Maruarar Sirait Ungkap Gebrakan Gila yang akan Dikerjakan Jokowi di Periode Keduanya
Presiden Jokowi diprediksi akan melakukan gebrakan gila di periode kedua pemerintahannya. Ini diungkapkan politisi PDIP Maruarar Sirait
TRIBUNKALTIM.CO - Joko Widodo atau karib disapa Jokowi, kembali dipercaya rakyat Indonesia untuk memimpin Republik ini selama dua periode.
Berpasangan dengan Maruf Amin, beberapa kalangan menilai Presiden Jokowi akan melakukan perubahan program prioritas pembangunan di periode kedua pemerintahannya.
Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait meyakini Presiden Jokowi akan menjalani roda pemerintahan di periode kedua dengan penuh ketegasan demi terwujudnya Indonesia yang maju dan sejahtera.
"Saya sangat yakin, di periode kedua ini Jokowi akan memimpin tanpa keraguan.
Presiden Jokowi juga tidak punya beban masa lalu," kata Maruarar kepada wartawan, Jumat (5/7/2019).
Maruarar Sirait juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi akan konsisten dalam menjalankan pemerintahan dalam bingkai good governance.
Di saat yang sama, Presiden Jokowi juga akan melakukan gebrakan fundamentel dalam dua persoalan dengan 'gila-gilaan'.
Pertama, kata Maruarar Sirait, dalam persoalan menghadapi radikalisme Jokowi menggunakan cara-cara persuasif dengan terukur, sistematis dan berbasis pada ideologi Pancasila.
Misalnya, dengan penguatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) serta pendekatan secara metodologis di lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi.
Menurut Maruarar Sirait, Jokowi tentu saja akan merangkul pihak-pihak yang mau kembali ke jalan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara.
Namun pihak-pihak ini juga harus komitmen dan konsisten dalam menjaga NKRI dan kebhinnekan Indonesia.
"Namun bila tak mau komitmen pada idelogi negara, Jokowi akan tegas pada siapapun tanpa melihat jabatan apapun, akan disikat tanpa kompromi," jelas Ara.
Maruarar Sirait pun mengajak semua jajaran pemerintahan, dari pusat hingga ke pelosok, untuk ikut serta dalam menjaga ideologi Pancasila.
Tak boleh lagi ada yang main-main atau malah mendukung ideologi-ideologi kekerasan yang mengancam eksistensi Pancasila.

"Dengan tanpa beban, Jokowi akan gila-gilan menghadapi radikalisme yang merongrong Pancasila," tegas anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini.