BPPTKG Yogyakarta Minta Radius 3 Km dari Gunung Merapi Steril dari Aktivitas Manusia, Ini Alasannya

Gunung Merapi dalam Status Waspada. Setelah kembali mengeluarkan awan panas guguran Minggu (14/7/2019), dilansir dari rilis BPPTKG Yogyakarta

Editor: Rafan Arif Dwinanto
twitter/BPPTKG
Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas, Kamis (7/2/2019) malam. 

 TRIBUNKALTIM.CO - BPPTKG Yogyakarta Minta Radius 3 Km dari Gunung Merapi Steril dari Aktivitas Manusia, Ini Alasannya.

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran.

Diketahui, Gunung Merapi merupakan gunung api teraktif di Indonesia.

Berdasarkan rilis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Gunung Merapi saat ini dalam Status Waspada Level II.

Dilansir dari Kompas.com, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Minggu (14/7/2019) pukul 10.27 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran ini tercatat 1.100 meter ke arah hulu Kali Gendol.

"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 14 Juli 2019 pukul 10.27 WIB," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Awan panas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo 37 mm. Durasi awan panas guguran tercatat 112 detik.

Berdasarkan laporan, aktivitas Gunung Merapi pada 14 Juli periode pengamatan pukul 06.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib, tercatat terjadi sebanyak tiga kali guguran lava.

Jarak luncur guguran lava ini 700 meter hingga 950 meter ke arah hulu Kali Gendol.

BPPTKG Yogyakarta juga mencatat kegempaan guguran sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 34.4 detik hingga 95.2 detik.

Sampai dengan saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi pada Status Waspada (level II).

Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta, area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.

Suasana Gunung Merapi yang terlihat dari obyek wisata Kali Talang, Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018). Masyarakat setempat memanfaatkan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi untuk dijadikan tempat wisata seperti gardu pandang Gunung Merapi untuk meningkatkan potensi wisata lokal yang dapat menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat.
Suasana Gunung Merapi yang terlihat dari obyek wisata Kali Talang, Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018). Masyarakat setempat memanfaatkan kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi untuk dijadikan tempat wisata seperti gardu pandang Gunung Merapi untuk meningkatkan potensi wisata lokal yang dapat menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat. (ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO)

Juga Terjadi 3 Bulan Lalu

Sebaran abu vulkanik dampak dari awan panas guguran Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (2/3/2019) dini hari mencapai sekitar 10 kilometer.

Sebaran abu ini dipengaruhi oleh kecepatan dan arah angin.

"Informasi yang masuk, sebaran abu jangkau 10 kilometer, dan itu (abu) tipis sekali," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Sabtu.

Hanik menyampaikan, hujan abu akibat dari awan panas guguran terjadi di sekitar lereng selatan Gunung Merapi.

"Ya tadi (hujan abu) masih sekitar Merapi, Abu juga masih sangat tipis. Kalau hujan abu itu kan sangat terpengaruh dengan kecepatan angin," katanya.

 Sabtu Dinihari (2/3/2019), Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 7 Kali

 Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dan Guguran Lava Pijar, Ini 6 Peringatan BPPTKG

 Kondisi Terkini Merapi : 5 Guguran Lava terjadi dalam Waktu 6 Jam

"Kalau kecepatan anginnya lemah ya tidak terdistribusi karena abu yang dihasilkan kan memang enggak banyak," katanya.

BPPTKG mengimbau masyarakat tetap beraktivitas normal dan mengantisipasi jika terjadi hujan abu.

"Masyarakat tetap tenang. Untuk persiapan ya masker kalau terjadi hujan abu," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, pada Sabtu pagi terjadi hujan abu tipis, yakni di Tunggularum, Ngandong, Turgo, dan Kalitengah Lor.

"Wonokerto juga abu tipis sekali, sampai di beberapa dusun, yaitu Tunggularum, Gondoarum, Tlatar, Sempu, Balerante, Ledok Lempong, Manggungsari, Ngembesan. Abu tipis juga sampai Wonorejo, Wedomartani, dan Ngemplak," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi pada Sabtu dini hari kembali mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali.

Awan panas guguran terjadi pada 04.51, 04.54, 05.03, 05.07, dan 05.10.

Jarak luncur maksimum dua kilometer, mengarah ke Kali Gendol.

Awan panas guguran pada pukul 05.33 kembali terjadi, disusul pada 05.40 dan 05.40.

Jarak luncur awan panas guguran 800 meter dan 900 meter.

BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level 2 atau Waspada.

Rekomendasi BPPTKG, radius bahaya yang dikosongkan dari aktivitas penduduk masih tetap tiga kilometer dari puncak gunung Merapi. (*)

Subscribe Official YouTube Channel:

Baca juga:

JOKOWI DAN PRABOWO Bertemu, Dahnil Anzar Simanjuntak Beberkan Kekecewaan Pendukung 02 di Pilpres

PENGKHIANATAN, jadi Alasan Liga Italia Serie A Lebih Bergairah, Bukan Faktor Cristiano Ronaldo

Vanessa Angel Sebutkan Ciri-ciri Sosok Rian Subroto, Sudah Merasa Curiga Sejak Awal

JADWAL MOTOGP Ceko 2019, Siaran Langsung di Trans 7, Marquez Dihadang Banyak Pebalap

Inilah Kisaran Harga Kuliner Sate Khas Senayan yang jadi Menu Lunch di Pertemuan Jokowi dan Prabowo

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,1 Km", https://regional.kompas.com/read/2019/07/14/13154701/gunung-merapi-luncurkan-awan-panas-guguran-sejauh-11-km

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved