Pengamat Menilai Pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air Tak Berkaitan dengan Rekonsiliasi

Pengamat dari CSIS menilai rekonsiliasi sama sekali tak berkaitan dengan pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air. Itu dua hal yang berbeda

Editor: Rafan Arif Dwinanto
MAULANA MAHARDHIKA
Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019. 

TRIBUNKALTIM.CO  - Pengamat Menilai Pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air Tak Berkaitan dengan Rekonsiliasi.

Diketahui, sejumlah elit politik menjadikan pemulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, sebagai syarat jika Presiden Joko Widodo, ingin rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto.

//

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial dari Center for Strategic and International Studies, Arya Fernandes menilai, rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo dan mantan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto perlu serius didorong oleh kedua kubu.

Namun, Arya menilai beberapa elite partai politik yang berada di koalisi Jokowi dan Prabowo sepertinya masih menahan terjadinya rekonsiliasi tersebut.

"Salah satunya pertimbangan koalisi.

Mungkin kalau terjadi rekonsiliasi dikhawatirkan akan terjadi akomodasi di pemerintahan.

Sehingga pemerintahan terlalu gemuk dan mungkin tidak ada kecocokan dari sisi karakter politik," kata Arya saat dihubungi, Rabu (10/7/2019).

Arya mengatakan, faktor yang menentukan terjadinya rekonsiliasi adalah komitmen bersama, baik Jokowi dan Prabowo maupun para elite partai politik yang ada di sekitarnya.

Ia juga mengatakan, para elite Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi seharusnya tidak memanfaatkan rekonsiliasi dengan meminta permintaan tertentu kepada Jokowi sebagai syarat rekonsiliasi.

"Dari sisi 02 tentu jangan juga mereka terlalu ya permintaannya terlalu tinggi.

Misalnya, pemulangan Habib Rizieq Shihab, kan itu sebenarnya sesuatu yang berbeda.

Sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan rekonsiliasi," ujar Arya.

Di sisi lain, Arya berpendapat, ada juga partai politik yang ingin mendorong rencana rekonsiliasi sebagai wadah untuk masuk ke koalisi pemerintahan.

Arya mengatakan, para elite harus memahami tujuan dari rekonsiliasi, yaitu komitmen bersama menyesuaikan perbedaan politik yang ada.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved