Antisipasi Karhutla Jelang Musim Kemarau, BPBD PPU Akan Lakukan Sosialisasi

Ia selalu melakukan koordinasi untuk secara bersama-sama melakukan pemadaman Karhutla.

Penulis: Mir |
Tribun Kaltim/Samir
Kebakaran lahan gambut di PPU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), Nurlaila, mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi.

Koordinasi ini dilakukan melalui grup WhatsApp  Pusdalops BPBD Kabupaten PPU.

Bukan hanya Dinas Pemadamaan Kebakaran, namun juga dengan pihak TNI dan Polri.

Ia selalu melakukan koordinasi untuk secara bersama-sama melakukan pemadaman Karhutla.

Koordinasi seperti ini, selain saat kebakaran rumah, juga dilakukan untuk mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Sejak Januari sampai Juli ini sudah tercatat ada 9 kasus kebakaran hutan dan lahan, belum termasuk kebakaran lahan gambut di RT 05, Kelurahan Pejala, Kecamatan Penajam, Senin (8/7/2019).

Kebakaran lahan ini berawal saat kebakaran pabrik sabut kelapa yang merambat ke lahan gambut yang bersebelahan dengan pabrik tersebut.

Kasus kasus pertama kebakaran hutan dan lahan terjadi pada 11 Januari lalu di RT 08, Kelurahan Lawe-lawe dengan luasan 0,5 Ha, dan kemudian 16 Februari di RT 02 Kelurahan Nenang luasan 1 Ha.

Selain itu, kebakaran juga terjadi di  di RT 10 Girimukti pada 17 Februari dengan luas lahan yang terbakar 5 Ha.

Di lahan gambut di RT 15 Kelurahan Nenang luasan 0,25 Ha juga terbakar pada 21 Februari lalu, dan sehari sebelumnya di samping SMKN 2 Sungai Parit 0,35 Ha.

Sejumlah personel dan mobil pemadam milik BPBD PPU    bersiap-siap melakukan pemadaman kebakaran lahan. Dihimbau seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.
Sejumlah personel dan mobil pemadam milik BPBD PPU bersiap-siap melakukan pemadaman kebakaran lahan. Dihimbau seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan. (HO)

Sedangkan kebakaran di RT 19 Desa Babulu Laut pada 3 Juli lalu terbakar 4 Ha dan terakhir di Sungai Part  pada 7 Juli dengan luas lahan yang terbakar mencapai 1 Ha.

Memasuki musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) mulai melakukan antisipasi daerah yang selama ini rawan terjadi kebakaran, baik pemukiman warga maupun hutan dan lahan (Karhutla).

Dari data BPBD PPU, berdasarkan peristiwa kebakaran yang terjadi, hotspot terbanyak berada di dua kecamatan yakni Penajam dan Waru.

"Terbanyak di Waru, yang berada di area kompartemennya PT. Fajar Surya," kata Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Hj Nurlaila pada, Senin (8/7/209).

Sedangkan potensi kebakaran pada musim kemarau ini, terus memantau daerah-daerah yang sebelumnya terjadi peristiwa kebakaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved