Kisah Kelam Bocah 4 Tahun di Sebulu Kutai Kartanegara Ini Dianiaya Ibu Tiri dan Ayah Kandungnya
Siti Aminah (45), warga Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur beberapa kali mengusap air matanya
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Siti Aminah (45), warga Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur beberapa kali mengusap air matanya saat menceritakan kisah pilu yang dialami cucu perempuannya, NA bocah berusia 4 tahun.
Ia terus mendampingi cucu kesayangannya yang diduga mengalami kekerasan fisik dari ibu tiri dan ayah kandungnya yang sedang dalam perawatan intensif di RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara pada Senin (8/7/2019).
Aminah sudah memiliki firasat buruk terhadap cucunya.
"Beberapa kali wajah cucu saya selalu terbayang. Saya coba menghubungi nomor HP anak saya, tapi tidak pernah tersambung," tuturnya kepada Tribunkaltim.co
Ia mengatakan, dulu anak dan cucunya itu tinggal bersamanya selama 3 tahun.

Waktu itu status ayah korban sudah bercerai. Hingga kemudian, ayah korban memutuskan untuk menikah lagi.
"Setelah nikah, anak saya berencana tinggal di Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong. Cucu saya dibawanya juga. Sejak itu, sekitar setahun, saya sudah tidak pernah lagi bertemu dengan cucu saya," ujar Aminah.
Hingga kemudian ia terkenang cucunya. Aminah memutuskan untuk menemuinya di Bukit Biru.
Dua kali ke sana, ia gagal menemuinya.
Rumah selalu kosong.
Untuk ketiga kalinya, saya ke sana malah ketemu besan.
Saya bilang padanya mau ketemu cucu saya dan minta disampaikan ke anak dan memantunya.
"Saya ancam kalau tidak dipertemukan dengan cucu saya, saya lapor polisi," ucapnya.
Sabtu (6/7/2019) sore, NA diantar ayah dan ibu tirinya ke Sebulu.
Aminah segera merangkul cucu kesayangannya dan membawanya ke rumah.
Pada malam hari, NA susah tidur beberapa kali dia membolak-balikkan badan.
"Ia mengaku kesakitan karena sering dipukul ibu tiri dan ayah kandungnya.
Tangannya pernah dijepitkan pintu, kakinya pernah diseret sampai biru dan punggungnya memar karena dipukul ayahnya pakai gagang sapu," katanya.
Aminah juga mendapatkan kabar dari cucunya kalau ia sering memandikan adiknya yang baru usia setahun.
"Dari pernikahan keduanya ini anak saya dikaruniai seorang anak usia setahun," tuturnya.
Ayah kandung dan ibu tiri NA berprofesi sebagai tukang sayur.
Saat ini korban didampingi Komisioner KPAI Kaltim sekaligus Koordinator Tim Reaksi Cepat Pencegahan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Anak, Adji Suwignyo.
Adji mengemukakan, korban ini jangan stop sampai di kesehatannya saja.
"Saya ingin dia sampai minimal lulus SMA harus diperhatikan oleh pemerintah, termasuk pemulihan traumanya," tuturnya.
Ke depan, lanjutnya, komunikasi antara orangtua dan anak harus diperbaiki.
"Inilah perlunya pendidikan keluarga sebagai bentuk ketahanan keluarga," tutur Adji.
Sekda Kukar Sunggono menyempatkan diri untuk mengunjungi korban.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami NA.
Pemkab akan membantu pengobatan NA karena keluarganya tidak memiliki kartu BPJS.
"Kita akan tanggung pengobatannya, kita juga akan berkoordinasi dengan pihak RSUD AM Parikesit," ujarnya.
Menurutnya, Anak-anak jangan sampai mendapatkan perlakuan tidak baik dari orangtua sehingga anak mengalami traumatis yang menyebabkan anak tidak berkembang, baik pemikiran, fisik dan jiwanya.
Ia berharap, kejadian ini jadi pembelajaran bagi seluruh orangtua agar lebih berhati-hati mendidik anak.
Plt Direktur RSUD AM Parikesit, dr Martina Yulianti mengatakan, pihaknya langsung membentuk tim medi untuk penanganan terhadap NA.
Selain dokter anak, tim medis ini juga ada psikiaternya karena tentu anak ini mengalami trauma psikis, juga bagian radiologi.
Kita akan lakukan asesmen lebin lanjut sejauh mana keseriusan apa yang dialami korban.
Tidak hanya melihat fisiknya tapi kita juga melihat secara komprehensif, pada kasus ini keadaan psikis anak juga perlu diperhatikan," ucap Yulianti yang kini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kukar.
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Ada Gempa 7,2 SR Berpotensi Tsunami, Warga Kema Sulut Berlarian dan Hanya Bawa Pakaian di Badan
VIDEO VIRAL Ojek Angkut Motor Besar, Terungkap Lokasi dan Tarif Sekali Angkut
SEJARAH HARI INI: Jerman Barat Bikin Maradona cs Bertekuk Lutut di Final Piala Dunia 1990
SEJARAH HARI INI: Mineirazo, Kekalahan Paling Memalukan Timnas Brasil di Piala Dunia
CERITA KAESANG PANGAREP Saat Ibu-ibu Komentari Dirinya Tak Ikut Antre, 'Padahal Saya Yang Punya'