Soal Kehamilan dan Minta Dinikahi, Keluarga Vera Oktaria Sebut Prada DP Berbohong dan Beberkan Bukti

Sejumlah hal baru terkuak dalam kasus pembunuhan Vera Oktaria yang diduga dilakukan oleh Prada Deri Permana (DP).

Editor: Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah hal baru terkuak dalam kasus pembunuhan Vera Oktaria yang diduga dilakukan oleh  Prada Deri Permana (DP).

Yang teranyar, hal baru yang terungkap dalam kasus pembunuhan Vera Oktaria berbeda dengan keterangan Prada Deri Permana (DP) sebelumnya.

"Ketika jumpa pers dia mengatakan Vera minta dinikahi, tapi setelah dilakukan penyidikan intensif, DP membunuh karena tidak ingin diputuskan hubungannya oleh Vera," kata Putra, kakak Vera, Kamis (19/6).

Putra mengatakan, keterangan dan alasan Prada Deri Permana (DP) tidak sesuai dengan fakta dirinya tega membunuh Vera Oktaria.

"Setelah dilakukan penyidikan intensif oleh petugas yang berwajib pengakuan sebenarnya terkuak," kata Putra.

Barang berharga yang hingga kini belum juga dikembalikan tersangka ternyata masih ada.

"Masalah motor sebelumnya ia mengatakan motor tersebut ditinggal di penginapan Sungai Lilin, saat ini ternyata motor Honda Beat masih berada di suatu tempat," ujarnya.

Putra telah beberapa kali mendatangi Pomdam II Sriwijaya untuk proses hukum selanjutnya.

"Kemarin waktu saya ke sana petugas masih terus melakukan penyidikan intensif tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan," ucapnya.

Untuk proses persidangan DP, Putra menyatakan masih sekitar 2 bulan lagi.

"Saya diberitahu jika proses penyidikan masih terus berjalan dan persidangan akan dilaksanakan 2 bulan kemudian," ujarnya.

Motor Vera Dijual

Kasus pembunuhan terhadap Vera Oktarina yang dilakukan Prada DP, hingga saat ini masih terus dilakukan penyidikan.

Informasi yang berhasil dihimpun dari penyidikan yang dilakukan Pomdam II Sriwijaya, ternyata penyidik sudah menemukan sepeda motor dan ponsel milik Vera.

Namun, tidak diketahui lokasi pasti dimana motor Honda Beat dan ponsel milik korban Vera ditemukan.

Motor dan ponsel milik korban Vera yang sudah ditemukan, berdasarkan informasi sudah diamankan di Pomdam II Sriwijaya.

Dari informasi yang diperoleh juga, bila motor korban Vera sempat dijual Prada DP senilai Rp 3 juta.

Diduga, dari hasil motor korban Vera yang dijual itulah digunakan sebagai ongkos Prada DP untuk kabur ke Serang Banten. Termasuk juga, membeli ponsel bekas saat di bus yang ditumpanginya berhenti di Lampung untuk istirahat.

Motor Beat milik korban Vera yang semula berwarna pink, juga telah diubah warnanya menjadi warna hitam.

Baca juga :

Ungkap Hal Lain, Keluarga Bantah Hamil dan Minta Dinikahi, Ini 6 Fakta Baru Pembunuhan Vera Oktaria

Detik-detik Prada DP Membunuh Kasir Indomaret Vera Oktaria, Sempat Potong Tangan tapi Batal Mutilasi

Dengan ditemukannya ponsel dan motor milik korban Vera, kasus pembunuhan terhadap korban Vera masih ditangani Pomdam II Sriwijaya.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengungkapkan kasusnya masih dalam proses.

"Sabar saja, masih dalam proses. Nanti diberitahu kelanjutannya," ujar kapendam singkat.

Pengakuan Sebelumnya

Prada DP hanya menunduk dan diam, saat dihadirkan usai jumpa pers di markas Danpomdam II/SWJ, Jumat (14/6).

Prada DP dihadirkan mengenakan pakaian kuning dan kepala plotos, hanya tertunduk dan tak sepatah katapun bicara.

Di ujung jumpa Pers, Kapendam II/Swj Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II/Swj Kol Inf Safta F, mengatakan bahwa tersangka menyesali perbuatannya.

"Yang bersangkutan menyesali perbuatanya, dalam hal ini dia sampaikan ingin menyerahkan diri tapi takut hingga akhirnya dari hasil kerjasama tersangka tertangkap pada kamis kemarin," terang Kapendam.

Sementara itu, motif yang mendasari tersangka membunuh disertai mutilasi lantaran korban minta dinikahi mengingat mereka sudah lama sejak SMP menjalin hubungan.

"Karena Deri (Prada DP) terikat dinas di TNI, ia belum siap menikah sehingga terjadilah cekcok, dan singkat cerita korban dibekap hingga meninggal, setelah itu dia cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad Fera ditemukan gergaji sampai akhirnya dimutilasi," jelas Kapendam.

