TERKUAK Residivis Bunuh Selingkuhan Saat Berhubungan Badan, Mutilasi Korban di Kamar Mandi Kontrakan
Peristiwa pembunuhan sadis terhadap anggota aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama perlahan mulai terkuak.
Minta Bantuan Orang Lain
IPDA Rizky Adhiyanzah mengatakan tubuh korban dibagi menjadi tiga bagian.
Bagian pertama ialah kepala dan kedua tangan, bagian kedua ialah badan, dan bagian ketiga ialah pinggul hingga ke kaki.
Untuk mengangkat ketiga boks tersebut, pelaku meminta bantuan kepada orang yang kebetulan sedang menghadiri kondangan di sekitar kos-kosan tersebut.
"Pelaku meminta bantuan orang lain mengangkat kontainer yang berisi potongan badan korban. Pelaku mengatakan kepada orang tersebut bahwa isi kontainer tersebut adalah barang pecah belah," katanya.
Boks yang berisi potongan tubuh tersebut disusun oleh pelaku di bagian belakang mobil korban berwarna silver bernomor polisi D 1058 VBQ.
Pelaku langsung membawa mobil dan potongan tubuh korban ke Banyumas.
Dari rekonstruksi tersebut, Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas mengatakanpengakuan pelaku tentang lokasi mutilasi di Bogor adalah pengakuan yang bohong.
Potongan tubuh korban dibawa oleh pelaku ke Banyumas yang kemudian dibakar di suatu lokasi.
Potongan tubuhnya ditemukan di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, pada Kamis malam (11/7/2019).
Pengakuan Ketua RW
KW (51), warga Komplek Bukit Mekar Indah, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, menjadi korban mutilasi.
Ketua RW 21, Sumarna (39), mengatakan, korban merupakan warga tetap di komplek tersebut mulai tinggal sejak tahun 2000 dan keseharian korban, adalah pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Kota Bandung.
"Untuk sehari-harinya beliau disibukkan dengan kerja mulai dari Senin sampai Jumat pulang terus pulang malam, paling di rumah Sabtu-Minggu," kata Sumarna di Bumi Mekar Indah, Kecamatan Cileunyi, Jumat (11/7/2019).
Ia mengatakan, pada Hari Rabu (10/7/2019), suami korban, Soib (61), datang ke kantor RW melaporkan kehilangan korban sejak Minggu pagi (7/7/2019) dan sudah melaporkan ke Polsek Cileunyi karena kehilangan kontak.
Sumarna menambahkan, pada Kamis (11/7/2019), penyidik dari Polres Banyumas datang untuk mencocokkan data sesuai, bahwa ada korban mutilasi adalah warga merupakan warga Kecamatan Cileunyi.
"Pas dicek benar sekali, itu warga di sini. Putri tunggal dan kakak kandungnya saat ini sedang diambil sampel darah di Rumah Sakit Kramat Jati," katanya.