Laka Maut di Tol Cipali
Laka Maut di Cipali, Sofian Rahadi Baru Tahu Ayah dan Adik Tewas Saat Lihat Bendera Kuning di Rumah
Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman ayah dan anak korban kecelakaan maut di ruas Tol Cipali bernama Heruman (59) dan Reza Pahlevi.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang ternyata disebabkan sopir Bus Safari diserang oleh penumpangnya.
Penumpang yang menyerang sopir tersebut diketahui bernama Amsor (29).
Menurut Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Amsor.
"Dari pengakuannya itu, sopir dan kenek bus ingin membunuhnya," ungkap Irjen Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.
Ia mengatakan, niatan itu diketahui Amsor dari perbincangan telepon sopir dan kondektur bus.
Karenanya, seusai perbincangan telepon itu selesai, Amsor langsung menyerang sopir bus.
Bahkan, Amsor juga berusaha mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta ke Jawa Tengah itu.
"Diduga akibat perebutan kemudi itu, bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," beber Irjen Rudy Sufahriadi.
Ia menambahkan, bus pun langsung menghantam kendaraan lainnya hingga mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 150 pada Senin (17/6/2019) dini hari.
Peristiwa yang terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka itu mengakibatkan 12 korban meninggal dunia dan 37 orang lainnya luka-luka.
Kecelakaan itu melibatkan Bus Safari bernomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi bernomor polisi R 1436 ZA.
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama Amsor (29).

"Itu berdasarkan keterangan saksi, penumpang bus juga, inisialnya W (49)," ujar Irjen Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/6/2019) siang.
Ia mengatakan, saksi tersebut menyampaikan saat bus melaju, tiba-tiba Amsori menyerang sopir bus.
Saat itu, Amsori mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
"Busnya langsung oleng dan melebar ke jalur kendaraan dari arah Jawa Tengah ke Jakarta," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Hingga akhirnya bus tersebut menghantam tiga unit kendaraan lainnya secara beruntun.
Menurut dia, dalam kecelakaan itu 12 korban meninggal dunia, yakni 6 penumpang Mitsubishi Xpander, 3 penumpang Toyota Innova, dan 3 penumpang bus termasuk sopirnya.
"Korban luka-luka ada 37 orang, semuanya dievakuasi ke RS Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan medis," jelas Irjen Rudy Sufahriadi.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat.
Akibat kecelakaan tersebut, 12 orang meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (17/6/2019) pukul 01.00 WIB.
Kecelakaan beruntun itu terjadi kilometer 150 arah Jakarta.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Jabar, kecelakaan beruntun ini bermula dari Bus Safari.
Bus bernomor polisi H 1469 CB ini melaju di Tol Cipali dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Sang sopir diduga mengantuk sehingga bus malah masuk ke jalur lain.
Bus tersebut kemudian menabrak kendaraan lain yang ada di depannya.
Ada tiga kendaraan yang kena imbasnya.
Pertama, Toyota Kijang Inova bernomor polisi B 168 DIL.
Kedua, Mitsubishi Xpander bernomor polisi B 8137 PI.
Ketiga, truk bernomor polisi R 1436 ZA.
Akibatnya, kecelakaan beruntun itu pun menelan nyawa korban.
Ada 12 orang yang meninggal dunia.
Sementara, dua korban mengalami luka berat.
Lalu, 10 korban mengalami luka ringan.
Para korban langsung dibawa ke rumah sakit.
Korban yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon.
Kemudian, korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Cideres, Majalengka.
Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti menyatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penangan terhadap korban.
Sementara, kendaraan yang terlibat kecelakaan belum dievakuasi.
Selain itu, keterangan terkait identitas korban belum diketahui.
Pihaknya akan terus memperbarui informasi kecelakaan tersebut.
Kecelakaan beruntun yang menewaskan 12 orang tersebut tepatnya terjadi di KM 150+900 jalur A Tol Cikopo-Palimanan, Senin (17/6/2019) dini hari.
Saat ini, Satlantas Polres Majalengka masih menangani kejadian.
"Betul, lokasi kejadian di KM 150+900 jalur A. Korban meninggal 12 orang, luka berat empat orang, luka ringan 20 orang," ujar Direktur Ditlantas Polda Jabar Kombes M Aris via pesan elektronik, Senin (17/6/2019).
Ia mengatakan, kejadian tersebut bermula dari oleng dan tak terkendalinya Bus Safari di jalur menuju Cirebon, kemudian masuk ke jalur B atau ke jalur menuju Jakarta.
"Selanjutnya bus tersebut menabrak kendaraan Innova," ungkapnya.
"Di belakang truk Innvova itu ada truk pengangkut ayam tapi dia bisa menghindar," lanjutnya.
"Di belakangnya lagi ada kendaraan Xpander dan menabrak Bus Safari itu," ujar Aris.
Enam orang penumpang Mitsubishi Xpander meninggal dalam tabrakan tersebut.
Tiga orang penumpang Innova bernasib sama.
Pihaknya berduka cita atas kejadian tersebut.
Ada pun lalu lintas di Tol Cipali saat kejadian, kata dia, dalam kondisi lancar.
"Tiga penumpang bus meninggal dunia," ujar Aris.
Korban dievakuasi ke rumah sakit di Majalengka.
Selain 12 orang meninggal, empat orang mengalami luka berat dan 20 orang luka ringan. (Muhammad Azzam)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kecelakaan Maut Tol Cipali Renggut Nyawa Ayah dan Anak, Suasana Rumah Duka Hingga Reaksi Keluarga
Subscribe official Channel YouTube:
BACA JUGA:
Menhan Ryamizard Ryacudu: Lambat atau Cepat, Polisi Nanti akan di Bawah Kementerian
Video Insiden Tabrakan Beruntun Valentino Rossi Saat Balapan MotoGP Catalunya 2019, Begini Faktanya
Gaji ke-13 PNS Segera Cair Jelang Tahun Ajaran Baru, Ini Jumlah Duit yang Bakal Diterima
Sederet Fakta Pengemudi BMW Todongkan Pistol ke Pria Tua Saat Terjebak Macet, Diduga Ada Anak Kecil
Heboh, Bikin SKTM di Daerah Ini Harus Isi Pernyataan Siap Dikutuk jika Berbohong, Berikut Alasannya