Polisi Larang Halal Bihalal Akbar 212 di Depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Singgung Rusuh 22 Mei

Polisi larang halal bihalal akbar yang akan digelar alumni 212 di depan Gedung Mahkamah Konstitusi. Singgung kerusuhan 22 Mei lalu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
twitter@prabowo
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghadiri aksi reuni akbar alumni 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018). 

Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi mulai menggelar sidang sengketa hasil pilpres pada Jumat (14/6/2019).

Proses persidangan telah digelar sebanyak lima kali, dengan agenda pembacaan dalil pemohon, pembacaan dalil termohon dan pihak terkait, pemeriksaan saksi pemohon, termohon, serta pihak terkait.

Menurut jadwal, Mahkamah Konstitusi akan memutuskan sengketa perkara pada Jumat (28/6/2019) pekan depan.

Peserta Reuni 212 membanjiri kawasan Monas Jakarta,Minggu (2/12/2018)
Peserta Reuni 212 membanjiri kawasan Monas Jakarta,Minggu (2/12/2018) (BBC/ANTON RAHARJO/ANADOLU AGENCY/GETTY IMAGES)

Puisi Neno Warisman Viral

Neno Warisman akhirnya memberikan komentar terkait puisi yang dibacakannya di Malam Munajat 212.

Sebelumnya puisi yang dibacakan Neno Warimsan dalam Malam Munajat 212 mengundang kontroversi dari berbagai pihak.

Salah satu alasannya doa yang dipanjatkan Neno Warisman dalam puisi tersebut dianggap bernada mengancam.

Menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC, Selasa (26/2/2019), Neno Warisman menjelaskan tentang maksud doa yang dibacakannya pada Malam Munajat 212 tersebut.

Melalui teleconfrence dengan Karni Ilyas, Neno Warisman memberikan keterangan lengkap tentang doa tersebut.

Awalnya Karni Ilyas menanyakan bagaimana mulanya Neno Warisman berdoa seperti Rasulullah sebelum Perang Badar berlangsung.

Puisi Neno Warisman yang dibacakan dalam acara Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2/2019) menuai kontroversi dan mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
Puisi Neno Warisman yang dibacakan dalam acara Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2/2019) menuai kontroversi dan mendapat tanggapan dari sejumlah pihak. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Sehingga banyak orang kemudian menamakan doa tersebut adalah doa Perang Badar.

Neno Warisman kemudian menjawab, jika doa yang dibacakannya pada Malam Munajat 212 tersebut merupakan doa biasa.

Doa tersebut sering dibacanya sehari-hari bersama doa-doa yang lain.

"Doa itu doa yang sangat sering menemani saya dalam hari-hari saya sejak dahulu tentu saja dengan doa yang lain juga tapi itu yang sangat biasa yang saya lafadzkan," katanya. 

Neno Warisman lantas melanjutkan jika puisi tersebut merupakan ekspresi dirinya karena memang secara pribadi ia berlatar belakang seniman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved