa.
Banjir Diperkirakan Bertahan Selama 3 Hari, Warga Disarankan Mengungsi
Beredar Informasi Terjadi Banjir Susulan, BPBD Bontang: Itu Kabar Hoaks!
4. Daya Tampung Waduk Benanga Hanya 70 Persen
Arman Efendi, ST. MT, Kasi Operasional dan Pemeliharaan, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III menjelaskan, sehari sebelumnya debit air di Bendungan meningkat digaris waspasda, bahkan nyaris mencapai garis merah (tanda siaga 1).
"Iya benar, kemarin debitnya meningkat sampai digaris kuning sekitar 70,5 cm, itu menunjukkan tanda waspasa 1. Dan hampir mencapai garis merah tanda siaga 1," jelas Arman, Jumat (7/6/2019).
Arman juga mengungkapkan, dengan tingginya intensitas hujan di Samarinda dapat membuat debit air di Bendungan meluap pesat.
Dari daya tampung bendungan, Arman menerangkan bahwa Bendungan Benanga hanya mampu menahan air hingga 70 persen saja, sehingga air tidak dapat terbendung dengan maksimal.
Hal itu mengakibatkan 30 persen air yang meluap secara otomatis keluar, dan mengalir deras ke setiap sungai di Samarinda.
"Jadi untuk daya tampung bendungan hanya mampu menahan air sekitar 70 persen, artinya 30 dari 100 persen air yang meluap tidak tertampung dengan maksimal, dan secara otomatis memgalir ke setiap Sungai di Samarinda. Dan saat iki debit air di Sungai juga pastinya meningkat," terangnya.
Kemudian Sugioto yang bertugas sebagai penjaga bendungan Lempake dari DPU Kaltim membenarkan, sehari sebelumnya, tepatnya pada lebaran ke 2, debit air meningkat.
"Iya benar, memang kemarin sempat naik sampai 70-an lebih di garis kuning, tapi sekarang sudah menurun sekitar 15 persen. Artinya sudah aman dari jebolnya Bendungan," papar Sugioto yang ditemui tribunkaltim.co di Bendungan Benanga, Kelurahan Lempake, Samarinda.
Dia juga menambahkan, saat ini bendungan memiliki filter setelah tanggul kedua selesai dibuat untuk menahan peningkatan debit air.
Dengan begitu banjir tidak sampai mengakibatkan banjir besar yang sempat membuat Kota Samarinda terendam banjir pada tahun 1998 yang lalu.
"Saat ini sudah ada tanggul kedua yang lokasinya dibelakang Bendungan, ditanggul pertama. Dengan begitu, jebolnya Bendungan setidaknya telah diminimalisir. Karena dulu sempat banjir bandang kan di Samarinda di tahun 1998 karena jebolnya penahan Bendungan, tapi semoga sekarang bisa diminimalisir," sebutnya.
Debit Air di Bendungan Benanga Surut, Banjir di Bengkuring Kian Meninggi; Ini Penyebabnya
Ketinggian Air Meningkat di Bengkuring, Warga Lansia RT 37 yang Terdampak Banjir Dievakuasi
5. Sebagian Warga Memilih Bertahan
Memasuki momen lebaran hari yang ke 3, warga Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) harus menyelamatkan barang berharga akibat banjir yang merendam rumah mereka.
Intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur Kota Samarinda dalam sebulan terakhir, mengakibatkan debit air meningkat.
Suratini, salah satu warga yang rumahnya terendam banjir, mengungkapkan bahwa banjir dengan intensitas ringan telah dirasakan pada hari pertama lebaran.
"Selama 2 hari hujan deras sejak lebaran hari pertama. Di hari pertama banjir belum dalam, tapi pagi-pagi debit air sudah terlihat di depan rumah," terang Suratini, Jumat (7/6/2019).
Dirinya beserta keluarganya memilih bertahan, agar dapat menjaga seluruh barang berharganya.

Dengan kondisi air yang semakin meninggi hingga mencapai bawah pinggang orang dewasa, Suratini mengaku, telah membuat bangunan panggung sementara di depan rumahnya untuk memghindarkan barang berharganya terendam air.
"Sementara buat andang (bangunan panggung) untuk menyimpan barang biar tidak kena banjir. Soalnya dalam sampai masuk ke rumah. Dulu pernah lebih tinggi lagi, sepinggang," pungkasnya
Bertahan ditengah banjir selama 3 hari, Suratini juga mengaku belum mendapatkan bantuan untuk semua korban yang terdampak.
"Belum sama sekali," ucapnya singkat.
6. Warga Lansia Dievakuasi
Saat ini banjir telah merendam tiga RT (Rukun Tetangga) yakni 36, 37 dan 38. Dalam rumah terendam, ada beberapa warga yang tidak ingin meninggalkan rumahnya.
Ketua RT 37 Ahmad Yani menerangkan, untuk RT 37, korban yang terdampak sebanyak 98 kepala keluarga yang menghuni 88 rumah.
"Kalau dilingkungan RT 37 itu ada 98 kepala keluarga dan 88 rumah yang terdampak," terangnya.
Dan dia menambahkan, dari 88 rumah yang sehari sebelumnya hanya 60 rumah yang terendam banjir, seluruh warga yang telah lansia juga wanita telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Warga kita yang mengungsi. Untuk yang lansia, dievakuasi ke rumah keluarganya yang aman dari banjir," ungkapnya.
7. Beredar Hoaks soal Banjir
Saat banjir melanda beberapa wilayah di Kaltim, sempat beredar kabar hoaks yang berpotensi meresahkan warga.
Bukan di wilayah Samarinda, kabar tersebut beredar luas di wilayah Bontang.
Beredar kabar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang menyiarkan banjir bakal terjadi kembali pda Sabtu (8/6/2019) esok.
Kabar ini ramai tersiar melalui pesan Whatsapp, sejak Jumat (7/6/2019) pagi tadi.
BPBD Bontang mengklarifikasi kabar tersebut merupakan berita bohong alias hoaks.
Pihaknya memastikan edaran terkait banjir susulan dilakukan bukan dari instansinya.
“Surat edaran tersebut dipastikan palsu alias hoaks. Kami tidak pernah menyebarkan hal itu,” ujar Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani
Di dalam postingan tersebut, edaran yang ditujukan kepada Kodim 0908 Bontang menyebutkan bahwa hasil prediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan BMKG Kaltim bakal terjadi hujan disertai petir mulai pukul 08.00 Wita.
BNPB telah menyiagakan seluruh petugas untuk siaga banjir. Namun, pembuat informasi ini belum memahami perbedaan BNPB dan BPBD.

Di dalam surat itu, disebutkan bahwa edaran ini bersumber dari Kepala BNPB Ahmat Yani.
Padahal BNPB merupakan instansi skala nasional. Sedangkan tingkat daerah disebut BPBD.
Nama kepala dinas BNPB disebut Ahmat Yani, sedangkan Kepala BPBD Bontang yakni Ahmad Yani.
Berikut isi surat hoaks tersebut :
Yth. Dandim 0908/Btg
Selamat siang Komandan ijin melaporkan b
Perihal : Bangsit Cuaca Wilayah Kota Bontang
A. Pada hari Jumat tanggal 07 Juni 2019 di wilayah Kota Bontang Hasil Bangsit prediksi/perkiraan BNPD Wilayah Kota Bontang kolaborasi dengan BMKG Kaltim, Kota Bontang diprediksi besok pada hari Sabtu tanggal 08 Juni 2019 diperkirakan terjadi hujan deras dan petir sampai dengan mulai pukul.08.00 wita, semua kekuatan BNPD siaga antisipasi terjadi banjir, penyampaian dari Kepala BNPD Kota Bontang Bpk.Drs. Ahmat Yani.
B. BNPD Kota Bontang siaga mulai pukul.20.00 wita dini hari tanggal 08 Juni 2019 di Kantor BNPD Jl.Ir.Juanda No.36 Kec. Bontang Selatan.
C. Catatan.
- Perkembangan terakhir sampai sekarang masih dalam pemantauan Anggota Unit dan agar tetap waspada tks
Demikian yang dapat kami laporkan.
Kabar ini sontak membuat sejumlah pihak panik.
Beberapa pejabat bahkan sempat terkecoh dengan kabar tersebut, namun cepat-cepat diklarifikasi Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani. (*)
Subscribe official YouTube Channel
TERPOPULER - Pendaftaran SBMPTN 2019 Segera Dibuka, 4 Prodi Diperebutkan di 3 PTN Terfavorit
Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 7 Juni: Scorpio Waspada Tekanan Kerja, Gemini Terjebak Nostalgia
TERPOPULER - Teman dan Orang Terdekat Ungkap Keseharian Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura