8 Anaknya Meninggal Bertahap, Keluarga Ini Yakin Kena Kutukan, dan Putuskan Pindah Tinggal di Hutan
Satu keluarga ini memilih tinggal di hutan karena yakin terkena kutukan. Anak mereka meninggal satu per satu. Lokasinya berada di Pekalongan
Dia melanjutkan, ayah mertuanya meninggal pada 1980-an dikarenakan sakit yang tidak ia ketahui jenisnya.
“Ayah dan ibu mertua saya meninggal karena sakit tapi saya tidak tahu mereka sakit apa,” paparnya.
Sang istri, Semi (75) menerangkan bahwa orangtuanya sengaja membawanya ke tengah hutan karena dihantui penyakit aneh setelah anaknya satu persatu meninggal.
Menurut Semi orangtuanya memiliki 10 anak dan ia memiliki 8 orang kakak yang setiap tahun meninggal satu per satu.
“Seperti terkena kutukan kata ayah saya karena kakak saya selalu meninggal.
Kakak saya ada 8 dan setiap tahun meninggal satu per satu.
Hanya tersisa dua, termasuk saya,” jelasnya.
• Pamer Nomor Punggung Baru, Penyerang AC Milan Krzysztof Piatek Dihantui Kutukan Sial
• Hasil Semifinal Copa America 2019 dan Kutukan Lionel Messi yang Terus Berlanjut
• Hasil Akhir Brasil vs Argentina, Messi Belum Berhasil Hapus Kutukan, Tim Samba Melangkah ke Final
Semi mengatakan bahwa sang ayah memilih tinggal di tengah hutan untuk menghindari kutukan karena kejadian tersebut.
“Hingga ayah dan ibu saya meninggal , saya dan suami masih menetap.
Kini kami punya dua anak serta tujuh cucu,” ujar Semi.
Jedot, salah satu warga sekitar yang pernah menjadi petugas Puskesmas Kecamatan Paninggaran dan bertugas dari tahun 1984 hingga 1987 mengaku sangat akrab dengan keluarga Semi.
“Sewaktu bertugas, dulu saya menemukan keluarga yang tinggal di tengah hutan.
Hingga kini mereka masih bertahan,” kata Jedot saat mengantar Tribunjateng.com ke kediaman keluarga Semi.
Menurutnya, ayah Semi yang bernama Dakup menderita kusta dan beberapa jarinya terputus karena penyakit tersebut.
“Waktu itu sekitar tahun 1984 saya datang ke rumah milik ayah Semi.