Lihat Sepak Terjang Putri Hary Tanoesoedibjo yang Baru Bertemu Jokowi, Bakal Jadi Menteri

Simak sepak terjang Angela Herliani Tanoesoedibjo, putri Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang baru bertemu Jokowi. Digosipkan bakal jadi menteri

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)
Kanan ke kiri Ketua Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo, bersama putri-putrinya Angela Tanoesoedibjo, Valencia Tanoesoedibjo, dan Jessica Tanoesoedibjo menunjukan jari yang ditandai tinta usai mencoblos di TPS 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Ketua umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memuji pelaksanaan Pemilu 2019 yang berlangsung damai dan meraih animo dan partisipasi masyarakat yang tinggi. 

Aktif di dunia profesional dengan merintis karirnya dari bawah.

Menurut Rofiq, Jokowi adalah pemimpin yang bisa membaca tanda-tanda zaman.

Generasi muda ke depan adalah calon penerus para pemimpin bangsa.

Menteri dari generasi milenial tersebut merupakan bagian dari upaya regenerasi kepemimpinan di kabinet dari tokoh-tokoh muda oleh Jokowi.

Dorong figur milenial

Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, mendukung wacana Presiden Joko Widodo mengakomodir menteri dari kelompok milenial jika kembali terpilih memimpin di periode 2019-2024.

Dia mengungkapkan setidaknya, tiga alasan mengapa kelompok milenial perlu masuk kabinet.

"Tentu sependapat dengan Pak Jokowi, apalagi sesuai riset kami. Ada tiga alasan, minimal kenapa figur milenial perlu masuk kabinet.

Yakni untuk menjawab tantangan global, menjawab bonus demografi, dan investasi SDM,” ujarnya, saat dihubungi, Jumat (10/5/2019).

Alasan tersebut, yaitu pertama untuk menjawab tantangan global seiring dengan perkembangan teknologi (new media) dan era industri 4.0.

Kedua, kata dia, pada tahun 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi sehingga mau tidak mau seorang pemimpin negara harus merespon dengan baik gelombang kepemimpinan milenial di tanah air.

Sedangkan, alasan ketiga, dia menjelaskan, investasi sumber daya manusia (SDM).

"Artinya, jika periode sebelumnya pembangunan lebih banyak di titik beratkan pada infrastruktur maka untuk periode kedua mestinya ke SDM," kata dia.

Ditanya Soal Menteri Jokowi, Luhut: Saya Tidak Ditawari, Tapi Tiba-tiba Besok Dilantik

Inilah 3 Kader Partai Demokrat yang Potensial Digaet jadi Menteri Jokowi, Nama AHY Termasuk?

Tetap di Oposisi, Andre Rosiade Ungkap Bagi-bagi Kaplingan Menteri di Kubu Sebelah

Untuk menjadi seorang menteri berdasarkan penelitian pada 26 Februari-12 Maret 2019, dia melanjutkan, rentang usia 41-50 tahun (52%) dan usia 31-40 tahun (41%) merupakan usia yang paling ideal menjadi menteri.

“Hasil survei kami, yang paling ideal (untuk posisi menteri) adalah rentang usia usia 41-50 dan usia 31-40 tahun. Dan untuk kelompok milenial porsinya 30 persen,” ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved