Pencarian Diperluas, Kepala SAR Jayapura Ungkap Kendala Pencarian Heli TNI AD Hilang Kontak di Papua
Proses pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang belum menemukan titik terang.
TRIBUNKALTIM.CO - Pencarian Helikopter MI-17 TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, masih terus dilakukan, Rabu (3/7/2019).
Heli tersebut hilang kontak pada 28 Juni lalu.
Petugas yang melakukan pencarian terkendala dengan medan yang berat.
Kepala SAR Jayapura Putu Arga menyebut proses evakuasi dan penyelamatan di wilayah tersebut tidak mudah dilakukan karena kondisi alamnya yang ekstrem.
"Gunung di sana sangat curam, bahkan ada yang sampai 90 derajat sehingga memerlukan alat khusus untuk melewatinya," ujarnya.
Sementara Ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang bisa berubah secara signifikan, terutama setelah siang hari.
Berada di ketinggian lebih dari 2.500 meter dari permukaan laut, suhu di Pegunungan Bintang sangat dingin.
Petugas yang melakukan pencarian harus memiliki fisik yang prima.
Hal senada juga disampaikan oleh Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Chandra Dianto yang meminpin proses pencarian Helikopter MI-17 di Oksibil, Pegunungan Bintang.
Saat tim SAR darat menyisir Gunung Aproup, Distrik Oksop, tim tidak bisa bergerak secara vertikal karena kondisinya sangat curam.
"Tim harus jalan memutari gunung untuk bisa naik ke Gunung Aproup, tidak bisa potong jalan, harus pakai alat yang lebih spesifik lagi," tuturnya.
Pencarian yang dilakukan oleh tim udara pun memiliki tantangan yang tidak mudah karena proses perubahan cuaca yang sangat cepat. Umumnya proses pencarian hanya bisa dilakukan pada pagi hingga siang hari, karena setelah itu kabut sudah turun menutupi daratan.
"Kemarin (Senin) pada proses pencarian pada penerbangan ketiga, Heli Bell terpaksa harus kembali karena tiba-tiba cuaca berubah," ucapnya.
Proses pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang belum menemukan titik terang.
Sudah ada beberapa titik yang dijadikan titik prioritas pencarian, seperti Gunung Mol dan Gunung Aproup, Distrik Oksop, yang sayangnya belum ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan helikopter tersebut.
Kini proses pencarian telah diperluas hingga ke Distrik Kaureh dan Distrik Airu, Kabupaten Jayapura.
Terlihat masuk gumpalan awal tebal
Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (28/6/2019) siang, ternyata sempat terlihat oleh warga setempat.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi mengonfirmasi, ada warga yang melihat helikopter tersebut berada di Distrik Oksop.
"Jadi kami mendapat informasi dari masyarakat ada seorang ibu yang melihat keberadaan heli di sekitar Gunung Mol dengan cuaca waktu itu sudah mulai hujan dan kabut tebal. Kemudian heli terlihat memasuki gumpalan kabut tebal dan setelah itu tidak bisa termonitor lagi," ujarnya di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (29/6/2019).
Baca juga :
TERPOPULER - Mampu Angkut Persenjataan Hingga 1,5 Ton, Ini Kehebatan Heli TNI AD yang Hilang Kontak
Terlihat Masuk Kabut Tebal hingga Pesawat Pencari RTB, 8 Fakta Heli TNI AD Hilang Kontak di Papua
Dia menuturkan, sudah ada tim SAR Darat yang berada di Kampung Bulangkop, Diatrik Ok Aom, dan kemudian mereka akan berjalan kaki menuju lokasi tersebut.
"Di titik itulah, nanti kami akan memfokuskan titik pencarian," tuturnya.
Dax menjelaskan, titik lokasi seorang ibu melihat heli hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.
Dari Oksibil ke Bulangkop, bisa ditempuh selama 1 jam berkendaraan dan dari Bulangkop ke Oksop harus berjalan kaki.
"Kami belum bisa memastikan waktunya karena medannya yang cukup berat," katanya.
Baca juga :
Upaya Pencarian Terus Dilakukan, Ini Identitas 12 Penumpang Heli TNI AD yang Hilang Kontak di Papua
Helikopter MI-17 TNI AD Hilang Kontak di Papua, Berikut Kronologi dan Kondisi Cuaca saat Kejadian
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.
Susbcribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Ditetapkan Jadi Tersangka, Dewi Perssik Ucapkan Terima Kasih Kepada Orang-orang Jahat
Ini Kriteria yang Buat Nama Prabowo Subianto Muncul Jadi Kandidat Capres 2024, Meski Selalu Kalah
BKN Umumkan 41 PNS Diberhentikan, Satu Pelanggaran yakni PNS Wanita Jadi Istri Kedua Tuai Pro Kontra
Orangtua Siswa tak Bisa Input Data PPDB Online di Balikapan, Dua Hari Server SMK dan SMA Gangguan
7 Fakta Menarik Spiderman: Far From Home yang Mulai Tayang Hari Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Kondisi Ekstrem Pegunungan Bintang, Lokasi Heli TNI AD yang Hilang Kontak" dan "Kesaksian Warga, Heli TNI yang Hilang Kontak Masuk ke Gumpalan Kabut Tebal..."