Gerindra Jelaskan Alasan Prabowo Tak Datang di Penetapan Pilpres, Pilih Datang saat Pelantikan
"Kemungkinan keduanya tidak hadir, yang confirm (konfirmasi -red) Pak Prabowo," ungkap Hendarsam.
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko menjelaskan alasan Calon Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto tak datang di penetapan pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (30/6/2019).
Hendarsam memaparkan, Prabowo tak menghadiri penetapan paslon 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin lantaran dinilai tak wajib.
Ia menyatakan secara hukum paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak diharuskan ikut hadir dalam penetapan pilpres.
Hal itu dikatakan Hendarsam setelah menghadiri diskusi di Jakarta Pusat, seperti dikutip TribunWow.com dari CNN Indonesia, Minggu (30/6/2019).
Ia menyebut bahwa Prabowo sudah memiliki agenda lain di hari tersebut.
"Kemungkinan keduanya tidak hadir, yang confirm (konfirmasi -red) Pak Prabowo," ungkap Hendarsam.
"Jadi itu penting tapi bukan sesuatu hal yang luar biasa yang harus diwajibkan kedatangan Pak Prabowo dan Pak Sandi."
"Karena itu secara hukum bukan wajib," sambungnya.
Meski tak hadir dalam penetapan pilpres, Hendarsam memastikan bahwa Prabowo akan datang di hari pelantikan presiden terpilih.

Menurutnya, Prabowo akan hadir dalam acara tersebut lantaran dinilai sakral.
"Nah kemungkinan besar Pak Prabowo akan datang pada saat pelantikan, seperti yang terjadi tahun 2014," jelas Hendarsam.
"Itu mungkin lebih sakral," sambungnya.
Dijelaskannya, Prabowo akan memberikan selamat secara resmi kepada pemenang pilpres, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sebab menurut Hendarsam, momen tersebut merupakan momen yang tepat.
"Kita melihatnya bahwa Pak Prabowo akan datang pada saat pelantikan, akan memberikan ucapan selamat secara resmi kepada Pak Jokowi dan Pak KH. Ma'ruf Amin," ujar Hendarsam.
"Ya kan menunjukkan bahwa Pak Prabowo seorang yang sportif dan sangat kesatria pada saat di momen yang sangat tepat, seperti itu," tandasnya.
Simak videonya di sini.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)
Peluang Prabowo di 2024
Kalah dari Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 memungkinkan Prabowo Subianto kembali maju di Pilpres 2024.
Akan tetapi, bagaimana peluang dan kekuatan Prabowo di pilpres selanjutnya setelah mengalami kegagalan dua kali lawan Jokowi?
Menanggapi hal itu, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyebut Prabowo akan semakin melemah.
“Kekuatan Prabowo setelah putusan MK akan makin berkurang dengan sendirinya," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Sesudah MK, Silaturahmi Atau Negosiasi', di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2019).
"Secara faktor alam makin menua, kemampuan kelola politik kurang, dan figurnya tidak akan terlalu laku di 2024,” sambungnya.
Ray Rangkuti melanjutkan, Gerindra sebagai partai yang dipimpin Prabowo Subianto, membutuhkan regenerasi sosok baru untuk menggantikan mantan Danjen Kopassus itu.
Jika tidak, dikhawatirkan partai berlambang burung garuda itu bakal mengalami gejolak internal seperti Partai Demokrat.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto langsung menggelar konferensi pers, setelah Mahkamah Konstitusi membacakan putusan sengketa hasil Pilpres 2019.
Konferensi pers digelar di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019) malam.
Berikut ini pidato lengkap Prabowo Subianto:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Salam sejahtera
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih dengan sangat kepada seluruh pendukung di seluruh Indonesia.
Para Partai Koalisi Indonesia Adil Makmur, Badan Pemenangan Nasional, para alim Ulama, tokoh Agama, Purnawirawan TNI-Polri, emak-emak, dokter, anak-anak muda, perawat.
Serikat pekerja buruh, guru, petani, nelayan, semua rakyat Indonesia yang sudah mendukung kami, Prabowo-Sandi, secara Ikhlas dan totalitas.
Saudara-saudara sekalian, kita baru saja mendengarkan keputusan Mahkamah Konstitusi tentang gugatan Prabowo-Sandi, pasangan Calon 02.
Terhadap hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum mengenai Pemilihan Presiden tahun 2019 yang baru saja kita laksanakan sebagai Bangsa.
Walaupun kami mengerti bahwa keputusan tersebut sangat mengecewakan para pendukung Prabowo-Sandi, Partai Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Dan mengecewakan kami sendiri, serta seluruh tim pemenangan kita, namun kita semua sepakat akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusi kita, yaitu UUD RI 1945 dan sistem perundang-undangan.
Maka dengan ini kami menghormati hasil keputusan Mahkamah Konstitusi.
Kami menyerahkan sepenuhnya kebenaran dan keadilan yang hakiki kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Tentunya sesudah ini kami akan berkonsultasi dengan Tim Hukum kami, untuk meminta saran dan pendapat, apakah masih ada langkah hukum dan langkah konstitusional lain yang mungkin dapat kita tempuh.
Kami juga akan segera mengundang seluruh pimpinan Koalisi Indonesia Adil Makmur untuk bermusyawarah terkait langkah-langkah ke depan.
Saya dan Saudara Sandiaga Uno ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan, dukungan, kerja keras, dan loyalitas.
Dalam perjuangan mendukung kami sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2019 - 2024.
Kepada para pendukung kami ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan :
Perjuangan kita adalah perjuangan mulia dan luhur. Kita mendukung dan meneruskan perjuangan, cita-cita, dan ajaran Proklamator kita.
Kita ingin mewujudkan Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, merdeka secara politik, merdeka secara ekonomi, dan merdeka secara budaya.
Kita ingin kekayaan Indonesia dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
Kita ingin menghentikan mengalirnya kekayaan Indonesia lari ke luar negeri.
Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri, dan tidak menjadi embel-embel bangsa asing.
Kita ingin seluruh rakyat mendapat kehidupan yang wajar dan sejahtera.
Kita ingin harga- harga pangan terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia.
Kita tak ingin ada orang lapar di Indonesia.
Kita ingin swasembada pangan, energi, dan swasembada air.
Kita ingin gaji yang layak untuk seluruh aparat negara sehingga kita bisa hilangkan korupsi.
Itu cita-cita kita, itu perjuangan kita.
Kami yakin bahwa kami tidak akan berhenti untuk memperjuangkan cita-cita tersebut.
Kita bisa berjuang di legislatif, kita bisa berjuang di forum-forum lain.
Kita bisa konsolidasi. Kita punya kekuatan massa yang riil.
Marilah kita menatap masa depan dengan tetap semangat dan tetap optimis.
Saya minta seluruh pendukung kami, mari kita tidak berkecil hati.
Kita tetap tegar, kita tetap tenang, tetap penuh dengan cita-cita mulia, tapi selalu dalam kerangka damai, anti kekerasan, dan setia pada konstitusi.
Kita harus memikirkan kepentingan yang lebih besar, keutuhan bangsa dan negara.
Kita harus memandang bahwa seluruh anak bangsa adalah saudara-saudara kita sendiri.
Wassalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera
Om Santi Santi Om
Namo Buddhaya
Prabowo Subianto & Sandiaga Salahudin Uno
27 Juni 2019.
Putusan MK bersifat final dan mengikat (final and binding).
Dikutip Wartakotalive dari hukumonline.com, menjatuhkan putusan final adalah salah satu kewenangan MK.
Kewenangan ini diatur dalamPasal 10 ayat (1) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi:
• Yakin Bukan tak Mau, Ini Dugaan Mardani Ali Sera Kenapa Prabowo Belum Ucap Selamat ke Jokowi
• Seluruh Dalil Prabowo-Sandi Ditolak, Mahfud MD: Hakim MK Tak Peduli Penilaian Masyarakat
MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk:
a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
c. memutus pembubaran partai politik
d. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
Yang dimaksud putusan MK bersifat final, yakni putusan MK langsung memperoleh kekuatan hukum tetap sejak diucapkan, dan tidak ada upaya hukum lain yang dapat ditempuh.
Sifat final dalam putusan MK ini mencakup pula kekuatan hukum mengikat (final and binding).
Sementara, sifat mengikat bermakna putusan MK tidak hanya berlaku bagi para pihak tetapi bagi seluruh masyarakat Indonesia. (Warta Kota/Theresia Felisiani)
SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL
BACA JUGA:
SEJARAH HARI INI: Tragedi Pesawat Hercules C-130 Jatuh di Medan, Lebih 100 Orang Tewas
Terungkap, Ini Alasan Yuni Shara Tak Lagi Terlihat Dekat Pria Lain Setelah Putus dari Raffi Ahmad
Vanessa Angel Akan Kembali Menjemput Rezeki di Dunia Hiburan, Milano: Ada Tawaran Kontrak Eksklusif
VIDEO Live Streaming Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, KPU Ajak Rakyat Kontrol Janji Politik
Jelang Persib vs Bhayangkara, King Eze Cedera, Ini Pilihan Paling Realistis Bagi Rene Alberts
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gerindra Jelaskan Alasan Prabowo Tak Datang di Penetapan Pilpres, Pilih Datang saat Jokowi Dilantik