Baca juga :

Firasat dan Mimpi Kakak Vera Oktoria Sebelum Deri Pramana Pembunuh Adiknya Tertangkap

Usai Mutilasi Vera Oktaria Prada DP Sembunyi di Padepokan Banten agar Lolos dari Kejaran TNI& Polisi

Pernyataan Prada DP yang mengatakan alasan dirinya menghabisi nyawa Vera Oktaria karena merasa panik saat diajak menikah, langsung dibantah keras oleh keluarga besar korban.

Saat ditemui Tribunsumsel.com di rumahnya yang bertempat di lorong Indah Karya Plaju kota Palembang, Suhartini mengatakan selama ini Vera justru merasa takut dan ingin terlepas dari mantan kekasihnya itu.

"Vera sendiri yang bilang ke saya, dia takut sama Deri (Prada DP). Kalau Vera yang maksa dinikahi, tidak mungkin kalau Deri datang ke rumah, anak saya sampai ketakutan,"ujarnya, Jumat (14/6/2019).

Termasuk dengan pernyataan Prada DP yang mengatakan sempat berhubungan badan sebelum akhirnya menghabisi nyawa Vera, Suhartini menuturkan dirinya sangat yakin bahwa anak bungsunya tersebut dalam keadaan bersih.

"Hasil visum jelas bilang kalau Vera bersih, tidak ada yang macam-macam. Perasaan saya sebagai ibu juga yakin hal itu, saya kenal sama dia. Jadi nggak mungkin anak saya ada macam-macam,"ujarnya.

Suhartini mengaku sangat ingin keadilan. Dia ingin agar pelaku pembunuh anaknya bisa segera diberi hukuman setimpal.

"Nyawa dibayar nyawa, saya mau pelaku pembunuh anak saya dihukum mati," tegasnya.

Kini, Suhartini mengaku sudah lebih lega. Keadaannya saat ini jauh lebih siap untuk memantau perkembangan kasus pembunuhan anaknya.

"Alhamdulillah sekarang ada anak pertama saya disini. Setidaknya saya jauh lebih kuat sekarang," kata dia.

Kapendam II Sriwijaya Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan memimpin konferensi pers penangkapan Prada DP.

Prada DP pembunuh dan pemutilasi Vera Oktaria alias Fera kasir Indomaret Palembang.

Berdasarkan pengakuan dari Prada DP, Kolonel Dhohan mengungkapkan motif Prada DP membunuh kekasihnya.

Menurut pengakuan Prada DP, korban meminta dinikahi.

"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana (Prada DP) sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi. Sempat juga diduga berhuhubungan badan sebelum dibunuh," ujar Kapendam di sela waktunya usai rilis kasus pembunuhan tersebut.

Tanggal 8 Mei dini hari, Prada DPmembekap Vera karena minta dinikahi.

"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Prada DP) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," katanya.

Prada DP lalu menemukan gergaji dan berupaya untuk mutilasi.

Diketahui dari penyidikan sebelumnya, Prada DP menaruh jenazah di dalam spring bed penginapan.

Prada DP juga sempat membuat pemantik dari korek api dan racun nyamuk bakar dengan tujuan membakar jenazah.

Prada DP kemudian ditangkap di Serang, Banten di sebuah Padepokan.

"Namun saat ditangkap, haji Syar'i menyampaikan tidak tahu kalau yang bersangkutan ialah oknum yang dicari petugas Kodam II/Swj," terang Kapendam

Selama tanggal 10 Mei, Prada DP berada di padepokan sampai ditangkap kemarin dan dibawa dari Banten kemudian diseberangkan ke Palembang.

"Tepat pukul 04:47 tiba di pomdam II/Swj, yang berangkutan menyesali perbuatannya, dalam hal ini dia sampaikan ingin menyerahkan diri tapi takut hingga akhirnya tertangkap," kata Kapendam.

Subscribe Official Channel YouTube:

Baca juga:

Kredibilitasnya Sebagai Ahli Diragukan Bambang Widjojanto, Jawaban Guru Besar UGM Ini Elegan

VIDEO Deddy Corbuzier Ungkap jadi Mualaf, Bantah Ganti Keyakinan Hanya karena Wanita

BREAKING NEWS - Kecalakaan di KM 13 Balikpapan Pengendara Motor Tewas di Tempat

Begini Cara Kevin Aprilio Lunasi Utang Rp 17 M yang Menjeratnya, Harus Kerja Seolah Anda Mati Besok

TERPOPULER - 4 Pekerja Pabrik Mancis Selamat Berkat Makan Siang, Pipit: Kawanku Semua Habis

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Terungkap Prada DP Berbohong, Vera Tak Minta Dinikahi dan Tak Hamil

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved