Jelang Persija vs Persib, Ridwan Kamil Pesan ke Bobotoh, Jangan Dapati Takdir yang Tak Semestinya

Jelang Persija vs Persib di Stadion GBK, Gubernur Jabar Ridwan Kamil beri imbauan ke Bobotoh, agar tak berlaku nekat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah suporter klub Persib Bandung memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Pada partai Final Piala Presiden 2015, Persib Bandung berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. 

Ridwan Kamil meminta Bobotoh mendoakan Persib dan menyaksikan pertandingan melalui siaran langsung di televisi.

Kang Emil meminta Bobotoh menghindari aneka provokasi.

"Ikuti saja saran dari kepolisian, karena sudah memeprhitungkan aspek fundamental terkait keamanan.

Fokus pada pertandingan, jauhi hal yang dianggap provokatif dan membahayakan," kata Emil.

Pebalap MotoGP, Marc Marquez, bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pebalap MotoGP, Marc Marquez, bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Instagram @ridwankamil)

Harlingga Tewas

Direktur Utama Persija Jakarta, kala itu, Gede Widiade, mengatakan pihaknya langsung mengirimkan surat kepada Pemerintah Indonesia atas meninggalnya salah satu anggota The Jak Mania saat pertandingan melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

Salah satu The Jak Mania yang meninggal itu adalah Haringga Sirila.

Surat yang dikirimkan pihak Persija itu tertuju kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia.

Gede berharap pihak Pemerintah Indonesia bisa memberikan jawaban atas kejadian pembunuhan tersebut.

Tak hanya Kemenpora, Persija juga mengirimkan surat kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Haringga Sirilla, Suporter Tewas Jelang Laga Persib Vs Persija, Ini Korban pada Insiden Sebelumnya

Surat itu berisikan kekecewaan Persija kepada Panpel Persib yang tidak mengamankan pertandingan dengan baik.

“Kami sudah mengirimkan surat kepada PSSI, PT LIB, lalu kami tembusan ke Kemenpora. Tindakan yang mereka lakukan itu sangat kejam,” kata Gede saat dihubungi BolaSport.com, Minggu (23/9/2018).

Gede sangat yakin saat kejadian mengenaskan itu ada pihak kepolisian yang melihatnya.

Sebab, kejadian itu tidak berlangsung selama satu detik.

“Kalau kepalanya dipancung itu baru satu detik tapi ini bisa beberapa menit, masa gak ada yang melindunginya,” kata Gede.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved