Bukan Undang Asing, Ini Solusi Jitu Rizal Ramli Buat Bandara Bak 'Terminal Bus' karena Tiket Murah
Rizal Ramli, mengaku tak sependapat dengan rencana pemerintah mendatangkan maskapai asing untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Penulis: Doan Pardede |
Tiket Pesawat Mahal, Menteri Keuangan Minta ASN Berhemat Perjalanan Dinas
Harga Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Seluruh Bandara Utama di Januari-April 2019 Turun 20 Persen!
"Jadi kalau hanya memberi izin maskapai asing masuk, itu harus dipikir dampaknya. Sementara memang turun, tapi begitu mereka kuasai akan kembali naik lagi. Dampak ekonomis dari kegiatan ini Indonesia nggak akan dapat," kata Rizal Ramli.
Permasalahan yang ada saat ini, kata Rizal Ramli, sebenarnya sangat sederhana.
Dua maskapai, yakni Garuda dan Lion Air ekspansi besar-besaran dan terkesan jor-joran dengan utang yang sangat besar.
Leverage ketinggian dan akhirnya kesulitan cash flow.
Yang tak penting, bila industrinya kompetitif maka diserahkan ke mekanisme pasar.
Salah satunya hal yang disoroti Rizal Ramli adalah persoalan harga spare part dan komponen industri pesawat terbang dan harga avtur.
Selain itu, semasa dirinya menjabat Menko, dia mengaku menurunkan harga spare part dan komponen industri pesawat, agar bisnis perawatan pesawat juga bisa kompetitif.
"Anak-anak Indonesia itu hebat-hebat engineer buat maintenance tapi kalah saing. Karena sebelumnya, spare part dan komponen dikenakan tarif sampai 40 persen, kami turunkan nol," katanya.
Video lengkapnya bisa dilihat di sini
Penyebab mahalnya harga tiket versi Kemenhub
Melambungnya harga tiket pesawat beberapa hari belakangan mendapat perhatian khusus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kemenhub meminta maskapai penerbangan menegur mitra penjual/agen untuk tidak menampilkan harga tiket pesawat yang tidak masuk akal karena penerbangan harus melalui beberapa kali transit.
Baca juga :